9. Captured by Him🔞

3K 197 25
                                    

Sepasang mata jernih berkedip pelan, menyesuaikan bias cahaya dari lampu yang ditangkap oleh retinanya. Awalnya, semua masih terlihat buram, tetapi setelah pemandangan kamar asing itu menjadi lebih jelas, manik bulat Xiao Zhan terbuka lebar, diringi oleh denyut nyeri di kepalanya.

Di mana ini? Apakah dirinya mabuk berat dan menghabiskan malam bersama orang asing? Biasanya ada Yubin atau Jiyang yang akan membawanya pulang—walaupun dengan susah payah. Kebiasaan mabuknya benar-benar buruk. Xiao Zhan merutuk dalam hati.

Lalu, di mana Jiyang? Xiao Zhan tidak melihatnya lagi sejak laki-laki itu pamit ke kamar kecil.

Kemudian, sekelebat ingatan saat dirinya mabuk menyerang kepalanya bagaikan memutar kaset rusak. Setelah Jiyang pergi, datang seorang lelaki menghampirinya, mereka berciuman panas selama beberapa saat. Dan kemudian semuanya menjadi gelap.

Tunggu.

Hidung mancung, rahang tegas, dan netra setajam elang yang tertutupi oleh topi itu ...

... adalah milik Wang Yibo.

Dan benar saja, ia baru menyadari bahwa tangan dan kakinya telah terikat ke sisi ranjang.

Xiao Zhan memejamkan mata erat dan menghembuskan napasnya dalam-dalam, merasa nyawanya telah terbang ke langit.

Salah satu hal ceroboh yang tidak boleh dilakukan saat tengah menjalankan misi adalah mabuk-mabukan. Dulu, Wang Yibo kerap memperingatkannya akan hal tersebut. Rupanya, sampai sekarang pria itu masih mengingat kebiasaan buruknya.

Sekali lagi, Xiao Zhan merutuk kebodohannya dalam hati. Bagaimana ia bisa tak sadar, bahkan ciuman itu masih sama lihainya ...

Bodoh! Mengapa kau justru memikirkan hal tak penting, Xiao Zhan?!

Ia harus segera memikirkan cara untuk melarikan diri dari penjagaan super ketat di rumah besar ini sebelum Wang Yibo membunuhnya. Jalan terakhir adalah, ia akan menghabisi dirinya sendiri, karena Xiao Zhan tak akan pernah sudi mati di tangan musuh.

Sayangnya, terlambat, kenop pintu telah diputar dari luar.

Sosok Wang Yibo masuk ke dalam dengan langkah tenang, namun setiap ketukan sepatunya mengirimkan sinyal intimidasi kuat yang mampu membuat para lawannya bergidik. Tetapi, tidak dengan Xiao Zhan. Laki-laki itu hanya memandang Wang Yibo datar.

"Ini pertemuan kita yang ketiga kalinya hari ini ya, Xiao Zhan," sapa Wang Yibo, menghentikan langkahnya tepat di sisi ranjang dan tersenyum meremehkan pada si kelinci yang sudah berhasil masuk ke dalam perangkap.

Hanya tiga kali pertemuan namun memberikan kesan sangat berbeda dibanding pertemuan-pertemuan mereka sebelumnya. Dan mungkin saja, kejadian yang terjadi hari ini akan mengubah banyak hal kedepannya.

Xiao Zhan hanya berdecih dan memalingkan wajahnya ke lain arah, asal tidak berpandangan langsung dengan laki-laki bermarga Wang yang membuatnya muak.

Kekehan Wang Yibo bagaikan sebuah ejekan atas kekalahan Xiao Zhan. Lelaki tampan itu kemudian mendudukkan diri di sisi ranjang dan mengamati ekspresi kesal Xiao Zhan dengan raut cerah, seakan berhasil mendapatkan mainan baru.

"A-apa yang kau lakukan?" Xiao Zhan beringsut menjauh ketika Wang Yibo mengungkungnya di antara kedua tangan. "Menjauh dariku, brengsek," desis Xiao Zhan tak senang, apalagi saat manik gelap itu terus memandanginya intens, membawa firasat buruk bagi Xiao Zhan.

"Tentu aku ingin melanjutkan kegiatan kita yang tertunda, Xiao Zhan," bisiknya tepat di daun telinga Xiao Zhan, membuat sang empu berjengit geli.

"Apa kau gila, otakmu sudah bergeser dari tempatnya?" tanya Xiao Zhan sarkas. Wang Yibo tidak mungkin serius dengan ucapannya, sudah pasti laki-laki itu hanya mencoba menakutinya. Iya, kan?

The Mafia and His Naughty Bunny (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang