Bel istirahat berbunyi dengan nyaring para siswa-siswi mulai keluar dari kelas mereka masing-masing. Di kelas XII IPA 1 Angel sedang mengumpulkan buku-buku temannya ia harus pergi membawa buku-buku tersebut ke meja Pak Steve sesuai dengan amanahnya tadi.
Felix adalah orang terakhir yang mengumpulkan buku bukan hanya buku miliknya tapi juga buku Thumbelina saat ini gadis itu sedang pergi menemani Tasya entah kemana.
"Thanks" ucap Angel. Buku yang ia pegang cukup banyak total siswa dalam kelas adalah 35 siswa jadi buku yang ia pegang cukup banyak dan lumayan beratnya.
"Do you need help?" Tanya Felix menawarkan diri untuk membantunya. Angel mengangguk kemudian Felix mengambil sebagian besar buku-buku tersebut ia membiarkan Angel membawa sedikit buku. Sepanjang perjalanan dari kelas ke ruang guru tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Angel maupun Felix. Angel bukanlah orang yang suka banyak berbicara begitupun dengan Felix.
"Kau tau.." Felix ingin bertanya dimana kantin berada namun ia kesulitan karena tidak ingat apa bahasa Indonesianya "Do you know where the canteen is?" Pada akhirnya ia harus bertanya dalam bahasa inggris
"Ikut aku" Felix mengikuti ke arah mana gadis itu mengantarnya. Felix sudah sangat lapar ia butuh makanan untuk mengisi perutnya. Sesampainya mereka di kantin mata Felix langsung menangkap Thumbelina yang sedang duduk bersama Tasya di meja paling belakang
"Terimakasih" ucap Felix kemudian ia melangkahkan kakinya ke meja Thumbelina. Entah dorongan dari mana tapi ia merasa nyaman saat berbicara dengan Thumbelina. Sudah ia katakan Thumbelina memiliki kesan sendiri untuknya
"Haaiii" ucap Thumbelina semangat saat Felix datang.
Felix tersenyum lalu membalas sapaan gadis itu "Hai" Thumbelina bergeser sedikit ke samping lalu menepuk tempat kosong di sampingnya memberi kode kepada Felix untuk duduk disampingnya
"Kalian sudah dari tadi disini?" Tanya Felix
"Tidak kami baru saja tiba disini lalu kau datang" ucap Tasya menjawab pertanyaan Felix. Lelaki itu mengangguk.
"Kalian ingin makan apa? Biar aku yang pesan makanan nya" ucap Thumbelina
"Nasi goreng seperti biasa" ujar Tasya
"Kau?" Felix berpikir sejenak apa yang harus ia pesan. Ia membaca menu yang ditempelkan pada dinding kantin ada banyak menu yang tertera disana
"Aku mau es teh manis, untuk makanannya samakan saja dengan punyamu" jawab Felix
"Okay, berarti semuanya nasi goreng ya" Thumbelina berdiri dari kursinya pergi ke meja kantin untuk memesan apa yang ingin dia makan dan juga kedua temannya
"Bu pesan Nasi goreng 3, es teh lemon satu, dan es teh manis 2" ucapnya
"Tunggu sebentar ya" Thumbelina mengangguk kemudian ia menunggu pesanan. Sambil menunggu matanya tak sengaja melihat Krist bersama Angel yang datang mendekat. Sepertinya mereka berdua ingin membeli makanan juga. Krist baru saja memutuskan mereka tadi pagi dan sekarang ia berjalan bersama Angel, apa mereka memiliki hubungan khusus sekarang?
Krist dan Angel berdiri disamping Thumbelina mereka berdua memesan makanan dan berbincang tanpa memperdulikan Thumbelina dan benar dugaannya mereka telah berpacaran sekarang. Thumbelina berusaha agar tidak perduli dengan mereka.
"Ini pesanannya nak"
"Oh ia terima kasih Bu" Thumbelina membayar pesanannya lalu dengan cepat pergi meninggalkan Angel dan Krist. Dari belakang Krist memandangi Thumbelina sejenak lalu tersenyum kepada Angel.
Thumbelina kembali ke meja mereka ia menaruh nampan di atas meja lalu Felix dan Tasya mengambil pesanan mereka masing-masing tak lupa keduanya berterimakasih. Mereka bertiga mulai makan dengan tenang sampai akhirnya tawa seorang laki-laki mengambil alih atensi Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS IN DANGER
FantasyFelix untuk Thumbelina: "hatiku akan tetap menjadi milikmu, tidak ada yang bisa menggantikan posisi mu di hatiku. Tidak ada kunci yang dapat membuka pintu hatiku lagi karena kau adalah pemegang kunci setianya. Jangan pernah berfikir untuk meninggalk...