Antrian begitu panjang banyak orang yang datang membeli barang sehingga mengharuskan mereka untuk mengantri. Felix dan Thumbelina berada pada posisi ke 9 yang berarti mereka masih jauh untuk membayar. Meski keduanya tidak berbicara Felix bisa tau kalau Thumbelina masih kesal atas apa yang terjadi tadi. Wanita yang adalah ibu Angel memang menyebalkan dia yang salah tapi ia tidak ingin meminta maaf dan malah membuat keributan.
Felix menusuk pelan pipi Thumbelina dengan jari telunjuknya sontak Thumbelina menatap laki-laki jangkung di depannya ini.
"Senyum. Kau tidak lelah menekuk wajahmu?" Kata Felix sambil tersenyum seolah sedang membagi aura positif yang ia miliki untuk mengusir aura negatif yang menempel pada tubuh Thumbelina.
Thumbelina tersenyum tipis penuh paksaan ia tidak bisa tersenyum disaat seperti ini. moodnya benar-benar rusak karena Angel. Thumbelina heran mengapa Angel begitu membencinya apa yang ia buat sehingga Angel selalu merasa kesal.
Setelah membayar Felix cepat-cepat menarik tangan Thumbelina dan keluar dari pusat perbelanjaan. Sampai di tempat parkir Felix menyuruh Thumbelina untuk menunggu sebentar ia bilang ia lupa membeli sesuatu sambil menunggu Thumbelina membalas pesan yang dikirimkan kakaknya.
Thumbelina terkejut ketika hawa dingin menempel pada lehernya ia berbalik dan ternyata Felix sedang berdiri di belakangnya sembari memakan es krim. Felix memberikan es krim itu kepada Thumbelina, barang kali rasa es krim itu bisa memperbaiki suasana hati nya yang buruk.
"Boleh aku bertanya sesuatu?" Tanya Felix hati-hati
"Boleh" Thumbelina membuka kulit eskrim itu lalu memakannya. Ternyata benar apa yang dikatakan orang-orang es krim bisa memperbaiki suasana hati seseorang. Contohnya Thumbelina, suasana hatinya membaik ketika sensasi dingin menyentuh lidahnya, rasa strawberry dari es krim tersebut benar-benar lezat.
"Mengapa Angel begitu membencimu? Kalau di pikir-pikir seharusnya kau yang benci padanya bukan dia" Felix memikirkan semuanya seharusnya yang punya rasa benci disini adalah Thumbelina. Untuk apa Angel merasa kesal dan selalu mencari masalah dengan Thumbelina padahal dia sendirilah yang menggali lubang masalah.
Thumbelina menghembuskan nafas "aku pun tidak mengerti.. aku tidak tau mengapa dia begitu benci padaku. Padahal dulu tidak seperti ini" Thumbelina kembali mengingat akan kenangan mereka dulu. Dimana dia, Angel dan Tasya selalu bermain bersama. Berbagi cerita, suka dan tawa semua mereka lewati bersama-sama.
Sampai muncul hari dimana Angel berpacaran dengan pacar Thumbelina untuk pertama kali. Thumbelina awalnya baik-baik saja namun beberapa kali ia selalu begitu bukan hanya padanya tapi pada Tasya juga. Sebenarnya Thumbelina tidak terlalu perduli akan hal ini, mereka adalah remaja yang baru mengenal cinta, masalah ini hanyalah masalah sepele. Thumbelina tetap ingin berteman dengannya ia berpikir tidak mungkin mengakhiri hubungan pertemanan hanya karena seorang laki-laki bukan? Namun lain hal dengan Angel. Gadis itu malah menjauhkan diri dan mulai membencinya.
"Biasanya orang seperti itu adalah orang yang iri padamu" Thumbelina tertawa terbahak-bahak. Oh Tuhan apa yang ada di dalam pikiran Felix?
"Untuk apa dia iri padaku Felix, aku jelek aku tidak cantik, kau lihat wajahku penuh dengan jerawat, aku bodoh, aku tidak kaya untuk apa dia iri padaku?" Ada-ada saja Angel berasal dari keluarga berada, dia cantik punya kulit yang putih dan bersih dari jerawat ia juga pintar dan dia juga ketua kelas. Dia punya semua apa lagi yang kurang?
Felix membuang tangkai es krim pada tong sampah "dia memang cantik, tapi kecantikannya tidak berhasil memikat laki-laki yang ia sukai.. berbeda denganmu kau berhasil menarik perhatian mereka tanpa melakukan apapun, itu yang membuatnya iri dan satu lagi.." Felix mengeluarkan jepit rambut kecil yang ia beli tadi mengeluarkan jepit itu dari bungkusnya dan menjepit rambut Thumbelina dengan jepitan kecil itu "kau manis.." lanjutnya sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS IN DANGER
FantasyFelix untuk Thumbelina: "hatiku akan tetap menjadi milikmu, tidak ada yang bisa menggantikan posisi mu di hatiku. Tidak ada kunci yang dapat membuka pintu hatiku lagi karena kau adalah pemegang kunci setianya. Jangan pernah berfikir untuk meninggalk...