Kehidupan perkuliahan masih membosankan seperti biasa. Masuk kelas, mendengarkan presentasi, pulang lagi. Begitu terus sampai toga dan secarik kertas menuahkan hasilnya.
Hanbin sedang menikmati makan siang di kantin kampus sebelum Zhanghao tiba-tiba mempersempit jarak pandangnya. Duduk di hadapan dan mengucapkan sepatah kalimat yang cukup lirih, sangat lirih hingga dirinyapun tidak bisa mendengar dengan jelas.
"Bisa nanti aja setelah gue habis makan, gak?" ucapnya masih mengunyah.
"Gak bisa," sela Zhanghao tegas.
"I see the vision, Bin," lanjutnya kemudian."What vision?" tanya Hanbin santai.
"The place. Pintu masuk dunia immortal bakalan kebuka sebentar lagi,"
Pernyataan Zhanghao sontak membuat kunyahan Hanbin terhenti. Ia menengok kanan-kiri, memastikan tidak ada sesiapapun yang mampu mendengar keduanya.
"Serius? Gue bahkan belum ketemu sama another Hanbin itu," ungkap Hanbin yang kini ikut berbisik-bisik.
"Guess you gonna meet him soon,"
Tuturan Zhanghao yang kelewat santai membuat Hanbin kembali berpikir. Bertemu si another Hanbin itu sebentar lagi? Sementara ia belum mendapat tanda-tanda apapun, apakah ini mungkin?
Tetapi ucapan Zhanghao juga tidak mungkin bohong, sebab lelaki itu adalah Seer, Peramal dunia immortal yang memiliki tugas paling penting untuk memprediksi sesuatu yang akan datang.
"Meet me at the lake by this afternoon. Gue bakal bilang ke Matthew sama Taerae juga," Zhanghao berusaha memecah lamunan Hanbin. Memberi isyarat bahwa semuanya akan baik-baik saja setelah mereka membicarakannya.
"Oke," satu anggukan dari Hanbin.
"Oke then," Zhanghao berdiri, hendak beranjak pergi. "Gue cabut dulu,"
"Iya," konsentrasi Hanbin masih terpecah, tidak bisa menjawab Zhanghao dengan benar.
"Bang Zhanghao anjirrr!! Gak usah pake ngabisin bakso gue juga dong!!"
- - -
"Lo gak mau ikut renang juga?" sudah kesekian kali dalam hari ini Taerae memberikan pertanyaan yang sudah jelas apa jawabannya.
"You're gonna die if i'm in," jawab Matthew, lagi-lagi dengan sarkasnya. Sembari meminum jus jeruk buatannya sendiri di pinggir kolam renang apartemen mereka.
"Ya lo kontrol kekuatan lo lah. Masa iya tiap nyentuh air bakalan jadi es? Kan enggak," tutur Taerae lagi.
"What if lo aja yang berhenti renang. Gue yakin buntut lo itu lama-lama bisa lepek kalo kena air terus," ujarnya memperhatikan ekor Taerae, yang memang tidak berhenti mengibas sedari tadi.
"Dude, i'm a Merman. Gue bakal jadi raja laut, buntut ini kekuatannya gak main-main asal lo tau," lelaki itu berhenti berenang, namun mengibaskan ekornya lebih kuat untuk kembali pamer pada rekan sebayanya.
"Ya ya ya, whatever," Matthew sudah jengah, tidak mau lagi mendapat cipratan air lebih banyak dari sana.
Maka ia berdiri, hendak mengambilkan jus jeruk satu gelas lagi untuk temannya itu, "Lo mau pake es juga gak? Biar sekalian gue ambilin," tawarnya tidak lupa.
"You mean 'lo percikin'?" koreksi Taerae.
"Well yea, technically," jawab Matthew sedikit tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL TWINS || zb1 x evnne
FantasiPertemuan Sung Hanbin dan Park Hanbin kini membuka portal menuju dunia immortal yang masih tertutup. Menandakan bahwa tidak lama lagi peperangan akan segera dimulai. Dua nama yang sama akan kembali beradu untuk mempertahankan masa kejayaannya. || Hi...