Part 6 : Alerion Jealous

173 13 0
                                    

Haii

Selamat membaca!

Hati Christal begemuruh mendengar kabar bahwa Alerion bertengkar dengan Matthias, sang ketua osis SMA Semesta yang menjabat sekarang.

Semua warga sekolah tahu, Alerion dan Matthias merupakan saudara sepupu, dan hubungan mereka sangat tidak baik. Tidak ada yang mengerti kenapa hubungan mereka dingin.

Alerion seringkali digambarkan sebagai iblis, dan Matthias adalah sosok malaikat. Keduanya sangat bertolak belakang. Alerion jahat, Matthias baik.
Alerion murid berandal dan pembangkang sementara Matthias murid yang membanggakan dan penurut.

Ini bukan pertama kalinya Alerion dan Matthias bertengkar, mereka memang sering kedapatan sedang berkelahi, walau mungkin hanya Alerion lah yang menghajar sepupunya itu. Alerion adalah pelaku dan Matthias adalah korban, selalu seperti itu.

Christal sudah kembali ke kelas sekarang, walaupun hatinya tidak tenang, tapi dia bisa apa? Dia hanya bisa menunggu kabar dari Zerones, cowok itu tadi memutuskan untuk pergi melihat keadaan sahabatnya itu.

Christal ingin ikut, tapi Zerones melarang karna kata cowok itu jika Christal ikut akan menimbulkan kecurigaaan. Zerones tidak salah, membuat Christal menurut, dan jadilah sekarang dirinya berada dikelas mendengarkan guru didepannya.

---

Zerones memapah tubuh Matthias yang tak berdaya, diwajah cowok terdapat beberapa luka karna Alerion tadi. Zerones sebenarnya malas sekali mengantar Matthias ke UKS, tapi karna paksaan Pak Dimas yang merupakan salah satu guru BK, akhirnya dia mau.

"Nyusahin banget sih, lo!" ujar Zerones ketika sudah sampai di UKS cowok itu membantu Matthias duduk di bangkar, setelah itu dia mencari kotak obat mengambil beberapa obat untuk mengobati luka.

"Ini kan gara gara temem lo juga!" sahut Matthias.

Matthias yang biasanya bersikap ramah sopan dan baik kepada siapun, rasanya tidak perlu berpura pura seperti itu ketika bersama dengan Zerones yang merupakan sahabat dekat Alerion.

Zerones berdecak melempar kapas dan obat merah pada Matthias, "obatin sendiri!" ucapnya sinis.

Dalam hati Zerones bertanya tanya sebenarnya dimana anak PMR?!

"Siapa juga yang minta lo obatin!" balas Matthias tak kalah sinis.

"Sopan dikit kek, gue senior lo!"

Matthias memang masih kelas sebelas, sementara Zerones kelas dua belas. Dulu waktu Matthias masih kelas sepuluh dia menjadi wakil ketua osis, karna sosoknya yang berwibawa dan bertanggung jawab akhirnya Matthias terpilih menjadi ketua osis.

"Males banget sopan sama orang kayak lo!" ujar Matthias datar sembari membersihkan darah yang berada dibibirnya.

Zerones berdecak melipat tangan didadanya sembari bersender pada dinding "lo sengaja kan, mancing mancing, Rion." ucapnya dengan nada curiga.

"Iya," jawab Matthias terang terangan, dia rasa tidak perlu menyembunyikan apapun dari Zerones, walaupun Zerones mengadukannya kepada guru, guru itu pun pasti tidak percaya dengan Zerones,

"Lo orang termunafik yang pernah gue temuin."

Matthias tersenyum miring, "harusnya gue dapet penghargaan, dong?

"Sialan lo!" umpat Zerones, "mending gue pergi, lama lama gue bisa gila kalo disini terus!" Zerones melangkahkan kakinya keluar lalu menutup pintu UKS dengan kencang.

---

Alerion tidak melaksanakan hukumannya, cowok malah pergi ke markas Hesperos, entah bagaimana caranya Alerion bisa kabur dari sekolah. Tadi Pak Dimas selaku guru BK menghukumnya untuk membersihkan gudang sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlerionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang