Part 7 : Friendzone

11 0 0
                                    

Malamnya Kenan mengajak Ayla keluar mencari angin agar dia bisa meluapkan lagi masalah yang Ayla miliki.

"Assalamu'alaikum mama Ayla." Salam Kenan.

"Waalaikumsalam eh ada Kenan kamu mau ketemu sama Tegar?" Mama Ayla menjawab salam Kenan.

Kenan dan mama Ayla saling mengenal karena Kenan sering menemui Tegar yang sedang main di rumah Ayla.

"Engga mama Ayla, Kenan mau ketemu sama Ayla nya boleh?"

"Oh boleh silakan... Mama Ayla panggilkan dulu."

"Iya mama Ayla, sekalian Kenan boleh ajak Ayla keluar sebentar?" Izinnya.

"Iya gakpapa tapi pulangnya jangan terlalu malam ya."

"Oke siap." Ucap Kenan sambil memberi gestur hormat.

"Sebentar mama Ayla panggilkan dulu ya." Mama Ayla pergi meninggalkan Kenan.

TOKK TOKK

"Ayla! Kenan sudah menunggu di bawah." Mama Ayla mengetuk pintu kamar anaknya.

"Iya mah."

Setelah selesai Ayla langsung menghampiri Kenan yang sudah menunggu.

"Widih cakep bener neng." Kenan menggoda Ayla membuatnya tersipu malu.

"Jangan kayak begitu dong Nan maluuu sialan!" Ayla memukul pelan punggung Kenan.

"Eh serius loh mana ada bohong sih gue."

"Udah ah ayo berangkat kebanyakan gombal." Tutur Ayla.

Kenan yang puas menjahili Ayla menuruti permintaannya untuk segera menancap gas.

Mereka mengunjungi sebuah taman yang menjadi tempatnya para remaja.

Baru saja beberapa langkah terdengar seseorang berteriak memanggil mereka berdua dengan nada marah.

Betul saja, di belakangnya sekarang terdapat Rey yang menghampiri mereka.

"SEJAK KAPAN LU KAYAK BEGINI HAH!?!?"

"APA MAKSUD LU?!"

"BERANINYA LU SELINGKUHIN GUE!" Rey menarik tangan Ayla.

"KENAN LU TAHU KAN AYLA PACAR GUE?!"

Ayla menghempas tangan Rey dengan kencang.

"Gak usah sok peduli Rey! Selama ini lu ke mana aja? Bukannya lagi sibuk sama Sandra 'pacar' lu itu?"

"Apaan sih Ay, Sandra itu bukan siapa-siapa."

"Lu pikir gue cewek tolol?"

"Sumpah Ay gue gak punya hubungan apa pun sama Sandra."

"Gue tahu semuanya yang lu sembunyiin dari gue, temen-temen lu bilang dan gue punya segala bukti bahwa lu sama dia punya hubungan!"

"Mau ngelak apalagi Rey?"

Rey diam tak berkutik mendengar ucapan Ayla, sepertinya dia sedang mencari kata-kata.

"Sandra itu cuma pelampiasan gue doang Ay." Suara Rey tiba-tiba merendah.

"Apa maksud lu pelampiasan?"

"Gue gak suka sama Sandra, gue cuma ngincer tubuhnya doang."

"Rey lu cowok paling bajingan yang pernah gue temuin seumur hidup gue!"

"Gue ngelakuin itu karena gue gak mau ngerusak lu Ay."

"Rey lu punya otak gak sih? Gue sama dia sama-sama perempuan! Kalau lu udah ngerusak dia dan dia terima itu dengan sukarela tandanya dia bukan hanya sekedar suka."

"Lu punya adik perempuan, coba lu pikir bagaimana rasanya kalau hal ini terjadi sama adik lu? Apa lu gak marah?"

Ayla benar-benar tidak bisa meredam amarahnya, kali ini dia mengeluarkan hal-hal yang ia pendam.

"Marah Ay..." Rey bertubi-tubi mendapat caci makian dari Ayla.

"Lu pikir cuman lu yang bisa ngelakuin ini? Gue juga bisa lebih dari ini kalau gue kejam!"

"Tapi gue tahu karma bakal berlaku buat kalian berdua."

"Saat ini gue memutuskan buat ngelepasin lu Rey biar lu bisa ngelanjutin hubungan lu sama dia."

"Satu hal yang harus lu tahu Kenan nggak ada sangkut pautnya sama ini! Ngerti?"

"Sekarang lu pergi dari hadapan gue sama Kenan! Kita udah nggak ada hubungan lagi."

"Bangsat! Kenan urusan lu sama gue belum selesai!" Ucap Rey ia pun pergi dari hadapan mereka berdua. Kenan tak menanggapi Rey sama sekali.

"Ay.... LU KEREN BANGET!" Kenan menyentuh kedua bahu Ayla dengan bangga.

"Iyalah gue bukan cewek selemah itu." Ucap Ayla dengan senyum manisnya.

"Karena lu berhasil melepas cowok berengsek itu gimana kita rayain sekarang?"

"Hmmm gimana yaa..."

"Tenang gue bayarin."

"Oke gue terima tawaran lu!"

"Okeee let's goooo."

Entah apa yang membuat Kenan begitu exited, tetapi hal itu membuat Ayla bahagia melihat kelakuan Kenan yang absurd disaat-saat seperti ini.

Cinta Penuh Kebohongan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang