‧☾ Jazel dan ketakutannya

47 6 1
                                    

Selama hidup Jazel tak pernah bisa penuhi ekspetasi orang-orang terdekatnya, tak juga pernah rasakan apresiasi atas kerja kerasnya dalam hal pendidikan.

"Gapapa tau kak, dapet nilai meleset dikit gak bakalan bikin hidup lo kacau. Kak jazel did very well, besok bisa dicoba lagi lo keren banget hari ini udah bisa survive." Pujian demi pujian Hanan lontarkan tuk Jazel, hibur pemuda gemini karena nilai kuis yang tak sesuai harapan.

Rasanya seperti mudah saat dengarkan Hanan berucap, Pujian terus keluar dari bibir pemuda libra seakan tau bahwa nilai adalah segalanya bagi Jazel.

Dulu saat dirinya masih pijakkan kaki dirumah, saat rumah harusnya jadi tempatnya pulang karena otak dan badan yang lelah setelah menimba ilmu seharian justru jadi ketakutan terbesarnya.

Saat kertas ulangan tampilkan nilai 70 dengan tinta merah terpampang nyata, saat ayahnya tampilkan ekpresi wajah kecewa dengan dibumbuhi amarah.

Saat Jazel harus terima hukuman berdiam diri dikamar semalaman, tanpa asupan nutrisi sebagai energi, tanpa belaian lembut sang ibu tunjukkan belas kasih. Rumah jadi tempat paling menyeramkan setelahnya.

"Kak kok ngelamun, dibilang jangan dipikirin elah. Gue bolak balik dapet nilai merah juga santai dulu gak sih." ujarnya, senyumnya merekah beri energi positif bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Ikut gue beli gantungan kunci ya, pulangnya mampir mekdi." katanya, mereka berjalan menuju parkiran kampus.

"Lagi banyak duit apa akhir bulan makan mekdi?"

"Gak perlu banyak duit, kalo buat lo mah ada terus. Nih helmnya, jangan lupa pegangan biar gak kebawa angin." Kata Hanan, tak ingin banyak protes Jazel lebih pilih pakai helmnya lalu duduk dijok belakang motor Hanan.

Sandarkan kepalanya pada punggung pemuda libra, Rasanya nyaman seolah segala beban yang ia pikul jatuh begitu saja.

Pejamkan mata, pasrah akan dibawa kemana saja dirinya hari ini. Tanpa tau senyum mereka dibalik helm fullface milik Hanan.

"Lo udah kerja keras hari ini kak, gue bangga sama lo"

la casa.| hunter junmin xikersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang