Prolog

8.2K 339 22
                                    

Suasana kota bangkok yang ramai pada malam hari, Tepatnya pada tengah malam. Berlokasi di gedung tinggi yang dikenal sebagai perusahan ternama di bangkok. Namun gedung itu sekarang tengah di kepung oleh beberapa aparat kepolisian dan beberapa tim bantuan lainnya. Mereka semua mendapat laporan bahwa telah terjadi pembunuhan masal di gedung itu. Semua aparat telah menyiapkan senjata mereka dan bersiap untuk masuk kedalam gedung itu

Kepala polisi memberikan arahan kepada bawahannya untuk menyiapkan senjata dan perlindungan untuk menangkap si pembunuh yang menjadi biang utama pembunuhan masal ini. Menurut kasus kasus lama dan laporan yang didapat, si pembunuh ini adalah pembunuh yang telah lama polisi cari cari. Karena itu, polisi memperbanyak pasukan nya supaya dapat menangkap si pembunuh yang telah menjadi pencarian mereka selama ini

"Bersiap lah semua, kali ini kita pasti menangkapnya!" Ucap sang kepala polisi

"Siap pak!" Lalu mereka semua masuk kedalam gedung itu. Suasana gelap, sunyi seperti tidak ada tanda tanda kehidupan

Ketika mereka masuk kedalam gedung itu, mereka disambut oleh beberapa mayat yang sudah tergeletak dengan tebasan dan tusukan dileher mereka. Para polisi yang melihatnya semakin yakin bahwa ini memang pembunuh yang mereka cari

Para polisi mulai berpencar, mencari dalang dibalik pembunuhan ini. Sebagian dari mereka mengevakuasi mayat mayat yang telah terbunuh dengan sadis itu, dan sebagian lagi mencari yang masih bisa di selamatkan

Brakkk!

Mereka semua mengecek ruangan satu persatu. Namun hanya kesunyian yang ditemukan dan beberapa mayat lainnya yang sudah tergeletak dengan luka yang sama

"Rebecca, kamu cari ke atas"

"Baik pak" Lalu wanita yang bernama Rebecca ini pergi ke lantai atas dan mencari si pembunuh.

Banyak barang barang berantakan, Rebecca berjalan perlahan lahan agar tidak menimbulkan berisik yang membuat si pembunuh kabur

Lalu...

Dia melihat seseorang berdiri dan memegang pisau di tangannya. Wanita itu terlihat sedang menangis ketakutan. Rebecca langsung menghampirinya dengan perlahan lahan agar si wanita itu tidak melakukan hal nekat

"Diam ditempat!" Wanita itu langsung menoleh kearah Rebecca dengan mata penuh dengan ketakutan

"T...tolong saya.... teman teman saya dibunuh.... tolong... saya"

Rebecca seketika tau kalau wanita ini adalah korban. Rebecca menurunkan senjata miliknya dan menghampiri si wanita itu dan berusaha untuk membuatnya meletakkan pisau yang dia pegang

"Jatuhkan senjata mu, semua akan baik baik saja. Kami akan menolong mu" Ucap Rebecca dengan suara tenang nya

"S...saya takut, jika saya tidak mati... dia akan menghantui pikiran sayaa...." Ucap wanita itu sambil menangis ketakutan

"Tenanglah nona, kami akan menyelamatkan mu, turun kan pisau ditangan mu terlebih dahulu" Ucap Rebecca perlahan mendekat kearah wanita itu  lalu dengan cepat ia berhasil mengambil pisau itu dari tangan wanita malang itu. Dia melempar pisau itu dengan jauh lalu mengamankan wanita yang tengah ketakutan itu

"Dia... bagaikan mimpi buruk... dia datang tiba tiba dan langsung membunuh teman saya....., dia memanipulasi teman saya untuk membunuh teman teman saya yang lain.... tolong.... saya sangat takutt... dia benar benar menghantui pikiran saya" wanita itu meringkuk ketakutan

"Siapa diaa, beri tahu saya" Ucap rebecca mengusap punggung wanita itu guna menenangkannya sedikit

"Dia seperti malaikat pencabut nyawa..." Ucap wanita itu melebarkan matanya memancarkan rasa takutnya ketika mengingat sosok pembunuh yang telah berbuat hal kejam ini

My Nightmare (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang