Kini Heng sudah berada di bar yang sering ia dan 3 sahabatnya kunjungi dulu, mereka ber 4 sama saja. Sama-sama menyukai minuman yang memabukkan tapi Nam tidak begitu parah dari ke 3 sahabatnya. Heng yakin kalau sahabatnya akan pergi kemari karena mereka tidak pernah melewati waktu untuk tidak berkunjung ke bar yang pemiliknya adalah keluarga noey, itu seperti basecamp mereka. Jam menunjukkan pukul 5sore. Dan akhirnya yang ditunggu oleh Heng muncul, tapi ada 1 orang lagi yang menyertai kedatangan ke 3 sahabatnya itu, Becky ya siapa lagi mereka sudah menjadi sahabat yang cukup dekat sekarang.
Setelah freen, Becky, Nam dan noey duduk ditempat biasa tiba-tiba ada pelayanan laki-laki yang datang dan memberikan bir dan makanan sebegitu banyaknya, mereka pun bertanya-tanya siapa yang memesan, mereka baru saja duduk disini tidak sempat pula mereka memanggil pelayanan untuk memesan.
" siapa yang memesan? Apa kau tidak salah meja tuan? Ku rasa kau pekerja baru disini, tolong panggil phi seng kemari, ini pasti sudah ada kesalahpahaman " ucap noey pada pelayanan laki-laki yang masih menutupi wajahnya dengan masker dan topi yang terpakai erat dikepalanya.
" tidak ada yang salah ini semua untuk kalian, kau nona freen bukan? Dan kau nona noey anak pemilik bar ini, benar? " ucap nya pada mereka dan membuat mereka semakin kebingungan." baiklah letakkan semuanya disini sesuai kemauan mu dan kau juga harus membayarnya, kami hanya akan memakannya karena kau bersikeras mengatakan bahwa semua ini untuk kami" ucap freen yang sudah malas untuk berdebat dengan orang tidak penting.
" kau kejam sekali nona, bagaimana bisa aku membayar semua makan dan minuman sebanyak ini, gaji ku pun tidak cukup untuk itu. Nona ini sangat kejam" ucap pelayanan itu sambil membuat masker dan topinya. Dan ya, betapa terkejut freen, Nam dan noey karena ternyata pelayanan menyebalkan itu adalah sahabatnya Heng yang mereka rindukan.
" Heng? " sontak Nam berteriak sambil menutup mulutnya karena tidak menyangka tiba-tiba saja sahabatnya yang berada jauh di London sekarang ada di depan matanya. Freen dan noey tidak kalah terkejutnya terkecuali Becky.
Becky hanya bisa diam menyaksikan ke 4 orang bersahabat itu tengah melepas rindu satu sama lain. Nam yang pertama memeluk Heng dan diikuti oleh freen dan noey yang turut berhamburan ke pelukan Heng. Betapa melow nya suasana antara ke 4 orang bersahabat itu sekarang. Setelah dirasa cukup berpelukan nya kini mereka duduk di tempatnya masing-masing dan memakan juga minum semua menu yang dipesan oleh Heng untuk mereka.
" bagaimana kau bisa kemari? Ada urusan apa? Bukankah kami akan menemuimu bulan depan, kau terburu-buru sekali ingin menemui kami" ucap noey yang sedikit menggoda sahabatnya itu.
" oiiii lihat betapa besarnya rasa percaya diri sahabatku ini, aku bukan hanya mampir tapi aku akan menetap disini dengan ayah dan ibu ku, cerita nya panjang sebelum aku menceritakannya apakah kalian tidak ingin memperkenalkan kami? " jawab Heng sambil melihat kepada Becky.
Mendengar itu freen pun membuka suara " dia Becky, temanku. Aemm maksudku teman baru kami, dan dia juga akan menjadi teman barumu ".
" halo aku Becky, senang bertemu denganmu " ucap Becky sopan.
" aku Heng, aku juga senang bertemu denganmu. Kau cantik sekali seperti boneka Barbie, tapi kau lancar berbahasa Thai, apakah kau blasteran? " balas Heng mantap.
" hum aku memang blasteran, ibuku asli thailand dan ayah ku Inggris ".Melihat Heng memuji Becky cantik membuat freen sedikit gelisah ntah perasaan apa ini, bukankah mereka hanya sebatas teman? Tapi teman semacam apa kira-kira? Humm kita semua akan tau setelah ini.
Setelah berkenalan akhirnya Heng pun menceritakan tentang apa yang terjadi sampai ia harus kembali ke Bangkok dan menetap disana.
Waktu menunjukkan pukul 9 malam dan freen belum juga pulang, ayah dan ibu nya sudah menunggu sedari tadi dan bertanya-tanya kemana perginya putri nakal mereka itu hingga larut malam begini. Jemma tak kalah khawatir nya pada freen, dia terus menghubungi freen tapi handphone nya tidak bisa dihubungi. Disisin lain terlihat freen sudah berada di depan rumah Becky, mereka baru saja pulang setelah melepas rindu dengan Heng.
" sudah selarut ini, mari aku antar sampai kerumahmu, aku juga akan menyampaikan permintaan maaf ku pada ibumu karena membawa putri kecilnya ini berkeliaran malam-malam begini" ucap freen dengan perasaan cemas memikirkan Becky, ia takut Becky akan dimarahi dan disalahkan karena pulang terlalu larut.
" tidak masalah freen ibu ku tidak akan memarahiku, kau pulang lah, orang tuamu juga pasti tengah menunggu mu pulang, jangan buat mereka khawatir. " balas Becky dengan meyakinkan temannya yang masih terlihat khawatir.
" apa kau benar-benar tidak masalah dengan ini? Sudah biarkan aku menemui ibu mu, aku yang akan menjelaskan nya " terlihat freen masih mengkhawatirkan Becky, tapi pada akhirnya Becky berhasil meyakinkan freen untuk pulang saja. Benar kata Becky bahwa ibunya tidak akan memarahinya karena Becky anak bungsu kesayangan keluarganya, berbeda dengan freen.
Ia memasuki garasi rumahnya yang sudah terdapat 4 mobil terparkir rapi disana dengan perasaan takut pada orang tuanya dan khawatir terhadap Becky bercampur menjadi satu sekarang. Perlahan ia membuka pintu dan benar saja ayah dan ibunya sudah terlihat ada di ruang utama dengan tatapan yang mematikan, " tamat lah riwayat mu freen " gumamnya.
Disana juga ada jemma yang langsung menghampiri freen " darimana saja kau? Ini sudah sangat larut, kau bau alkohol, jangan bilang kalau.. " belum sempat ia menyelesaikan perkataannya tiba-tiba ayahnya sudah memotong nya.
" Jemma, pergilah kekamar mu biarkan ayah yang bicara pada adik nakal mu itu" ucap tuan Aroon dengan wajah tegasnya yang menakutkan. Jemma hanya bisa berdo'a semoga adiknya baik-baik saja nanti. Ia pun pergi ke kamarnya dan hanya tersisa freen, tuan Aroon dan nyonya Ploy. Ntah apa yang terjadi setelahnya hanya mereka dan Tuhan yang tau.
Jangan lupa vote dan komen. Share juga cerita ini ke teman-teman kalian yang suka FB kalau kalian menyukai ceritanya okeyy
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME (END)
RomanceSeorang anak perempuan yang hidup dengan segala kemewahan dan mempunyai keluarga yang lengkap, menjadi anak ke 2 dari 3 bersaudara bukanlah suatu hal yang menyenangkan tapi tidak juga menjadikannya buruk. Merasa kasih sayangnya terbagi semenjak memi...