006

23K 781 17
                                    

"Sama sajaa, tuaaa, titit nya terlalu besarr" ujar Evin ceplas ceplos

Raden yang mendengar ucapan evin membulatkan matanya "apa?! Evin your language" Raden kini menatap tajam ke arah Evin

"Wajah Daddy merah tuh"

"Enak saja!, Tidak yaa! Heungg... Daddy marah nih" ucap raden dengan gaya logat evin

..

Kini mereka berdua telah sampai disalah satu restoran, terlihat dari kejauhan Paman Smir dan Biman sudah menunggu , jangan tanya kan Evin ya, karena bocil ngambekan itu sedang tidur pulas digendongan Raden

*Note : obrolan yang tercetak miring itu berarti mereka gunain bahasa thailand yaa , wkwkwkwk

"Radenn.. Biman kangen banget sama kamuuu...oiya calon istri kamu udah besarr banget ya sekarang, bentar lagi ada yang tunangan nih" goda sang Biman saat mengetahui Raden dari arah pintu masuk

"Raden.. kamu kenapa nggak pernah ke makam Mama mu di thailand, Paman padahal menunggu kamu untuk datang" ujar paman Smir

"Ya ampun Paman.. Biman.. biarkan aku duduk terlebih dahulu baru kalian bisa memarahi ku" ucap Raden dengan nada kesal

"Hahahaha, maafkan Paman mu yang bodoh ini" ucap sang Biman yang mendapat tatapan tajam dari sang suami . "Oh ayolah, aku hanya bercanda" tambahnya

"Ada urusan apa Paman mengundang ku kesini? Kenapa tidak langsung datang ke rumah saja?"

"Apa kau tidak melihat koper sebesar ini disampingku? Aku tidak punya banyak waktu untuk mengatakan ini dirumah mu, Jenika akan menikah, Paman dan Biman mu ini mau kamu datang ke pernikahan Jenika , kau mengerti??" Ucap sang Paman panjang lebar

"Hanya itu?? Jika hanya itu kenapa tidak dari telepon saja? Aku juga akan datang nantinya"

Plak...

"Aduh.. kenapa Biman malah memukul ku? Sakit tauu" tangan Raden mengelus² lengan nya yang di tampar sang Biman

"Habisnya kamu ini nyerocos saja ketika diberi tahu..heuh.. yasudah Biman dan Paman balik ke thailand dulu ya" pamit sang Biman

"Hati hati , semoga sampai tujuan dengan selamat"

Namun sebelum Biman nya pergi, tiba' Evin terbangun, hal itu membuat Biman nya mengurung kan niat nya untuk bergegas ke bandara

"Eung... Daddy kita sudah sampai ya?" Tanya Evin bingung

"Sudah sayang, itu Biman dan Paman ada didepan , bangun lah terlebih dahulu..kamu berat tau" ucap Raden yang mendapat tatapan tajam dari Evin

"Enak saja, Evin tidak beratt" ucap Evin tak trima

Biman dan Paman Smir dari tadi melihat interaksi kedua pasangan didepan nya, mereka tersenyum.

"Jika Mama mu masih hidup ia akan sangat senang mendapat menantu manis dan cantik seperti Evin, jarang sekali ada lelaki semanis dan secantik ini di Indonesia, jika kalian ke thailand maka Evin akan dilirik banyak lelaki di sana " ucap sang Biman

"Daddy.. Biman mengatakan apa? Kenapa khap khap seperti itu bicaranya" tanya Evin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Raden yang mendengar itu terkekeh gemas "mereka memakai bahasa thailand sayang"

"Bahasa thailand memang begitu ya?? Aneh sekali, jujur saja Biman terlihat cantik" ujar Evin terus terang

"Terimakasih sudah memuji ku" ucap biman tiba', hal ini membuat Raden kaget, ternyata Biman bisa berkata dengan bahasa indonesia

DADDY MILIK EVIN! [BxB] [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang