‧☾ Hanan yang perhatian

59 6 1
                                    

"Mau dianterin apa berangkat sendiri." tanya pemuda libra pada Jazel.

Padahal bukan siapa-siapa tapi selalu diperlakukan seolah ia tak bisa apa-apa, padahal ia yang lebih tua tapi Hanan selalu perlakukan ia seperti anak kecil baru masuk bangku sekolah.

"Gojek ajalah, lo biar gak jauh-jauh harus ke tempat gue dulu." katanya, tak ingin repotkan pemuda libra.

"kenapa gak milih dianter, gue gak masalah meski harus jemput lo." kata Hanan dari seberang telepon, nadanya sedih kentara dibuat-buat.

"udah bawel, lanjut tidur aja gue bisa berangkat sendiri." katanya final, buat yang diseberang terkekeh.

"Tapi entar gue jemput ya kak, ikut milih kado buat mami gue." kata Hanan, dibalas anggukan Jazel meski tau pemuda libra takkan lihat anggukannya.

"selamat tidur lagi hanan, gausah bawel lagi tutup aja teleponnya. Jangan lupa sarapan dulu, takut asam lambungnya naik." katanya, sebelum dapat balasan berupa 'ngatain gue bawel, lo sendiri lebih bawel' lalu telepon dimatikan.

__

Pukul 4 sore kelas selesai, badan lemas serta badan gemetar buat Jazel tak kuat tuk sekedar berdiri.

Padahal ada janji temu dengan Hanan, pagi tadi tak sempat sarapan, runtuki diri sendiri yang ingatkan pemuda libra untuk menikmati sarapannya sedangkan diri sendiri tak diberi konsumsi.

"Lo tuh kebiasaan, gua aduin hanan lo biar diomelin." kata sena, buat pemuda gemini panik sebab tak ingin kacaukan acara memilih kado untuk mami tercinta.

"Minta tolong beliin roti atau apa deh sen buat ganjel perut gue, mau diajak hanan cari kado buat maminya. Kalo gak jadi guenya gak enak." Jazel remas kecil baju teman didepannya, sudah tau akan begini kalo ia lewatkan jam sarapan dan makan siangnya.

Sena berdecak, khawatir tentu saja padahal ia sudah tawarkan pada sena untuk makan dikantin fakultas siang tadi. Memang Jazel ini keras kepala.

"Tunggu sini, gue beliin dulu." kata Sena, berlari menuju kantin fakultas beli apa yang tersisa untuk bisa Jazel makan.

Tapi 15menit setelahnya malah temukan pemuda pemilik senyum cerah yang kemarin sore ditujukan untuknya.

"Skip sarapan lagi kan!" jelas ini bukan pertanyaan, Jazel hanya dapat runtuki diri 'mampus mampus, si sena mana siiiii akh'

"gak sempet, plis jangan bawel dulu gue lagi gak punya tenaga." ujarnya, mana bisa pemuda libra berikan omelan pada kakak tingkatnya itu, wajahnya pucat badan lemas serta sedikit ringisan keluar dari bilah bibirnya.

Punya kuasa apa Hanan jika Jazel sudah selemas ini, "makan nasi goreng depan kampus aja ya, biar gak lemes lemes banget. Nanti mampir apotik beli obat maag."

Jazel bersumpah ia tak akan skip sarapannya lagi setelah ini, Tak akan lewatkan jam makan siang lagi jika perlakuan Hanan diluar ekspetasi.

"Tau gak, ini pertama kalinya gue sakit dikasih perhatian kayak gini." gumamnya pada diri sendiri.

"Gue bisa lebih perhatian dari ini kalo lo mau jawab pertanyaan gue."

"e-eh pertanyaan apa?"

"Kalo gue bilang suka sama lo, reaksi lo bakal gimana kak?"

Sena yang baru masuk ruang kelas dengan roti ditangannya tak sengaja dengar ucapan Hanan, "EH TAI GUE LEMES BANGET, BISA HARGAI PERJUANGAN GUE GAK."

Jazel makin lemes sebadan-badan

















Senandika Rakasa


















aneh dikit gapapa, mereka dikepala gue begini bentukannya akh

la casa.| hunter junmin xikersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang