Big boss
25 februari 2014
beberapa anak buah dengan pakaian serba hitam masuk kedalam satu ruangan
"lapor seven magic telah ditemukan mereka berada di dalam asrama harapan hati yang dipegang oleh bang si hyuk laporan selesai" ucapnya sang bawahan big boss, sang big boss hanya tertawa mendengar laporan dari sang bawahanbig boss berdiri dari kursinya lalu menghadap ke anak suruhannya itu
"tangkap dan bawa mereka ke hadapan ku segera" mendengar suruhan sang boss anak buahnya langsung bergerak melakukan yang big boss katakan
setelah beberapa saat ruangan tersebut kembali kosong yang hanya menyisakan big boss seorang
Tok Tok Tok! suara pintu diketuk
"ya masuk!" mendengar suara izin dari pemilik ruangan tersebut seseorang pemuda jangkung memasuki ruangan ia hanya mengunakan kemaja putih dan celana hitam
pemuda itu duduk dan melonjorkan kakinya disofa yang sudah berada disana sejak lama
"bebaskan seven magic dan magic land maka aku akan berhenti menguras uangmu" ucapnya dengan santai dan tentu ucapan itu membuat sang big boss tersulut emosi
"oh sayang lebih baik kau menguras uangku dari pada aku harus membebaskan mereka, saya tahu kau salah satu dari magic land dan hal itu membuat saya tidak akan melepaskan mereka terutama kau" sang big boss mendekat ke arah pemuda tersebut lalu duduk di sebelahnya dan si pemuda itu masih setia dengan posisinya tampa bergeser sedikitpun
"apa yang membuatmu kemari tidak mungkin kau kemari hanya untuk memintaku membebaskan mereka" big boss menatap seluruh wajah sang pemuda yang sering menemuinya untuk membebaskan magic lalu meminta uang dengan jumlah yang cukup besar
"tidak." jawabnya dengan singkat ia malas mengobrol dengan manusia yang satu ini
"lalu? bukankah kemarin saya sudah memberikan 200jt kepadamu? apa itu kurang?" tanya sang big boss
"tidak saya tidak butuh uangmu kali ini saya hanya bosan lalu kemari" ucapnya lalu sang pemuda bangkit dari sofa dan akan beranjak dari sofa
saat hendak melangkah lebih dari jauh dari big boss tangan pemuda tersebut di tahan dan di tarik begitu saja dan hal itu membuatnya jatuh terduduk dipangkuan sang big boss
"sayang hal itu tidak masuk akal apa kau ingin melakukannya?" mendengar hal itu sang pemuda hanya begetik geli, yang benar saja ia masih normal
ia berusaha bangkit dan itu berhasil selalu berhasil, ia berjalan santai ke dekat meja dan mengambil Black card yang tergeletak begitu saja
"hhh wahai pak tua bangka yang berbau tanah sampai jumpa di neraka" ia keluar dari ruangan lalu menutup pintu dengan keras
'aku berjanji akan membebaskan kalian, bertahanlah'-Page.S
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Magic
Teen Fictionseven magic me back!! hehehe ini cerita kedua setelah cerita 'Ariya anak tengah' hmmm enjoy cerita ini bagaikan cerita dongeng yang diceritakan oleh orangtua untuk anaknya sebelum tidur