1>>

24 5 0
                                    

Engkau terlalu indah, hingga untuk menatapmu saja aku tak mampu

- Shera Kailani Putri-

"Kak, kakak kapan peka sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak, kakak kapan peka sih?"

Ucap Shera lirih sambil menatap seorang pria yang lebih tua satu tahun darinya, Shera diam menatap pria itu dari jauh. Itulah yang selalu Shera lakukan setiap siang, menatap dari jauh pria yang di kagumi hampi 2 tahun ini.

Pria itu bernama fasya, kakak kelas tingkatnya yang berbeda satu tahun, tahun ini fasya akan lulus dari sekolah dan sampai saat ini Shera masih belum berani mengungkapkan perasaannya secara langsung.

Kringgggg!

bell berbunyi, tanda jam istirahat berakhir dan melanjutkan jam pelajaran selanjutnya, aku kembali ke kelas nya dengan malas karena kelas selanjut nya adalah Matematika.

Aku yang awalnya dengan malas memasuki kelas langsung kembali bersemangat saat melihat teman sebangku nya.

"Bila, tadi aku liat kak fasya, mahsya allah cakep banget, apa lagi dia habis shalat"
ucap ku dengan senang dan hanya di balas anggukan oleh Nabila.

"Tadi aku juga liat kak fasya di mushalla"
ucap Nabila.

"sayang banget tamu harus dateng, ga bisa shalat bareng di satu mushalla jadi nya"
Ucap ku dengan bercanda.

hening beberapa menit sebelum aku kembali buka suara

"Bil, aku pengen Chat kak fasya, pengen conffes tapi pakai akun fake gitu"

"ya udah, chat aja mau ku bantu?"
Tanya Nabila

"Nanti aja, aku chat sendiri dulu, nanti aku kasih tau kapan ko chat dia ya"

"oh, oke"
jawab Nabila dengan singkat.

selama pelajaran itu, Shera dan Nabila saling mengobrol hingga jam pulang sekolah, setelah meninggalkan kelas dengan menggendong tas ku, aku berjalan melewati kelas Fasya untuk menuju ke kelas teman ku yang lain, sambil melirik Fasya yang sedang Piket.

Entah kenapa, hanya memandang tanpa bicara sudah membuat shera sangat senang.

"Akira... tau ga sihhh, tadi aku lewat kelas kak fasya, dia lagi piket"
Ucap shera dengan semangat bercerita kepada teman masa kecilnya bernama Akira.

Akira yang sedang piket hanya menjawab dengan singkat
"Ya udah, liat lah sana sambil nunggu aku piket"

"Ga maooo, nanti dia tau gimana? kan bahaya"
Ucapku dengan malu dan sedikit kesal

namun, tak di sangka Akira selesai dari pada perkiraan dan langsung menarik Shera menuju kelas Fasya dengan alasan ingin bertemu dengan Clara.

Clara adalah teman kelas Fasya, meski mereka memiliki perbedaan agama, namun dari segi pertemanan mereka cukup dekat di karena saat Sekolah Dasar mereka satu kelas dan saat SMP mereka sekelas lagi.

seluas lautan sedalam samudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang