hari ter apa ini?

40 2 0
                                    

Seperti biasa Kahfi menyiapkan sarapan pagi untuknya dan istri kecilnya yang masih remaja smk.
Khusna sudah siap dimeja makan, sebelum itu dia sudah menyapu seluruh rumah serta membereskan tempat tidurnya.

Khusna melihat Kahfi menghidangkan makanan di meja makan. Beruntung sekali yaaa jadi Khusna, punya suami yang jago masak dan dengan senang hati mengurus istrinya. Aaaa author jadi pengin kannn

Kahfi menghidangkan makanan, dan Khusna sekali-sekali melirik ke arahnya.
Huft ga becus banget aku jadi istri, bukannya ngurus suami malah diurusin suami. Mungkin dengan mas Kahfi menikahi ning Kafa, dia jadi diurus sama ning Kafa dan setelah itu aku akan cerai aja sama mas Kahfi dan jadi janda. Batin Khusna bergejolak

Kahfi melihat Khusna yang melamun berusaha menyadarkan.
"Eghm hmm, zaujatiku.. "

Khusna tergelonjak
"Aduh ehh iya mas."

"Mas Kahfi mau makan pakai apa, biar aku yang ambilin." Sambungnya, kemudian mengambil piring yang ada di depannya untuk mengalihkannya.

"Letakin piringnya dulu."
Khusna menurutinya masih dengan posisi berdiri.

Kahfi menarik kursi di sebelahnya dan menghadapkannya ke arahnya.
"Sini duduk deket mas!" Perintah Kahfi kemudian dituruti oleh Khusna.

Kahfi memegang kedua pundak Khusna, kemudian menatap manik coklatnya
"Kamu lagi mikirin apa, coba bilang sama mas?"

Khusna yang ditatap seperti itu pun merasa gugup dan mengarahkan pandangannya ke arah lain
"Eum anu aku itu engga mikirin apa apa kok mas."

"Coba bilang sekali lagi, tapi tatap mata mas."

Khusna menurut dan menatap mata Kahfi, di dalam mata tersebut Khusna bisa melihat betapa besarnya rasa cinta Kahfi untuknya.

Jujur ga yah aduh napa juga mas Kahfi natepnya dalem gini kan jdi gugup. Batin Khusna

"Iya tau kok mas itu ganteng, jangan diliatin kayak gitu mas jadi salting." Goda Kahfi.

Khusna dengan tangan dikalungkan ke Kahfi, menatap mata Kahfi dalam dalam. Khusna mode serius nih guyss
"Mas, aku aku rido mas menikah sama ning Kafa!" Kata Khusna yang langsung membuat jantung Kahfi berdetak lebih cepat.

"Tapi, setelah mas menikah mas cerain aku aja gapapa." Sambungnya, yang membuat Kahfi benar-benar terkejut dan membulatkan matanya lebar lebar.

"Husst ngomong apa kamu?" Kata Kahfi sambil menempelkan telunjuknya ke mulut Khusna.

"Lihat mas baik baik sayang, apapun yang terjadi mas ga bakal cerain kamu!" Tegas Kahfi, Khusna yang mendapat jawaban tersebut merasa bersalah. Tak terasa tetesan bening keluar dari matanya, Kahfi yang mendapatinya kemudian mengusap lembut mata Khusna lalu menangkup kedua pipinya lalu ditataplah Khusna.

"Coba bilang sama mas, kenapa kamu bisa bilang kaya tadi? Tanya Kahfi

"Maaf mass maaf." Khusna sangat menyesali, kemudian dia pun menangis. Dengan segera Kahfi membawanya ke dalam pelukannya.

"Hiks mas aku hiks ga becus jadi istri hiks, harusnya hiks istri yang ngurus suami hiks tapi ini malah mas Kahfi yang hiks ngurusin aku."

Kahfi mengusap punggung khusna berusaha menenangkannya.
"Mas ikhlas ngurusin kamu sayang, kamu jangan ngerasa begitu. Kamu kan masih sekolah, masih harus diurusin entar kalau udah ga sekolah kamu bebas ngurusin mas." Kata Kahfi, yang membuat Khusna menghentikan tangisannya.
Wkwkwkwk

"Cuss kita berangkat, udah udah jangan nangis mulu entar jadi jelek." Kata Kahfi sambil mmengusap air mata Khusna.

Saat ini Kahfi dan Khusna telah sampai di sekolahan, Khusna seperti biasa diturunkan di jalanan supaya tidak ada yang curiga. Namun..
Di warung yang ada di seberang jalan, ada seorang perempuan yang melihat Khusna turun dari mobil gurunya. Siapa perempuan tadi??

Guruku Mas SantrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang