Puasa di hari ke 7 aku dan teman-temanku melaksanakan Kuliah Kerja Nyata atau disingkat dengan KKN. KKN kali ini dilaksanakan pada awal puasa, tentunya akan sangat terasa melelahkan selama KKN ini berlangsung.
Sebenarnya KKN yang diselenggarakan oleh pihak kampus itu di tetapkan pada bulan maret sampai bulan april, tetapi karena Indonesia diserang dengan wabah virus yang mematikan, pemerintah memberi pemberitahuan bahwasannya kampus diliburkan dan segala kegiatan yang melibatkan banyak orang itu ditiadakan terlebih dahulu untuk meminimalisirkan penyebaran virus corona, akhirnya pihak kampus menunda pelaksanaan KKN.
Setelah beberapa bulan berlangsung, kampus mengeluarkan perintah bahwasannya KKN tetap dilaksanakan hanya saja KKN yang akan dilaksanakan ini harus bersifat beberapa orang saja dalam satu kelompok tidak boleh melibatkan banyak orang, dan harus dilaksanakan di kampung masing-masing guna membantu meningkatkan kesadaran masyarakat agar menjaga diri dari bahayanya virus yang sedang mewabah ini, dengan memberi sosialisasi maupun pembuatan hand sanitizer alami dalam beberapa program yang akan dilaksanakan.
Desa Bayu merupakan desa tempat aku dan teman-temanku melaksanakan KKN. Meskipun ditengah terik panasnya matahari dan haus yang melanda karena puasa tetapi semangat yang ada pada kami haruslah membara.
Hari pertama KKN aku berangkat bersama Ezar, dikarenakan jarak tempuh dari rumah ke desa tempat ku KKN lumayan jauh dan itu di pendesaan, oleh karena itu Ezar menawarkan agar aku dan dia pergi bersama dalam satu motor .
Sesampainya kami di desa tersebut aku dan teman-temanku berkunjung kerumah kepala desa untuk meminta izin terlebih dahulu dan berdiskusi singkat mengenai program yang akan dilaksanakan di desa tersebut.
"nanti setelah kita sampai di rumah kepala desa, kamu yang bicara sama kepala desanya ya nanti kami bantu kok", ucapku kepada Ezar selaku ketua kelompok KKN.
"yasudah tapi nanti Ri bantuin aku juga ya", ucap Ezar kepada Ari.
"loh kok aku sih? kan kamu ketuanya!", ucap Ari menolak.
"gakbisa gitu dong, gimanapun kan kamu adalah masyarakat desa sini, jadi kamu harus bisa menuntun kami untuk KKN di desa ini termasuk ngomong sama kepala desanya", ucapku pada Ari.
"yaudah deh nanti bantuin aku ya", ucapnya.
"Assalammualaikum pak", ucap Ezar.
"waalaikumsalam masuk nak", jawab kepala desa.
"kamu duluan masuk, jangan aku dulu", kata Ari sembari mendorong Ezar.
"yaampun itu aja dorong-dorongan, sini aku aja yang masuk duluan", ucapku kesal.
"jangan cut, biar aku yang masuk duluan", ucap Ezar dengan tegas.
Setelah beberapa lama berdiskusi kami memutuskan untuk pulang.
"kami pamit dulu ya pak, sembari mau keliling desa dulu untuk mengenal lingkungan daerah sini", ucap Ezar kepada kepala desa.
"ohiya boleh nak, yauda Ari tuntun jalannya ya biar teman-temanmu tau lingkungan sini", ucap kepala desa.
"iya pak baik, yuk teman-teman", ajak Ari.
Kami mulai mengelilingi desa, desa yang damai, tentram dan jauh dari polusi yang bertebaran seperti di kota.
"we, rekam kami dong", ucap Ezar kepada Ari yang kebetulan mereka berada di depan kami.
"mana hapenya nih biar direkam", ucap Ari.
"ambilin hapeku bentar cut dikantong almamet kasih ke Ari ya", ucap Ezar.
"nih Ri", ucapku sembari menyodorkan hapenya Ezar kepada Ari.
Ari mulai merekam kami diatas motor.
"senyum Cut", ucap Ezar.
"eh iya zar", jawabku sembari tersenyum ke arah kamera.
Aku mulai bingung dengan sikap Ezar kepadaku, karena dia selalu meminta Ari untuk memoto atau merekam video aku bersamanya.
****
kira-kira ada apa ya antara Ezar dan Cut ? yuk pantengin kisah selanjutnya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA LOKASI KKN DI DESA SENDIRI
RomanceDitengah Wabah Covid19, mahasiswa tingkat akhir terpaksa melaksanakan KKN di tengah pandemik yang sedang terjadi saat ini. KKN yang seharusnya dilakukan perkelompok dengan beranggota kisaran belasan orang harus diganti dengan KKN yang beranggota kel...