Happy reading
Entah kenapa setelah kejadian itu Evin semakin binal jika berada bersama Raden, dari mulai Evin membuka kancing baju Raden, dan masih banyak lagi godaan' yang diberi kan oleh Evin , hal ini tentu saja membuat raden terus' an menahan hawa nafsu nya.
"Daddy ayolahh... Evin ingin melakukan nya lagi, sekaliiiii sajaaa" rengek Evin yang sangat menginginkan penis Raden
"Evin!! Jangan seperti ini!! Kamu masih kecil , jangan membuat Daddy harus mengurung kamu di gudang!" Ucap Raden penuh penekanan
Evin yang mendengar itu bergedik ngeri,Gudang? Iiih tempat yang kotor menjijikan dan satu lagi, gudang kan angkerrr, tidaa mau tidaa mauu ,batin Evin
"Baiklahhh...jika Daddy tidak mengizinkan Evin, Evin ingin pergi kekamar saja" ucap Evin dengan menundukan kepala nya
"Sayang...tung-"
"aishh..percuma saja aku membujuknya ia nanti pasti akan tambah melunjak" Raden sudah berpikir matang', Kevin memang anak yang keras kepala, ia akan melunjak jika dikasihani
('∩。• ᵕ •。∩')
Kini Kevin yang berada di kamar sedang memukuli boneka kesayangan nya
"Eh.. Odi Odii maafkan Evin yaa, Evin tidak sengaja memukul Odi, Odi tidak marah kan?" Sungguh tingkah Evin tetap tidak pernah berubah
"Odii jikaa besokk evinn bangun kesiangan, tolongg bangunin Evin yaaa"
"Odi Odi tadiii Evin habis ketemuu kak Brega, sebell bangettt tauuu, kak Bregaa tadii bilang ginii 'Evinn kamu itu pendekk bangett sihh' padahall Evin tidaaa pendek"
"Iya kan Odi? Evin tidak pendek kan?"
Raden diam' mendengar celotehan Evin dari luar kamar nya, Raden tersenyum sendiri ketika mendengar calon suami kecilnya curhat dengan Odi boneka kesayangan nya
Ceklek...
"Evin.. ayo ikut Daddy sebentar" pinta Raden
Evin yang mengetahui Raden masuk hanya membuang muka "nggak ah, Evin dirumah ajaa sama Odii"
"Ayolah sayang... Daddy akan beliin apapun yang Evin mau"
"Nggak ya nggak, Evin mending sama Odi aja" kekeh Evin
Raden menghela nafasnya , sangat susah membujuk bocah satu ini. "jika Daddy bawa ke Playground mau?"
Playground? Tentu lah , tapi Evin tetap akan di keputusan nya! "Nggak"
"Ayolah sayangg, kita akan bertemu paman Smir dan Biman"
"Lantas? Mengapa Evin harus ikut, kurang kerjaan banget" ketus Evin yang tambah marah
"Baiklah jika kamu tidak mau, tunggu dirumah saja ya" kini Raden mulai beranjak pergi
"eum... sepertinya disini ada hantu nyaa, takutnya kamu digigitt" tambah nya sebelum akhirnya beranjak pergi dari kamar Evin
"Daddy nyebelin!!" Teriak Evin
('∩。• ᵕ •。∩')
Didalam mobil kini Evin hanya menatap ke arah luar jendela, tangan nya membuat pola abstrak di jendela
Hening
Ya, itu suasana didalam mobil sekarang
"Sayang... Kamu nanti mau makan apa?" Tanya Raden memecah keheningan
"Nggak laper"
"Beneran nggak laper? Disana banyak loh makanan kesuk-"
"Setelin musik nya dong Dad"
"Yaudah iya" Raden menuruti semua ucapan bayi kecil nya itu, diumur 6 tahun nya sifat Evin seperti orang dewasa, entahh lah Evin skrng semakin posesif dan galak
Kau datang tak kala
Sinar senjaku mulai redup
Dan
Pamit
Ketika purnama ku penuh
Seutuhnyaa
Kau yang singgah tapi tak sungguh~
"Kau yang singgah tapii tak sungguh~~" Evin menyanyi dengan begitu khidmat, ia mencoba untuk mencerna semua lagu yang terstel
"Suara kamu bagus juga ya sayang..."puji Raden
"Brisik ih" ketus Evin yang kemudian memalingkan wajahnya ke arah luar kaca
"Galak banget sih, nanti cantiknya hilang loh" ejek Raden
"Nyenyenye"
"mau kemana sih? Lama bangettt iih" gerutu Evin yang mulai lelah dengan tingkah Raden
"Yasudah dehh Daddy diam, kita mau ketemu Paman sama Biman " jelas Raden
"Daddy" panggil Evin
Yang dipanggil menoleh, "ya? Kenapa sayang? "
"Daddy tau tidak? Evin tadi dibikin sebel sama kak Bregaa, ya walaupun kak Brega emang gantengg, tapi kak brega bikin Evin sebelll, kata kak Brega Evin pendek, kan nyebelin" celoteh Evin panjang lebar
Tunggu apa? Ganteng?
"Ganteng? Berarti kamu suka sama Brega Brega itu?" Kini wajah raden kembali menjadi datar
"Tidak, kak Brega mana mungkin mau sama Evin"
"Ya Berarti kamu beneran suka sama Brega?"
"Enggak Daddy"
"Daddy kira kamu suka sama Brega Brega itu, inget ya Evin, kamu itu milik Daddy, nggak ada yang boleh deket sama kamu, nggak ada yang boleh kamu sukain, selain Daddy" jelas Raden panjang lebar
"Nggak ah, daddy kan tua!" ejek Evin
"Daddy nggak tua tau, umur Daddy masih dua puluh tujuh asal kamu tau yaa" tegas Raden yang tak trima dikatai tua.
"Sama sajaa, tuaaa, titit nya terlalu besarr" ujar evin ceplas ceplos
Raden yang mendengar ucapan evin membulatkan matanya "apa?! Evin your language" Raden kini menatap tajam ke arah Evin
"Wajah Daddy merah tuh"
"Enak saja!, Tidak yaa! Heungg... Daddy marah nih" ucap Raden dengan gaya logat Evin
"Daddy! Evin turun nih!" ucap Evin tak trima.
Tbc
Vote + komen
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY MILIK EVIN! [BxB] [END✓]
Teen Fictiontentang seorang pria yang mengadopsi seorang anak namun berakhir menjadikan anak angkat nya sebagai "suami kecil"