"Sejak kecil kau menempel padaku seperti kuman. Sekarang kau tidak mengingatku? Aku mengajarimu banyak hal lalu kau melupakanku begitu saja. Aku gurumu sejak kau berusia lima tahun, Na Jaemin."
Jeno terus mondar-mandir tak karuan di depan pintu masuk goa. Setelah siang tadi Jaemin berkata seperti itu padanya, dia hanya diam tidak tau harus mengatakan apa. Yang Jeno tau, Jaemin mengira dirinya adalah Yeon Jeno yang tidak lain adalah Putra Mahkota Goguryeo.
Ia masih penasaran dengan maksud dan tujuan kenapa dirinya bisa terdampar di tempat itu lalu bertemu Jaemin yang sebelumnya telah ia temui di masa depan. Apa kisah mereka saling berhubungan? Atau mungkin Yeon Jeno yang Jaemin maksud adalah dirinya di masa lalu?
"Apa yang kau lakukan di sini?"
Jeno terperanjat saat suara dingin Jaemin menginterupsi kegiatan mondar-mandirnya. Ia segera berbalik dan menemukan pria yang ber status sebagai gurunya itu tengah berdiri di mulut goa.
"Ah ... Itu ... Guru, sebenarnya ...."
"Kau bukan Yeon Jeno?"
Jeno tersenyum lalu mengangguk semangat. Namun tanpa diprediksi, Jaemin mendekat dan melucuti jubah Jeno dengan kasar hingga mengekspos punggungnya.
"Tanda lahir unik berbentuk bulan sabit ini hanya dimiliki olehmu, jika ini bukan kau, lalu siapa?"
Wajah Jeno jelas kebingungan untuk mencari jawaban yang tepat. Ia menarik kembali jubahnya setelah dilucuti Jaemin seenaknya. Memangnya dia laki-laki apa?
"Kau bisa menyangkal jika aku adalah gurumu, tapi untuk menyangkal tentang identitasmu di depanku adalah sia-sia," ucap Jaemin datar. Ia berbalik untuk kembali memasuki goa saat tidak mendapat respon apapun dari Jeno.
Jaemin ingat, muridnya itu memang pernah terkena racun arsenik yang bisa mempengaruhi ingatan seseorang, tapi bukankah racun itu sudah diserap habis olehnya?
"Aku tidak tau bagaimana ini bisa terjadi, tapi aku memang bukan Yeon Jeno yang kau maksud. Aku Lee Jeno, seorang Arkeolog yang berasal dari masa depan, lebih tepatnya aku berasal dari abad ke 21."
Langkah Jaemin terhenti. Ia menatap Jeno dengan pandangan yang sulit untuk diterka. Untuk sesuatu seperti reinkarnasi, Jaemin terlalu akrab dengan hal itu hingga tidak akan terkejut lagi mendengarnya. Saat melucuti jubah Jeno tadi, Jaemin menemukan sesuatu yang mengganjal. Yeon Jeno kecilnya memiliki tato di punggung yang sama persis dengan tato miliknya, namun saat melihat punggung pemuda di depannya, ia hanya melihat tanda lahir tanpa tato atau bekas apapun di sana.
"Kesalahan apa yang kau lakukan di masa ini hingga menimbulkan penyesalan yang besar di masa depan?" lirih Jaemin
"Kau tau hal itu?"
Sekarang Jeno yang terkejut mendengar pertanyaan Jaemin. Satu hal yang dapat Jeno simpulkan kenapa dirinya ada di tempat itu adalah karena ia memiliki rasa penyesalan yang besar dan ingin mengubahnya.
Jaemin mengangguk. "Hanya mereka yang belum selesai dengan perasaan di masa lalunya yang bisa melakukan perjalanan waktu seperti ini."
"Aku tidak tau apa yang aku lakukan di masa lalu, tapi di masa depan aku selalu merasa sakit karena penyesalan yang entah berasal dari mana. Kemudian aku bertemu denganmu di masa depan sebelum akhirnya aku berada di tempat ini," jelas Jeno
"Kau bertemu aku di mana? Aku berhasil bereinkarnasi menjadi manusia biasa?"
Jeno dapat melihat wajah berbinar Jaemin saat bertanya tentang hal itu. Sejujurnya ia tidak yakin yang dia temui saat itu manusia atau bukan.
"Aku tidak tau, tapi kau terlihat seperti hantu yang tiba-tiba menghilang setelah menuntunku keluar dari hutan gunung Baekdu. Tapi dirimu yang sekarang, apa kau bukan manusia biasa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Catastrophe || NOMIN
FanfictionLee Jeno seorang Arkeolog yang tiba-tiba terdampar di masa lalu untuk mencari tau penyebab rasa bersalah yang selalu ia rasakan di masa sekarang. "Kau tau apa yang lebih menyakitkan daripada cinta sepihak? jatuh cinta pada seseorang yang telah menja...