BAB 5

541 40 0
                                    

Setibanya di rumah, Haruto langsung disambut dengan ceramahan dari Lisa. dia dimarahi oleh bibinya, karna sudah naik sepeda motor diam diam padahal sudah jelas dia di larang menaiki sepeda motor.

Asahi yang melihat penampilan sepupunya yang sangat berantakan itu, menangis. dia sangat menyayangi Haruto, karna itu melihat Haruto terluka membuat Asahi menangis.

"Haru baik baik aja? kenapa kamu melakukan tindakan yang berbahaya begitu?"

"Aku baik baik aja kak, jangan menangis lagi. nanti kak Jae akan memarahiku, kalau dia tau istri kesayangannya menangis begini"

Lisa membawahkan teh panas pada Haruto, sambil terus diomeli. sang sekuriti juga dipecat oleh Lisa, meski Haruto bersikukuh kalau itu adalah salahnya bukan salah sang sekuriti. tapi Lisa gak mendengar permohonan Haruto untuk tidak memect sekuriti itu, alhasil Haruto sedih karna sudah membuat seseorang kehilangan pekerjaan.

.
.
.

Mendengar kabar soal sahabatnya yang terluka, akhirnya Masiho datang menjenguk Haruto. Masiho menanyakan soal cedera di kakinya, tapi bukan menjawab soal cederanya. Haruto malah sibuk bercerita soal alpha tampan yang sudah menolongnya.

Masiho nampak kesal pada Haruto, karna percuma saja dia mengkhawatirkannya. Haruto malah sibuk memikirkan alpha tampan itu, meski dia senang karna akhirnya Haruto memberi atensi pada seorang alpha.

*
*
*
Di sebuah markas mafia, Jeongwoo mencekik leher pengkhianat dan membunuhnya. Jeongwoo mengetahui kalau mata mata itu ditaruh oleh mafia yang merupakan musuh bebuyutan mereka, bukan mata matanya polisi.

.
.
.

Sudah tiga minggu berlalu sejak kecelakaannya Haruto, kini libur semester mereka sudah selesai. Haruto sudah harus kembali ke kehidupan perkuliahannya, meski kakinya belum sembuh total tapi dia sudah bisa berjalan meski masih sedikit pincang.

Masiho menjemputnya dan menuju kampus sama sama, menuju ke kelasnya Haruto berjalan pincang. kata dokter kakinya akan sembuh setelah sebulan, jadi butuh seminggu lagi untuk sembuh total.

Ditengah jalan menuju kelasnya, Haruto dan Masiho bertemu dengan Minzy dan teman temannya.

"Kak Haruto, kau baik baik aja? katanya kamu kecelakaan" ucap Minzy.

"Gue baik baik aja"

"Kak kamu terlalu berpikir kalau kau bisa melakukan semuanya, padahal gak semuanya bisa kau lakukan" Minzy sedikit mengejek Haruto.

Awalnya Haruto dan Minzy ini berteman, tapi karna Haruto mengetahui bahwa Minzy adalah adiknya Junkyu yang merupakan seorang mafia, mereka tidak berteman lagi. karna Haruto menbenci mafia, jadi Haruto mengatakan kalau Junkyu adalah pembunuh dihadapan Minzy. mendengar itu Minzy pun sangat marah, jadilah sampai skarang mereka bermusuhan.

"Mashi, ayok kita pergi. aku terlalu sibuk untuk sekedar mendengar ocehan seorang omega jalang sepertinya" ucap Haruto sarkas.

"Berani sekali omonganmu" Minzy menjadi marah.

"Mashi, lo dengar gak?"

"Apa?" sahutMasiho

"Ada anjing yang menggonggong disekitar kita" seru Haruto sambil tertawa mengejek.

"Oh tentu saja gue mendengarnya, sepertinya itu anjing betina" sahut Masiho.

Haruto dan Masiho tertawa terbahak bahak dihadapan Minzy dan teman temannya.

"Kalian tidak kenal dengan kakakku?" tanya Minzy angkuh.

"Tentu saja kenal, dia seorang mafia kan"

"Akan gue laporin kalian ke kakakku, tunggu aja dia akan penggal kepala kalian"

"Hahahaha Minzy, kamu lupa kalau keluargaku itu penuh dengan polisi, jaksa, hakim serta pengacara. jadi menurutmu, aku takut sama mafia? yang benar saja! apa yang lo banggakan dengan menjadi keluarga mafia? mereka hanya mesin pembunuh orang, kamu pikir teman temanmu ini mau berteman dengan tulus denganmu saat tau kau adalah adik seorang mafia? sadarlah" ucap Haruto sambil menyeringai.

Mendengar itu Minzy menangis, dan berlari meninggalkan mereka.

"Ru, kata katamu sudah keterlaluan tadi padanya" ucap Masiho sedikit merasa bersalah melihat Minzy menangis.

"Kenapa keterlaluan?" tanya Haruto kesal sama Masiho.

"Pekerjaan kakaknya gak ada hubungannya dengan dia, dosa kakaknya bukan dosanya. bukankah cukup berlebihan kamu menyakitinya dengan kata katamu?"

Memikirkan lagi, Haruto sedikit merasa bersalah sudah berlebihan.

*
*
*
Minzy pulang ke rumahnya sambil menangis. Minzy dan Junkyu tinggal bersama di rumah Jeongwoo, karna mereka yatim piatu jadi Jeongwoo menyuruh mereka untuk tinggal dengannya.

Saat ini, Jeongwoo dan lainnya sedang mendiskusikan soal selundupan senjata mereka yang hilang. tiba tiba mereka mendengar tangisan Minzy.

"Kak . .  Hiks . . Kak" tangis Minzy pecah saat melihat kakaknya.

Melihat adiknya yang menangis, Junkyu merasa tercabik cabik. dia gak suka melihat adik perempuan satu satunya menangis begitu, Jeongwoo beranjak dari duduknya dan menepuk kepala Minzy dengan lembut. Jeongwoo sudah menganggapnya seperti adiknya sendiri.

"Apa yang terjadi? kenapa kamu menangis?" tanya Jeongwoo lembut.

Bersambung........

My OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang