17. Me TIME

14 2 3
                                    

"Gue gak pernah nyangka setelah jadi artis sekarang kita jadi pusat perhatian, Tur.. Pel.. aura keartisan gue memang kuat banget sih," kata Bimo yang tengah berjalan dengan gaya yang di buat sok cool. Ketiga lelaki itu berjalan menuju kantin sekolah. Setelah lima bulan berada di Jakarta membuat mereka rindu dengan jajanan di kantin sekolahnya.

"Gue rasa juga gitu sih, Bim. Tadinya disekolah kita cowo populer yang kesorot cuma Asriel dan Havel doang. Sekarang kita jadi kecipratan, yang tadinya gue gak pernah dapet kado dari cewek sekarang bejibun, mantap betul dah," ucap Guntur menyetujui.

"Yang terpenting sekarang saldo rekening gue udah bisa di pakek buat ngajakin cewe jalan,"

"Pikiran lo cewe terus, Bim,"

"Kalian mau pesen apa biar gue yang pesen ke Ibu kantin,"

"Gue bakso sama air putih," Kata Havel.

"Samain deh."

"Oke. Kalian cari tempat duduk, gue pesen dulu," Bimo melangkah pergi untuk memesan makanan.

"Itu Aluna sama Faiza, duduk sama mereka aja yuk. Kangen nih gue sama mereka," Ajak Guntur.

"Oke,"

Kedua lelaki itu berjalan mendekati meja adik tingkatnya yang tengah menyantap makanannya.

"Haii adik-adikku," sapa Guntur dengan penuh semangat.

"Eh, Kak Guntur.. Kak Havel.. sini duduk," sapa balik Aluna dengan heboh.

"Mimpi apa gue semalem disamperin sama artis," ucap Faiza.

"Santai aja lah, kita masih sama kaya yang dulu kok,"

"Kalian apa kabar, Kak. Sukses ya sekarang," ucap Aluna.

"Baik," Jawab Havel.

"Nanti kita foto bareng ya Kak. Lumayan buat nambah follower, fomo sama artis kan gak papa," kata Aluna.

"Haha. Boleh dong,"

Tidak lama Bimo datang dengan membawa pesanannya. "Makanan datang,"

"Kak Bimo tambah bening aja," goda Aluna.

"Makasii loh lo juga tambah cantik pinjem dulu seratus,"

"Tapi kok tetep aja lo miskin ya," kata Aluna becanda.

"Jiwa boleh artis tapi miskin harus,"

"Temen kalian yang satunya mana, Havel kangen katanya,"

"Gue dari tadi diem ya, Guntur," Kata Havel sengit.

"Iya.. diem lo sambil nyariin gebetan lo kan,"

Havel hanya diam. Apa yang dikatakan oleh Guntur memang benar. Lelaki itu ingin bertemu dengan gadisnya.

"Oh.. Messa ya, dia mah biasa Kak. Ikut olimpiade,"  Jawab Faiza.

Guntur mengangguk. "Kok temen lo itu sering banget sih ikut olimpiade. Gak ngebul tuh otak belajar mulu,"

"Moto hidupnya memang belajar, Kak."

"Bagus sih sebenernya belajar terus tuh. Tapi dia beda ya, anaknya kaya memang menghabiskan waktunya dengan belajar. Dia kayak gak tertarik gitu sama dunia lain, emang gitu ya?" Tanya Bimo, setelahnya memasukan bakso nasi goreng kemulutnya.

"Kita juga kurang tau Kak. Kita taunya dia suka belajar aja," jawab Aluna.

"Asriel aja meakipun suka belajar dan pinter ada waktu untuk main dan have fun nya. Tapi temen lo beda, dia main kalau kalian ajak aja itu pun nggak bisa setiap saat, kadang juga kalau masuk sekolah jarang kan bareng kalian. Lebih seringnya ngerjain soal olimpiade. Hidupnya tuh kaya ditekan banget untuk belajar, gue jadi kasian." Kata Guntur.

REWRITE THE STARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang