BAB 11

140 43 44
                                    

Bagaimana denganmu sekarang? Mendengar namamu saja membuat hatiku bergejolak bahagia. Jika Tuhan mengizinkan, bolehkah kita bertemu kembali?

***

Amira yang hendak naik lift menuju unit apartment Jieun. Tak sengaja bertemu dengan Lee Jihu, yang juga hendak ke lantai gedung yang sama.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Jihu, kali ini bersender di dinding sisi kiri lift menghadap Amira. Sedangkan Amira berdiri di dinding sisi kanan lift dengan menghadap tombol-tombol yang ada di lift.

"Alhamdulillah baik," Jawab Amira.

Jihu melipat tangannya di dada sembari memandangi Amira. "Yoongi sudah mulai membaik, besok dia akan pulang," tutur Jihu.

Tak ada jawaban yang diberikan Amira, tetapi sebenarnya dalam hatinya, ia sangat bahagia mendengar kabar baik itu.

"Aku juga udah memberikan surat itu padanya," Kali ini kedua tangan Jihu bersembunyi di balik kantung celananya.

Wanita memang gak bisa ditebak. Batin Jihu seraya mendengus pelan.

"Apa kamu tidak senang, mendengar idolamu pulang ke rumahnya?" Tanya Jihu, ia bingung wanita di depannya itu kenapa tidak bergeming dari tadi.

"Aku senang," jawab Amira dengan singkat dan datar.

Lift akhirnya berhenti di lantai 10.

Akhirnya sampai juga. Batin Amira bergeming.

"Duluan dok, permisi." Amira bergegas keluar lift setelah pintu itu terbuka.

Dia kenapa ya? Kok kaya ketakutan gitu? Emang aku hantu apa. Tidak seperti sebelumnya. Jihu bingung dengan tingkah Amira yang sedikit gelisah.

Ya memang dari tadi Amira sedikit gelisah, sejak Jihu baru masuk.

Jihu juga keluar dari lift, ia berjalan di belakang Amira. Ia berjalan secara perlahan agar tidak mendahului Amira.

Sementara, Amira merasakan kehadiran seseorang yang sedang mengikutinya, ia sedikit mempercepatkan langkahnya. Ia tidak tau kalau itu adalah Jihu.

Kok ada yang ngikutin ya. Gumam Amira dalam hati.

Apa aku harus menoleh? Tapi nanti kalo orang jahat gimana? Ya udah jangan deh. Sambungnya seraya mempercepat lagi langkahnya.

Karena jarak unit apartment Jieun dengan lift adalah 4 unit, sehingga ia harus berjalan kembali.

Jihu senantiasa ikut langkah Amira sedangkan si gadis yang di depannya makin gelisah.

Sudahlah aku menoleh aja.

Betul, Amira langsung berhenti lalu berbalik badan sedangkan pria putih nan tampan itu menghentikan langkahnya juga.

Betap terkejutnya Amira setelah yang mengikutinya adalah Jihu, dokter yang menangani idol kesayangannya itu.

"Dokter? Kenapa dokter ikuti saya?" tuduh Amira

Jihu mengerjitkan dahinya. "Apa? Saya? Ikutin kamu? Tidak sama sekali,"

"Terus dokter ngapain ikuti saya terus dibelakang, terus ngapain disini? Mau ketemu Jieun? Jieun gak ada disini, dia ada di kafe. Dokter jangan ikuti saya lagi!" cecar Amira yang sedikit emosi, mungkin karena faktor PMS sehingga ia sedikit sensitif.

Fairy of Love [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang