Part 2 : Alerion Alvarendra

151 9 0
                                    

Selamat membaca, tolong dukung author dengan menekan tanda bintang dan komen, terimakasih.

--

Siapa yang tidak mengenal Alerion? Hampir seluruh anak disekolah SMA Semesta tau siapa dirinya.

Alerion Alvarendra, seorang ketua Hesperos yang merupakan sebuah geng motor yang terkenal dan disegani. Bukan karna dirinya tampan, karna Alerion memang seseorang yang mampu untuk menjadi pemimpin. Sosoknya yang selalu tenang, dan sifat tegas serta bijaksananya, membuat Alerion semakin layak untuk menjadi ketua Hesperos.

Setelah pulang sekolah dari sekolah, Alerion memutuskan untuk langsung pulang ke apartemennya. Alerion memang kabur dari rumahnya setelah pertunangannya dengan Melinda.

Memang sikapnya terlihat seperti kekanakan, tapi memang ada beberapa alasan lain kenapa dirinya memutuskan untuk tinggal di apartemen milik kakek dari ibunya ini.

Tentu saja Alerion meminta merahasiakan hal ini pada kakeknya, agar Papa dan Mama tirinya tidak tau keberadaan dirinya.

Yah... harusnya seperti itu.

Tapi apa ini? Saat dirinya masuk apartemen langsung disugukan seorang laki laki yang berpakaian jas rapi yang sedang duduk di sofa. Edward Alvarendra.

Entah kenapa pria dewasa itu bisa tau keberadaannya dan bahkan bisa masuk ke tempat yamg Alerion tinggali ini.

Seorang yang merupakan ayah biologis dari Alerion itu terlihat sedang sibuk dengan mapnya. Alerion bisa melihat ada secangkir kopi dan beberapa berkas berkas yang ditumpuk dimeja, yang bisa Alerion tebak itu adalah berkas pekerjaan Papanya. Kenapa Papanya mengerjakan perkerjaannya disini?

"Sejak kapan papa disini?" tanya Alerion, dia mencoba tetap tenang walau hatinya sangat kesal.

Edward menaruh berkas ditangannya, dia melepaskan kacamata yang bertengger dihidung, lalu mengambil kopi yang tersedia dimeja dan menyesapnya.

"Duduk." ucap Edward tegas, setelah tangannya bergerak melatakan cangkir yang berisi kopi itu pada tempat semula.

Alerion berdecak pelan, membanting tas ke sofa dilanjutkan dengan dirinya yang duduk disamping tas hitamnya. Persetan dengan sikapnya yang terkesan tidak sopan.

Pria itu tersnyum culas pada anak laki lakinya "kaget?" tanya Edward sinis.

Alerion diam tidak menjawab. Hubungan dengan Papanya itu memang sangat tidak harmonis, dengan alasan alasan tertentu Alerion membenci pria yang ia panggil Papa itu.

"Kamu pikir, Papa gak akan nemuin kamu?" ujar Edward.

"Kamu terlalu meremehkan Papa mu, son." lanjutnya.

"Papa ngapain disini?" tanya Alerion datar.

"Papa denger dari Melin-"

"Papa cari aku cuma karna cewek itu?" Alerion langsung memotong ucapan Edward. Tentu saja Alerion tidak habis fikir dengan Papanya itu. Alerion pikir Papanya itu akan memintanya pulang kerumah karna mengkhawatirkannya tapi ternyata Edward mencarinya hanya karna Melinda.

"Jangan potong ucapan orang tua, Alerion." ucap Edward tegas, dia menatap seseorang yang merupakan anaknya itu dengan sorot mata tajam.

Alerion hanya diam, "persetan!" makinya dalam hati.

"Rion kamu tau, kan, bisnis papa sekarang-"

"Aku gak peduli pa, mending sekarang Papa keluar dari sini."

"Ini semua demi kebaikan kamu, Rion!"

Alerion berdecih, "Papa yang pergi atau aku yang pergi dari sini?!"

AlerionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang