PERHATIAN Ali

402 14 7
                                    

Derasnya hujan membasahi sekolah.
Butiran demi butiran air luruh memeluk bumi ,tapi tidak bisa menghentikan guru di depan kami
Berceloteh ria,denga rambut khasnya

"Ra ssst RA"." hei maju Ra",
Seli memecah lamunan ku
"Apa"? Belum genap ucapanku
Di depan sana Miss Selena berseru.

"RAIB MAJU KEDEPAN KERJAKAN SOAL INI"!!!"BUKANYA MELAMUN"!!

Aku segera maju kearah papan tulis
Dengan lemas,Seli menatap wajahku
Dengan tatapan prihatin

Aku menelan ludah,melihat soal
Di papan tulis.

Tiba tiba Miss Selena kembali berseru

"ALI MAJU,KERJAKAN SOAL DISAMPING RAIB"!!!"JANGAN HANYA
TIDURR ALIII"!!!!!!

Ali mendegus,melangkah kedepan
Dengan gontai,lantas melirik ku
Sekilas tidak peduli,Ali mengerjakan
Soal dengan cepat,dan mudah.
Dengan otak genius nya,

seandainya aku bisa seperti Ali yg selalu santai atas segala sesuatu.tiba tiba Ali menolehkan kepalanya kearah ku.

Tatapann kami bertemu,satu detik
Dua detik,"RAIB ALI KERJAKAN
SOAL NYA BUKAN BERPACARAN"!!!!
Seru Miss Selena dengan tatapan tajam.

Sontak seisi kelas tertawa, terbahak-bahak mengejek ku dan Ali
"Huh menyebalkan", aku segera memalingkan wajah ku yang sudah seperti kepiting rebus.

"Ra ssst" Ali berbisik memberitahu
jawaban soalku,tanpa menoleh aku segera menulis jawaban nya dengan cepat .

Setelah selesai aku beranjak
Kembali ke tempat duduk ku yang disambut dengan tatapan menggoda dari Seli,"ehm,ehm,tadi itu so sweet sekali Ra" Aku menatap tajam kearah
Seli,tanda tidak ingin di ganggu.

Seli hanya menyengir menyebalkan.
Sisa pelajaran berjalan dengan mulus.

Bel istirahat berbunyi,Seli mengajakku pergi ke kantin sekolah
disusul oleh Ali yang berjalan di belakang ku,

kami segera duduk di kursi kantin setelah sampai di penjual bakso."Aku pesankan ya Ra".ucap Seli yang segera pergi memesan bakso. Aku duduk berhadapan dengan Ali.suasana menjadi canggung.

"Trimakasih Ali"
aku membuka percakapan, "yeah" "sama sama putri bulan" aku segera
melotot tajam kearah nya, "jangan ucapkan itu disini Ali!". Ali hanya mengangkat bahu tidak peduli dengan tatapan ku.

"Jangan perlihatkan wajah bagai purnama mu itu Ra". "Huh".aku mendegus sebal,aku selalu kalah jika berdebat dengan Ali. "Jangan dilihatin Ra nanti jadi cinta loh".ucap Seli yang membawa tiga mangkok bakso di atas nampan.membuat wajah ku bersemu.Ali hanya terkekeh. Huh mereka semua menyebalkan.

***

Kriiiiiiiiingg,kriiiiiiiiingg bel pulang sekolah berbunyi,membuat para murid bersemangat,aku segera meraih ransel ku menghampiri Seli,mengajaknya pulang.

"Ayo Ra"Seli menarik tangan ku kearah gerbang sekolah "Jadi aku nggak di ajak nih"
Ucap si biang kerok yang berjalan kearah ku dan Seli, Seli hanya menyengir kearah Ali.

Kami bertiga memasuki angkot kota lantas segera duduk di bangku angkot. Suasana angkot sepi kami memang memilih angkot yg sedang kekurangan penumpang. Angkot segera melaju dengan kecepatan standar.

"Kira kira apa yang dilakukan Av,Illo
Vey, Ou ya."Ali mencomot topik sembarangan,aku dan Seli sontak menginjak kaki Ali dengan bersamaan. Yang dibalas dengan cengiran khas Ali.

BRAKKK,tiba tiba angkot yang kami tumpangi menabrak sesuatu, Seli berteriak ngeri .kami bergulingan didalam angkot,

Entah apa yang di pikirkan Ali, Ali Memeluk ku saat sedang bergulingan didalam angkot. Bugh!, Ali menabrak jok supir. yang membuat ku berhenti bergulingan.

Jarak wajah Ali dan wajah ku sangat dekat,membuatku bisa melihat jelas wajahnya,mata hazel nya mengunci mataku yang membuatku tak bisa bergerak,

Aku menelan ludah tak bisa menggerakkan anggota badan ku yang berada di pelukan Ali. Jantung ku berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

Aku segera tersadar setelah sopir angkot berteriak marah kearah mobil di depanya yang mengerem mendadak.

Aku mendorong tubuh Ali , Dan segera berdiri dan kembali duduk di bangku angkot dengan menundukkan wajahku yang memerah.

Ali berdiri sambil meringis menepuk nepuk baju sekolahnya.Seli yang
sudah berhasil berdiri menatapku dengan tatapan menggodanya "ehm ehm".

Aaaaarghh,ingin rasanya aku menghilang sekarang juga.aku yakin wajah ku sudah seperti kepiting rebus saat ini.

Tiba tiba Tatapan menggoda Seli berubah menjadi lesu. Saat sopir angkot berkata angkotnya tidak bisa berjalan lebih lama lagi karena mesin nya Rusak. Kami bertiga turun dari angkot dengan gontai.

Seli sudah pergi memasuki rumahnya. karena rumah Seli sangat dekat dari peristiwa kecelakaan angkot tadi.

Aku dan Ali berjalan beriringan, membuat suasana menjadi canggung
"Trimakasih Ali"aku memecah suasana canggung,"sama sama Ra"

Ali tersenyum tulus sambil menatapku. Aku menelan ludah membalas senyuman Ali dengan senyuman canggung. Jantung ku terus berdebar menatap Ali membayangkan kembali peristiwa di angkot tadi

Kami berpisah saat berada di depan rumah Ali , "bye Ali" aku tersenyum
Ali balas melambaikan tangan tersenyum.

***

P: gaktau mau ngomong apa
Yang penting vote dan komen ygy
Happy reading =)

Tunggu part berikut nya ygy
Dah ,BYE SEE YOU NEXT TIME


....................
***





RALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang