PART 26

8 1 0
                                    

❗❗PLAGIAT???!!! JAUH JAUH❗❗

❗❗JANGAN LUPA VOTE & KOMEN❗❗
.
.
.
.
.
Jika pelangi mu sudah tiba, maka jangan lupakan payung yang senantiasa menemani mu saat hujan.
.
.
.
.
.
.

"Si bos udah tau?"

Agil mengedikkan bahu nya tanda tak tahu, ia mendudukkan bokong nya di bangku panjang yang berada di kantin. "Mungkin aja si bos udah tau, tapi di tutupin, ya gak sih?" Lanjut Joshua. Yang juga ikut duduk di dekat Agil.

Inti The Lions pun tentu mengikuti nya.
"Ntahlah"

"Sya" Panggil Agil.

Rasya menatap datar ke arah Agil.
"Lo orang terdekat bos, apa si bos dah tau tentang itu semua?"

Rasya menggeleng.
"Gak" Tutur nya, singkat padat dan jelas.

Agil menghela nafas kasar.
"Cape deh" Lenguh nya. Berbicara dengan Rasya hanya buang buang kata, kita nanya panjang, dia nya jawab singkat, kaya crush nya readers, wogawogg, kabur ah.

Suasana kantin sekarang nampak ramai karena beberapa kelas sudah memasuki jam istirahat. Agil berjalan ke arah ibu-ibu penjaga kantin, ia berniat memesan kan mereka makan serta minuman, itung itung menambah pahala di hari Jum'at, "nih, yang beda tadi siapa?" Ujar nya, Agil membawa satu nampan besar yang berisikan makanan mereka dengan di ikuti oleh bapak-bapak yang katanya suami dari ibu penjaga kantin. Bapak-bapak itu membawa satu nampan yang sama besarnya dengan yang di pegang Agil, namun berbeda, nampan di tangannya berisikan minuman pesanan mereka.

"Gua" Joshua mengacungkan tangan nya.

Agil menaruh makanan itu di depan Joshua, Joshua tersenyum manis ke arah Agil yang sontak membuat Agil bergidik ngeri. "Makasihh babang Agil" Joshua menaik turun kan kedua belah alis nya seraya mengambil makanan milik nya.

"NAJONGGGG" Sarkas Agil, ia berjalan mengitari meja kantin yang lumayan panjang, membagikan makanan itu satu persatu kepada mereka.

"Tumben banget hari ini baik? Ada apa kah gerangan?" Tanya Ucup yang mulai penasaran.

"Hooh Gil, tumben tumbenan lu" Papar Rangga.

"Nambah pahala di hari Jum'at" Balas Agil, yang langsung membuat inti The Lions menyemburkan tawa nya, kecuali Kevin, Agil, Rasya.

"Buseeehhhh, sejak kapan lu suka ngambilin pahala kek gini?" Sambung Gio.

"Mang gak boleh? Hah?" Ketus Agil.

"Ya ya, boleh, cuman tumben aja gitu" Sahut Gio.

"Kalian tuh, bandar film biru, tobaaatttt, gak bosen apa sesat mulu?" Nyinyir Agil.

Andi berdecih.
"Kek lo gak aja, tadi malam kan lo yang ngasih ke grup link nya, kalau lo lupa"

"Selagi belum dapat pengganti nya, kita gak bakalan tobat, ya gak gaes?" Timpal Gio. Mereka mengangguk membenarkan.

"Betul itu" Seru Joshua sembari memakan mie ayam kesukaan nya.

Agil yang merasa terpojok kan pun tentu tidak bisa berkata-kata lagi. "Dah ah makan makan, laper gua"

"Laper apa kehabisan kata-kata?" Cibir Rangga.

Agil merotasikan bola mata nya jengah. Tak berniat membalas cibiran Rangga. "Duduk di paling ujung, jangan di dekat mereka" Suara bariton milik seseorang berhasil membuat seluruh inti The Lions mendongak, mereka menemukan ketua mereka sedang berjalan ke arah ibu-ibu penjaga kantin.

Joshua mengernyitkan dahi nya bingung, "siapa yang di suruh bos? Gua kah?" Cicit nya.

"Noh" Gio yang berada di depan Joshua, menunjuk ke arah pojok mereka. Mereka pun tentu mengikuti arah tunjuk Gio.

TERIKATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang