Part 3 : Sebuah Keputusan

15 1 0
                                    

Jalan 6 bulan pacaran Nola memutuskan untuk putus sebab Nola melihat rasa cinta Rey terhadap Ayla semakin besar setiap harinya, Itu terlihat pada saat mereka bercanda maupun mengobrol.

Karena sudah tidak ada peluang untuk nya dengan perasaan yang masih sayang, Nola memutuskan Rey agar mereka bisa melanjutkan kisah cinta nya yang masih setengah jalan.

Rey❤
Hari ini

Rey

Iya La kenapa?

Aku mau kita putus


Kenapa tiba-tiba gini?
Karena apa?

Gakpapaa
Akuu capekk


Emang ga ada jalan lain selain putus?

Gak ada


Yaudah kalo emang mau kamu begitu aku ikutin
Kamu mau putus kan?
Aku mah ngikut kamu aja

Iya, tapi walaupun putus kita tetep temenan ya!


Iya La tenang aja aku gak kaya orang lain yang putus terus jadi asing.

Makasih ya Rey buat 6 bulannya.


Iya La aku juga.

Aku tau Rey kamu masih merjuangin dia di belakang aku. -batin Nola.
.

.

.

Feeling perempuan memang selalu benar, Rey kembali mendekati Ayla yang sudah putus dari pacarnya begitu pula sebaliknya.

PDKT itupun berlangsung selama 2 bulan lamanya hingga akhirnya Ayla menerima Rey disaat jadwal PKL.

"Rey bisa jemput aku gak?"

"Bisa Ay sebentar aku mau rapih-rapih dulu."

"Oke aku tunggu di depan gerbang."

Sekitar 15 menit kemudian Rey muncul dari arah kanan.

"Ay!" Teriak Rey dari seberang jalan.

"Gaes gue duluan ya!" Pamit Ayla pada temannya yang masih menunggu angkutan umum.

"Hati-hati!" Kompak mereka.

"Udah?" Ucap Rey yang memastikan Ayla sudah dalam posisi nyaman atau belum.

"Udah, jalan."

Rey pun menancap gasnya dengan kecepatan normal karena ramainya orang-orang yang baru pulang kerja.

"Gimana kerjanya tadi?" Rey menanyakan aktivitas Ayla selama bekerja.

"Tadi gue di suruh bikin excel pusing banget." Kata Ayla dengan nada kesal.

"Tapi bisa?"

"Bisa! Untungnya yang ngajarin divisi sebelah orangnya baik banget dia ngarahin step per step sampai gue bener-bener hafal dulu."

"Beneran baik ya berarti karyawannya."

"Iya Rey."

"Ay, malam sibuk gak? Mau jalan sama gue sekalian nongkrong sama anak-anak?" Tanya nya tiba-tiba.

"Boleh sih."

"Yaudah malam jam berapa?"

"Abis isya mau?"

"Oke abis isya ya jangan ngaret."

Setelah sampai di depan gang rumah Ayla, Rey menurunkan Ayla di sana.

"Makasih ya."

"Iya gue langsung balik, dadah!"

19.20
Rey menjemput Ayla ditempat yang sama saat dia menurunkannya tadi sesuai janjinya.

Dijalan Rey dan Ayla masih melanjutkan pembicaraan keluh kesah mereka selama PKL (Praktek Kerja Lapangan) karena penempatan mereka yang berbeda.

Rey di sebuah kantor pajak sedangkan Ayla yang di bank, dengan sumringah mereka saling menceritakan keseharian mereka.

Perbincangan membuat mereka tak sadar sudah sampai ditempat.

"Anjay tumben Ayla ikut ke sini biasanya diajakin gakmau." Ujar Shanum yang duduk dipojok.

"Mau lah Num liat dia datang sama siapa." Arka menunjuk Rey.

"Oh pantesan mau sama ayang ternyata." Shanum mengusili Ayla.

"Apaan sih Num belum jadian anjir." Ceplos Ayla.

"Rey gimana dah! Masa belum ditembak parah anak orang statusnya digantung mulu." Kompor Deysa.

"Sabar Sa, tunggu tanggal mainnya." Ujar Rey dengan smirk nya.

Di sana juga terlihat Kepin bersama Zhera, Fauzan, Sahil dan Tegar yang merupakan saudaranya.

Mereka berdua ikut bergabung lalu mengobrol hingga tengah malam, tiba saatnya Rey dan Ayla pulang.

"Gaess gue sama Ayla pulang duluan ya soalnya nyokap Ayla udah nyuruh pulang."

"Oh, oke hati-hati."

"Eh kita juga sekalian deh, bokap Zhera juga udah ngechat gue suruh balikin anaknya nih." Sambung Kepin yang sudah beranjak dari tempatnya.

"Oke lu juga hati-hati kalo gitu."

"Gue duluan Pin."

"Yoi."

Di perjalanan Rey mengingat bahwa Ayla sampai sekarang belum memberi jawaban kepadanya, saat itu dia kembali menuntut agar Ayla menjawabnya.

"Ay..."

"Apa?"

"Gimana jawaban lu soal ajakan gue dulu?"

"Yaudah."

"Yaudah apa?"

"Yaudah mau."

"Bener?!"

"Iya bener! Lagian gue juga udah putus sama mantan gue itu jadi gak ada hubungannya lagi."

"Oke berarti sekarang lu fix pacar gue ya."

"Tapi gue punya satu syarat buat lu."

"Syarat apa?"

"Kita bakstreet aja yang tahu hubungan ini cuman gue, lu, dan circle gue aja."

"Kalau mau lu gitu oke gue jabanin."

Cinta Penuh Kebohongan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang