Chapter 15 : Izin

1.7K 54 3
                                    

Kang Aryo tetap mengemudi dengan santai memutar kemudianya dengan kedua tangannya yang besar. Masih setia menatap batangnya yang masih terkulai lemas Aku terheran melihat biji salaknya yang besar sebelah. Walaupun belum tegang batangnya menggeloyor panjang ke pahanya.

"Gede amat kang, ini dah berapa lama ngga dikeluarin" tanyaku santai sambil mencekik leher si mungil Aryo junior yang masih terkantuk.

"Masak si mas, itumah blom seberapa. Coba kalo ngaceng, beh bisa bikin istri terkejut kejut. Lupa kapan terakhir kali mes ngeloco" dengan sombong balasnya tapi tetap lucu karna logat bicaranya.

"Aku kocokin ya kang biar besar" Kubelai kepala kontolnya perlahan dan mulai mengurut batangnya.

"Udah ah mas ntar ngaceng saya, pake punya mas sendiri aja kan juga punya" menghentikan tanganku yang sudah sangat tidak bisa dikontrol.

" Ayolah kang penasaran aku kalau gede bisa seberapa boleh ya please 🥺" Ku elus elus bahunya sambel merajuk meminta persetujuan si empunya kont0l. Ia termenung terdiam.

"Huuhhh, Yaudah deh ni kocok aja " akhirnya Kang Aryo masuk dalam perangkap setanku.

Kupegang lagi batangnya yang masih terkulai itu. Kugenggam kedua bijinya yang tak bisa tertampung semua ditanganku. Ku urut perlahan dan kuremas remas empuk dan sangat hangat ditangan.

"Ah....enak mas terus" Ia mendesah ringan.

Kupercepat kocokanku. Kini Aryo junior mulai bangkit dan bertambah tebal menjulang keatas berusaha menantangku. Tidak sepanjang milik Pak Beni cuma lebih besar dengan ukuran panjang 18cm dan diameter 4,5cm lebih dari cukup untuk membuat orang meringis saat ditusuk. Rasanya hilang kendali atas kesadaran, Aku menundukkan kepalaku mendekat akan menerkamnya.

" E..e.. eh mas mo ngapain masnya " Ia memegang kepalaku, menghentikan gerakanku yang nyaris melalap adik kesayangannya.

" Mau kusepong gaboleh ya kang " semangatku langsung turun lemas karna dihentikan.

" Ngga jijik apa kan masnya cowo juga kaya saya" ia menatapku dengan wajah tegasnya keheranan akan kelakuanku.

Di sisi lain Aku terus saja melirik Aryo junior karna tak berani melihat wajahnya.

"Aku suka akang, boleh ya kang please 🥺 "
Kubaranikan diri menyatakan perasaanku.

Kutatap matanya dengan penuh keberanian. Dia terdiam dan menatap mataku tajam. Aku mulai takut kalau dia tiba tiba marah.

" Heeh, Ya sudah nih cobain, tapi harus sampe keluar ya! " Ia menghela nafasnya dan mengijinkanku melahap si Aryo junior.

Akhirnya mendapatkan lampu hijau. Karna terlalu excited Akupun mencium pipinya, dia terkejut dan pipinya memerah. Tangannyapun mengelus kepalaku sambil lanjut fokus menyetir. Pertama kujilati dulu ketiaknya yang dari tadi telah ku incar. Lanjut langsung saja kutundukkan kepalaku dan melihat selangkangan kang aryo dari dekat.

Kuhirup bau semak semak kejantanan tempat bersemayan aryo junior. Kujilati biji salaknya coba kumasukkan kemulutku dua duanya ternyata nggak muat, yasudah satu satu. Kujilati lelehan precumnya yang sempat keluar dari lubang kecil burungnya. Langsung kulahap burungnya hingga menyentuh kerongkonganku ia melenguh. Kini tangannya satu menjambak rambutku.

"Argh.... mas kafiiin, ngagetin aja" Ia terkejut. Kont0lnya penuh dimulutku mulai kusepong perlahan agar tak cepat keluar. Kang Aryo mendesah kecil menikmatinya. Kusudot sedot sambil memutarkan lidahku di palkonnya, ia mendesah. Kini tangannya bergerak gerak mendorong kepalaku mempercepat gerakan. Aku mulai terbiasa menghisap batang mungkin juga karna sudah sering latian pake punya Abas dan Cahyo hhe :v. Karna sudah cukup lama kuperkuat hisapanku dan kuputarkan kepalaku untuk memberi reaksi lain kebatangnya.

Croooot..... crooot....croot... croooot

" Argh....aaaaaah...... haaaa...argh" kang aryo menekan kepalaku dan mengangkat pinggangnya. Ia melenguh dan memuntahkan benih benih keperkasaannya kepadaku. Kepalaku bener benar mentok hingga hidungku bergesakan dengan jembutnya yang lembap.

Kucoba telan sebisaku tapi tetap tumpah. Akupun duduk sebentar dan menghirup nafas.

" Maaas maaf ya, saya kelepasan. Pasti nggaenak rasanya" Ia membelai kepalaku karna menyesali perbuatannya sambil terus menyetir dengan satu tangannya.

Aku hanya tersenyum menatapnya dan kembali menunduk membersihkan sisa spermanya yang tertumpah di paha dan batangnya dengan lidahku. Ia mengelus elus kepalaku seperti peliharaan kesayanganya. Setelah selesai Aku bersimpuh tertidur dipahanya yang sedang mengemudi bersama Aryo junior 🙃

***
Pukul 16.00 akhirnya truk ini sampai dipusat. Aku masih asik bersimpuh dipaha kang Aryo sambil memejamkan mata.

" Mas bangun mas" kang aryo berusaha membangunkanku.

"Huuuuaaaah..... kita dah dimana kang" Bangkit dan melakukan peregangan tangan. Kulihat wajahnya yang manis lalu kukecup bibirnya.

"Kita dah sampe pusat mas, ayoo ambil barang"
Pipinya sedikit memerah mengajakku turun.

"Ngga mau" kucium lagi dia hhe.

"Haduh masnya ini, ayo biar cepet balik" disentilnya telingaku lalu menarik tanganku dan turun dari truk.

"Bentar mas, itu pakai dulu sarungnya" menghentikan gerakannya sambil mengambilkan kaos oblongnya yang tersandar di kursi.

"Eeeh, iya hampir ae saya telanjang, hahaha"
Kang Aryo tertawa. Kamipun tertawa dan turun bersama dari truk.

Didepan sudah ada beberapa pegawai yang siap membantu memasukkan barang ke truk. Aku dan Kang Aryo lanjut bekerja memindahkan barang kedalam truk bersama pegawai dari pusat.

"Huuuh, tak terasa matahari mulai terbenam. Pangalaman ini bener bener sangat menyenangkan bagiku, terutama pengalaman bertemu kang Aryo supir truk yang seram tapi menggemaskan hhe😁"


Minimarket 💕 [BxB] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang