dilema Draco

200 8 0
                                    

[Selamat membaca]

*****

MENGHILANGNYA KELUARGA PEMBISNIS ANGGUR, LEANDRE HATHAWAY

Diketahui bahwa Leandre Hathaway berserta istri dan anaknya menghilang sejak Januari. Dylan Gallagher baru menyadari ketika putrinya Anne Hathaway tak pernah lagi menghubunginya setelah mengirim hadiah Natal.

Saat mendatangi kediaman Hathaway, para auror yang di sebut sebagai polisi oleh muggle menemukan bahwa rumah tersebut penuh dengan mayat-mayat para asisten rumah tangga Hathaway yang sudah membusuk. Namun tak ditemukan Leandre berserta anak dan istrinya.

Hal tersebut tentu menimbulkan pertanyaan. Banyak yang menyangkan kejadian ini. Produksi anggur Hathaway di London mendadak terhenti akibat ini.

Charles Hathaway berserta keluarga tidak ingin memberi keterangan atas apa yang terjadi pada anaknya tersebut. Dylan Gallagher meyakini bahwa dia yang namanya tak boleh disebut telah menculik anak, menantu dan cucunya.

Sampai pada kamis kemarin kami mendapat kabar bahwa Mia Hathaway, putri bungsu Leandre Hathaway juga ikut menghilang saat terjadinya penyerangan di Hogwarts yang mengakibatkan Albus Dumbledore selaku kepala sekolah Hogwarts meninggal dunia.

Draco melempar Daily prophet kesembarang arah. Lelaki itu mengusap kasar wajahnya dan terisak. Harusnya ia membawa gadis itu langsung turun meninggalkan menara Astronomi. Harusnya ia dengan cepat menarik lengan gadis itu. Harusnya iia bisa menahan Greyback saat dia ingin melontarkan mantra. Harusnya... harusnya dia memastikan kalau gadis itu tidak meninggalkan asrama.

Draco berdiri, mondar-mandir tak karuan. Ia merutuki dirinya sendiri. Berkali-kali dia memukul-mukul kepalanya sendiri meratapi kebodohannya.

Sekarang dia kehilangan gadis itu. Sekarang dia kehilangan orang yang dia cintai. Semua ini adalah salahnya.

Suara ketukan pintu terdengar ditelinga nya.

Draco mengusap rambut dan air matanya. "Ya, mum?" katanya sedikit bergetar. Draco membuka pintu kamarnya, dan terlihat Narcissa yang wajahnya sama pucat nya dengan dirinya.

Narcissa mengapai tangan Draco dengan gemetar. "Kita harus turun... dia menyuruh kita berkumpul." ujar Narcissa mencoba tegar.

Draco menatap ibunya memohon untuk membiarkannya tinggal di dalam kamar saja. Tapi Narcissa memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Draco dan ibunya turun dari kamar berjalan menuju ruang tamu. Jantung Draco semakin berdegup kencang kala dia melangkahkan kakinya menuju ke sana. Ia menggenggam erat tangan ibunya.

Ruang tamu dipenuhi orang-orang yang duduk membisu mengelilingi meja hias. Perabotan yang biasanya menghias ruangan itu telah disingkirkan hingga merapat ke dinding. Penerangan ruangan itu berasal dari perapian pualam indah yang disepuh kaca. Draco melihat pemandangan yang sangat aneh. Sosok manusia yang tak sadarkan diri tergantung terbalik jauh diatas meja, sesuatu berputar pelan seperti digerakkan suatu benang yang tidak terlihat, dan bayangannya terpantul cermin di atas permukaan meja yang mengilat.

Draco duduk di sampingnya ayahnya yang diam bak patung. Dia mencengkram pahanya saat melihat sosok yang digantung itu adalah salah satu profesor yang mengajar tentang muggle di Hogwarts. Draco menahan napasnya sebentar.

"Yaxley, Snape," terdengar suara jelas bernada tinggi dari ujung meja. "Kalian hampir terlambat." Voldemort duduk tepat di depan perapian. Draco tak sanggup untuk menatapnya. Ia memilih menatap lurus ke depan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GONE || DRACO MALFOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang