EL: Burning Fire

256 26 2
                                    

oOo
___________________________
Burning fire
___________________________________
"Sabar itu ada batasnya"




Terkadang orang tidak akan pernah berpikir tentang apa yang mereka ucapkan. Perkataan mereka terkadang akan menyakiti perasaanya.

Bukan hanya sekedar perkataan, perilaku juga berpengaruh terhadap itu semua... beruntung mereka menghadapi seorang yang sangat sabar akan ucapan dan perilaku mereka.

Mereka berpikir, 'ah, hanya perkataan seperti itu, kau sudah sakit hati'...

'hanya itu?'

Dikira dia ga punya hati apa..
Mulut manusia itu hebat, mereka akan mengatakan apa saja tentang kesalahan orang lain..namun tidak bisa membicarakan kesalahannya sendiri.

Ketahuilah, mulutmu adalah harimaumu...hati hatilah dengan ucapanmu.

oOo

Sekarang,
Dipajajaran telah terjadi pertarungan hebat antara golongan hitam dan pasukan Pajajaran yang lainnya.

Saat itu pasukan Pajajaran kalah telak, hingga membuat mereka harus pergi menyelamatkan diri mereka.

Berbagai tempat mereka jadikan tempat untuk bersembunyi, selagi mereka menyusun rencana untuk merebut kembali tanah Pajajaran.

Mereka berlindung disebuah goa yang dalamnya cukup luas untuk menampung banyak orang.

Keadaan sekarang sangatlah tidak baik, bagaimana tidak... mereka hampir semua terluka parah, apalagi kian Santang...dia tentu sangat bersusah payah untuk melindungi tanah kelahirannya itu, walaupun pada akhirnya mereka kalah.

"Entah apa yang terjadi sehingga Pajajaran mempunyai seorang pangeran yang tidak berguna seperti ini, mempertahankan kerajaannya saja tidak bisa"-tiba tiba salah satu dari mereka berbicara tegas seperti itu, sontak membuat yang lainnya menoleh kearahnya.

"Siapa yang kau maksud?"-ketus gagak ngampar yang masih memegang lengannya yang sakit.

"Siapa lagi kalau bukan dia"-ucap laki laki itu dengan lancangnya dirinya menunjuk kian Santang yang saat ini duduk lemas bersandar di bahu walangsungsang.

Tentu mereka semua terkejut saat mendengarnya, "kau bilang tidak berguna?, rayiku sudah berusaha keras untuk menjaga kerajaan Pajajaran hingga ia terluka seperti ini...dan semudah itu kau mengatakan ia tidak berguna!"-tegas gagak ngampar seraya menunjuk ke arah orang itu.

Orang itu adalah salah satu punggawa kerajaan, jadi tidak heran jika ia ada disana, ah.. anggap saja nama laki laki itu Daka.

"Tetapi itu faktanya, dia adalah seorang Senopati...dia seharusnya bisa menjaga tanah Pajajaran, tapi buktinya apa...dia tidak bisa menjaganya"-Daka

"Menjaga Tanah Pajajaran bukan hanya sekedar tugas Senopati, melainkan tugas kita semuanya..karena itu adalah tanah kita, tanah kelahiran kita!"-Prabu surawisesa

"Senopati juga memiliki tugas yang lain, kau tidak dapat menyalahkannya akan hal ini..."-surawisesa

"Kau tentu saja akan membelanya Gusti prabu, karena dia adalah saudaramu...namun bagaimana dengan kami? Kau tidak akan pernah berpihak pada kami, kau pasti akan membelanya walaupun ia melakukan kesalahan!"-Daka

"Cukup!"-seorang perempuan tiba tiba berdiri dan berbicara lantang kepada Daka.

"Kesalahan? Kau tidak akan pernah bisa mengerti apa yang rayiku rasakan, bagaimana sulitnya ia mempertahankan itu semua...kau tidak akan pernah dapat mengerti betapa keras usahanya dalam membela Pajajaran, karena kau tidak pernah merasakannya bagaimana menjadi dirinya!"-rara santang

Pangeran Pasundan//ONESHOOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang