I'not Married : Chapter 3

1K 109 6
                                    

Story by : HinataLight8

Rate : M

Genre: Fluffy, Family, Healing, Friendship & Romance.

Diclaimer: All Characters of Naruto is belongs to Masashi Kishimoto.

This story is mine.

Warning: All Typo(s), Out Of Chara, If you dislike this story, please turn back with peace. No flames with barbarian's words, Be Nice for critic, Typo and others. Thank you.

_________________________________________


---****---


"Naruto. Aku tau kau memiliki segudang pengalaman, jika boleh kuminta lakukanlah dengan perlahan." Hinata berucap kikuk dengan wajah memerah.

Naruto yang mendapati Hinata bertingkah seperti itu tersenyum, gadis mungil itu terlihat sangat imut. Demi Kamisama, Hinata tidak tau saja dadanya pun berdebar luar biasa.

"Baiklah.. kurasa, aku harus mengajarimu banyak hal. Apa kau pernah berciuman ?"

Wajah memerah dan kepala Hinata yang tertunduk sudah menjadi jawaban bagi Naruto bahwa gadis itu belum pernah berciuman.

'Keparat' dirinya dalah bajingan yang beruntung.

"Ahh..!!! ok....ok....aku mengerti. Jadi apa yang pernah kau lakukan untuk memenuhi hasrat biologis. Maksudku, kita sudah sama-sama dewasa dan tentu itu bukan sesuatu yang tabu."

"Makan, tentu saja. Hmmm... ahh aku juga melakukan Yoga."

Naruto menepuk pelipisnya, terdiam sejenak. Ya, meskipun belum melepas keperjakaannya, tentu saja Ia sering berciuman dan melakukan masturbasi dikamar mandi.

Tentu dengan membayangkan wajah Hinata untuk menuntaskan hasrat biologisnya.

"Ada hal lain yang ingin kutanyakan ?"

"Apa?" sahut Hinata pernasaran.

"Kau pernah dengar perkataan bahwa anak adalah buah cinta bukan buah bercinta." Naruto menatap Hinata dalam penuh keseriusan.

"Artinya kau harus serius melakukannya dan harus bisa merasakan apa yang aku kirimkan kepadamu ?"

"Sperma?" tebak Hinata dengan nada bertanya.

"Astaga.. iya itu juga. Maksudku adalah perasaanku yang kukirmkan padamu. Jangan berpikir aku melakukan ini karena aku mesum, tapi karena aku peduli padamu. Karena aku menyayangimu Hinata. Kau paham?" ujar Naruto seraya membelai lembut wajah cantik gadis yang membuatnya tergila-gila.

"Ahh... itu. Aku mengerti." Jawab Hinata paham dengan apa yang dimaksud Naruto.

Andai saja Hinata tahu mengenai perasaan Naruto yang sebenarnya, mungkin siasatnya ini tak akan berhasil.

Hinata tidak akan mau menjadikan Naruto sebagai Ayah dari calon anaknya nanti. Naruto tahu Hinata tidak ingin melibatkan perasaan lebih diantara mereka, hanya sebatas pertemanan.

Namun, dalam sekejab kesempatan datang tidak terduga. Naruto akan memanfaatkan momen ini untuk memastikan perasaannya tersampaikan pada Hinata, meski hanya berbalut pertolongan diantara teman.

"Ternyata membuat anak yang berkualitas cukup sulit ya... hi...hi..hi...." kelakar Hinata sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

Malam ini, Hinata dan Naruto hanya tidur berbaring dan bersebelahan dengan tangan yang saling bertautan. Bagi Naruto ini adalah pelajaran pertama yang Ia diberikan kepada Hinata untuk membangun kedekatan fisik dan emosional.

I'not Married [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang