Bab 1: Bulan berdarah

354 25 1
                                    

Luna, Park Jimin juga di panggil Luna oleh rakyatnya. Sebab dia adalah satu-satunya pewaris sah kerajaan ini. Kerajaan yang sesuai dengan matanya yang hilang dan melengkung indah ketika tersenyum. Kerajaan Cresent Moon, bulan sabit. Seindah mata Park Jimin yang indah seperti bulan sabit. Dia di juluki jelmaan para Dewi bulan dan di cintai oleh sang Dewi. Kecantikan dan pesona tak terbantahkan hingga semua orang bisa saja mencium telapak kakinya. Namun sayang, terdengar rumor yang tidak sesuai dengan keindahan sang putri. Park Jimin sang Luna kerajaan ini justru mendapat ujaran kebencian dari seluruh negeri. Rumor tersebar begitu saja bagai daun-daun yang memakan kayu bakar. Rumor bahwa park Jimin adalah gadis yang angkuh dan sombong.

Tidak tau entah dari mana hal itu berawal dan tersebar, rumor bahwa Luna negeri ini begitu suka berfoya-foya karena raja dan ratu amat mencintainya. Rumor, bahwa sifat manja dan kekanakannya telah menyusahkan banyak orang. Hingga pada akhirnya orang-orang mulai melirik sang adik sepupu, park jihoon. Menurut masyarakat park jihoon yang merupakan anak dari adik laki-laki sang raja lebih pantas menjadi putri mahkota kerajaan ini. Dia anggun, meski kecantikannya tak sebanding dengan park Jimin. Baik hati, sopan dan suka menolong. Desas desus itu kian merebak hingga sampai ketelinga raja.

"Jimin, apa benar kau memperlakukan pelayanmu dengan semena-mena?" Raja cresent moon, park bogum menatap menusuk pada putrinya itu. Benar kalau selama ini dia dan ratu terlalu memanjakan putri satu-satunya itu.

"Tidak ayah, aku tidak mungkin melakukan hal itu. Hanya saja mereka tidak mau menuruti keinginanku. Tentu saja aku menghukum mereka..!!!" Jimin menatap ayahnya angkuh. Dia memang tidak suka kalau ada yang tidak sesuai dengan keinginannya. Gaun berkilau dengan taburan permatanya saja sudah menggambarkan betapa borosnya putri nya itu.

Park bogum menarik nafas lelah, sedang kan sang ratu hanya bisa menunduk lesu. Apa ini hasil dari terlalu memanjakan putri mereka.

"Maafkan aku raja, Ini semua salahku yang tidak mendidik putri mahkota dengan baik" ratu yang masih terlihat cantik itu memegang pelan jemari sang raja. Menenangkan.

"Tidak ratuku, dia harus di hukum. Pengawal, jangan biarkan putri Jimin keluar dari istana lotus selama satu bulan kedepan" para pengawal mulai mengajak Jimin untuk segera pergi dari sana. Ini sama saja dengan penjara, istana lotus memang diberikan untuknya. Istana yang di bangun begitu megah dengan banyak batu permata di dinding-dindingnya. Keinginan Jimin tentu saja.

"Ayahanda, ibunda. Ini tidak adil. Bagaimana aku bisa menemui pangeran yoongi kalau begitu. Ayahhh....."suara Jimin menggema di lorong luas tempat tahta Sang raja berdiri.

Jimin benar-benar di kurung di istananya. Dia harus kabur, kalau tidak bagaimana caranya dia bisa bertemu dengan min Yoongi? Kekasih hatinya? Pujaan hatinya? Ya selama ini Jimin memang hanya melakukan hal itu, mengejar cinta min yoongi yang tidak pernah meliriknya sedikitpun dan hidup bergelimang harta. Bahkan selama hukumannya di istana lotus pun dia terus mengirimkan surat-surat ke pengeran tersebut. Meski tak berbalas namun Jimin begitu gigih.

Dengan kenekatan, Jimin berhasil menyusul masuk ke istana kaisar. Dia langsung menuju istana airglow, yang berarti cahaya alami langit malam. Di istana kaisar zelia atau istana matahari terbit, memang ada istana-istana kecil layaknya istana yang di miliki oleh park Jimin. Tentu saja istana kaisar jauh lebih megah. Apalagi istana milik pangeran mahkota, calon kaisar selanjutnya.

"Pangeran, ada putri jimin datang berkunjung" seorang pengawal terdekat yoongi memberikan informasi setelah membungkuk dalam.

"Usir saja, aku sedang sibuk" pangeran yoongi memang terkenal dingin dan berwajah datar. Namun ketampanan nya mampu membuat orang-orang lupa diri. Bahkan dengan wajah tanpa senyum saja dia sudah bisa membuat semua mata memujanya.

Second Birth of The Princess (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang