Cinta Penuh Kebohongan [END]

Part 6 : Labrak Orang Ketiga

"HEH SANDRA!" Pekik Shanum.

"Apa?" Jawab Sandra yang juga sedang bergibah dengan dua temannya Inka dan Sahara.

"Lu diem-diem jadi pelakor juga lu, hebat!" Ucap Shanum dengan nada menyindir.

"Apaan sih gak jelas."

"Dih gak jelas bagaimana coba? Udah punya Bondan masih mau sama Rey centil amat!"

"Buset Num jangan langsung begitu minimal skill satu lah." Sahut Yura yang tepat di sebelah Shanum.

"Num udah Num gue malu." Ayla langsung memakai maskernya.

"Ngapa lu yang malu? Jelas-jelas dia yang harusnya malu Ay." Shanum menunjuk Sandra terang-terangan.

"Kenapa gue harus malu? Coba lu tanya cowok lu kenapa mau sama gue."

"Dih najis sama-sama gatel ternyata." Ceplos Shanum.

"Parah Num anak orang ntar kena mental." Deysa mencoba menghentikan Shanum.

Di sela-sela perdebatan panas ini, Rey datang dengan tubuh yang diselimuti keringat mengucur sehabis bermain bola.

Rey melihat Sandra di serbu ramai-ramai tetapi dia hanya diam saja dan malah kembali keluar.
.

.

.

Selama dua minggu itu ayla bersedih tapi ia berusaha tetap tersenyum agar teman sekelasnya tidak curiga bahwa dirinya sedang bersedih, tetapi ada satu laki-laki yang tahu dan mencari cara untuk menghibur Ayla, yaitu Kenan.

Di kelas yang sepi...

"Ayla lu udah tahu semuanya ya?"

"Soal apa?"

"Perselingkuhan Rey sama Sandra."

"Iya."

"Kok bisa tahu? Dari siapa?"

"Gue lihat pake mata kepala gue sendiri dia jalan berdua."

"Terus lu mau tetep sama dia?"

"Iya."

Setelah Ayla mengetahui perselingkuhan itu dia merasa hancur dan terluka, kepercayaan dan kebahagiaan mereka menjadi hancur dalam sekejap.

"Oke itu hak lu gue gak bakal maksa juga buat lu putusin dia, tapi gue mohon sama lu jangan berlarut-larut dalam kesakitan ini."

Kenan merasa sangat sedih melihat Ayla menderita, tetapi dia memutuskan untuk memberikan dukungan penuh dan menjadi bahu yang bisa Ayla andalkan.

Kenan sebenarnya menyukai Ayla dari kelas sepuluh, selama ini tetapi ia memilih untuk tidak pernah mengungkapkannya.

"Kalau lu mau nangis atau marah lu bisa lampiasin ke gue." Pinta Kenan.

Mendengar ucapan itu Ayla mulai menitikkan air mata, Kenan segera membawa Ayla ke dalam dekapannya Ayla pun menangis sejadi-jadinya.

"Keluarin semuanya Ay gue bakal di samping lu kapan pun itu." Gumam Kenan.

Dia mendengarkan dengan sabar saat Ayla bercerita tentang perasaan sakit hati dan kekecewaannya. Kemudian, Kenan berkata dengan lembut.

“Ayla, lu tahu kan gue bakal selalu di sini buat lu? Gue akan dukung lu apa pun yang terjadi.”

Air mata mengalir di pipi Ayla ketika dia merasakan dukungan dan kebaikan hati yang tulus dari Kenan. Dia merasa beruntung memiliki seseorang seperti Kenan di sisinya.

Kenan tidak mencoba memanfaatkan situasi sulit Ayla untuk mengungkapkan perasaannya, tetapi dia tetap menjadi teman yang setia dan memberikan dukungan yang tulus.

"Nanti pulang sekolah mau jalan ga?" Tawar Kenan.

"Jalan ke mana?"

"Ke mana pun lu mau."

"Cewek lu gak marah?"

"Tenang, gue gak punya."

"Yaudah nanti gue kabarin lagi."