Keesokan harinya aku bersiap-siap untuk berangkat KKN lagi, jam menunjukkan pukul 08.30 tetapi Ezar tak kunjung datang menjemputku rasa kesel pun mulai menyerangku.
"Uh.. mana sih si Ezar lama amat jemputnya", gumamku sembari mondar mandir keluar kamar.
Aku mencoba menghubunginya tapi tak juga diangkat, aku mulai mengirimnya chat yang banyak dan voice note yang berisi celotehku karena kesal menunggu. Tiba-tiba terdengar bunyi klakson motor di depan kos ku. Aku langsung bergegas keluar rumah dengan harapan itu adalah Ezar.
"Ciihh.. bukan Ezar, kemana sih tu anak? bikin aku marah aja", berbicara sendiri.
Aku mulai masuk lagi ke kamarku dengan perasaan kesel kepada Ezar yang tak datang juga. Tiba-tiba dari luar terdengar klakson motor tapi aku tak mempedulikannya, karena aku pikir pasti ini adalah motor tetangga.
"Ahh itu paling suara motor tetangga", mengabaikan.
Tiba-tiba handpone ku bunyi dan itu merupakan panggilan dari Ezar.
Kring kring .... (mengangkat)
"Hallo, dimana kau?", tanyaku dengan nada kasar.
"Eitzzz selow lah Cut, jangan marah dong", jawab Ezar merayuku.
"Gimana aku gak marah coba, kau aja lama kali sampek", celotehku.
"Yasudah turunlah, aku udah dibawah nih"
"Aku udah pergi sendiri, pulang kau sana", ucapku kesel dan mengusirnya.
"Iss, seriuslah Cut, bohong kau pasti kan?", tanya Ezar tak percaya.
"Mana pulak aku bohong, udahlah pulang aku sana", ucapku dengan nada kasar.
"Serius kau? yasudah aku pulang yah", jawab Ezar merasa bersalah.
Mendengar jawabannya, aku langsung panik akan ditinggal pergi Ezar. Lalu aku berlari menuju keluar dan menghentikan Ezar.
"Oii, tunggu aku, jijik kali lah kau lama kali pun datang", ucapku kesal
"Itulah sok iya lagi bilang udah pergi", ledek Ezar kepadaku.
"Habis aku kesel sama kau lama kalipun datang, yasudah tunggu kau disitu", ucapku sembari masuk lagi ke kamar.
Beberapa menit kemudian aku mulai turun dan menghampiri Ezar. Aku masih saja kesal terhadapnya dan langsung memarah-marahinya sembari memukul badannya.
"Kau ya, lama kali datang! janjinya entah jam berapa tadi", ucapku kesal sembari memukul tubuh Ezar.
Ezar mulai mencoba menghindar dari pukulanku, dan memegang tanganku sembari meminta maaf .
"Maaf lah Cut, aku tadi ada kendala sedikit di rumah makanya telat kesini, minta maaf ya Cut jangan kau marah", ucap Ezar meminta maaf sembari memasang wajah lemas.
Karena sedang puasa dan melihat wajah Ezar yang polos begitu aku jadi tidak tega untuk memarahinya lagi.
"Yasudah lupain, cepatlah teman-teman udah pada nunggu", ucapku sambil menepuk bahunya.
Diperjalanan kami mulai diam, Ezar seperti merasa bersalah kepadaku karena keterlambatannya, dan aku masih dengan wajah jutekku karena kesal kepadanya.
Tiba-tiba Ezar mulai mengajakku berbicara.
"Cut, kenapa kau diam? masih marah kau sama ku yah? minta maaflah aku ya beb", ucap Ezar kembali meminta maaf.
Aku masih diam tak mempedulikan Ezar yang berusaha mengajakku ngobrol. Namun tiba-tiba Ezar mulai menghentikan motornya, dan menoleh ke arahku.
"Ehh.. eh.. kenapa berhenti? cepatlah nanti mereka marah karena kita telat", ucapku sembari mendorong bahu Ezar untuk segera melanjutkan perjalanan.
"Aku gakmau lanjut, kalau kau masih marah sama ku", ucap Ezar sembari menatapku.
"Iyaiya sudah, aku maafin" ucapku dengan nada bete.
"Ihh gak iklas anak ini, yang ikhlas lah beb", ucap Ezar merayu.
"Kauu.. (sembari melotot) kau lanjut atau aku marah lagi?", ancamku.
"Oh engga .. engga jangan marah lagi lah", ucap Ezar sembari menghidupkan kembali motornya.
***
Penasaran kelanjutannya?
Yuk selalu pantengin ceritanya sampai ending yaa☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA LOKASI KKN DI DESA SENDIRI
RomanceDitengah Wabah Covid19, mahasiswa tingkat akhir terpaksa melaksanakan KKN di tengah pandemik yang sedang terjadi saat ini. KKN yang seharusnya dilakukan perkelompok dengan beranggota kisaran belasan orang harus diganti dengan KKN yang beranggota kel...