seven magic masih di sekap di satu ruangan tidak ada pertolongan sama sekali kaki tangan mereka tidak di ikat tapi jika mereka berteriak atau mencoba kabur mereka akan di bunuh
hesa menuliskan sebuah pesan di kertas tiket masuk ke dalam pantai dan melemparnya lewat pantilasi kecil di atas jendela dengan harapan ada yang mengerti pesan tersebut dan menolong mereka semua
jakeula masih terisak dan memikirkan bagaimana keadaan saudaranya saat ini apakah baik baik saja atau tidak
"ike aku yakin hoon akan baik baik saja tidak perlu khawatir semua akan baik baik saja" ucap riki yang sebenarnya ia juga sama sama khawatir
"aku tidak mengerti kalian bersama tapi kenapa hanya kau yang di bawa kemari?" tanya hesa, jekeula hanya mengelengkan kepalanya sebagai jawaban tidak tau
jungalesya mendekat lalu berkata "aku sudah mencoba berkali-kali bertelepati dengan hoonsy tapi tidak ada jawaban sedikitpun"
"hm makasih uta setidaknya kau telah berusaha" balas jakeula dengan memperhatikan senyumnya
"jika telepati saja tidak bisa aku tidak yakin dia selamat" ucap Jayura asal, mendengar kalimat itu terucap jakeula berdiri lalu menghadap jayura
jakeula berhadapan dengan jayura dengan wajah yang begitu menyeramkan
"aku mendengar satu kalimat yang tidak ingin kami dengar disini apa kau mendoakan agar teman mu tidak selamat? hey! ingatlah hari hari kebalakang siapa yang membantumu! dan satu lagi kalo bukan ide gilamu ini kita tak akan seperti ini sekarang!" ucapnya sedikit menyakitkan tapi itu memang kenyataannya
"kau benar ini semua salah ku , aku akan menanggung jawab semuanya aku akan coba berbicara dengan mereka siapa tau mereka akan membebaskan kita"
"aku akan menyerahkan diri kepada mereka agar kalian bisa membebaskan diri" batin jayura berucap dan tentu hal itu bisa diketahui oleh norel, dengan cepat ia memisahkan dan menjadi tameng diantara kedua sahabatnya
"eh eh eh pasti ada jawabannya tidak perlu seperti itulah ingat kita sudah 8 tahun bersama jangan hanya karna ini kita bertengkar ayo saling rangkul lagi" ucap norel yang memperhatikan mereka berdua
"kau lupa? satu luka tidak akan bisa diobati oleh sebuah kata maaf benar?" ucap jakeula lalu pergi kedekat jendeladan melihat kalo hari sudah semakin gelap dan pertolongan belum saja ada
'papa bear ini uta, kami di tangkap oleh sekelompok penjahat bisakah?papa memberikan bantuan kepada kami? terjadi banyak kekacauan disini'_ucapnya
'iya uta ini papa bear kau mendengarnya? jika ia tolong katakan dimana keberadan kalian papa bear akan membantu kalian'
'iya kami di tengah tengah hutan didekat pantai' setelah itu tidak ada lagi jawaban
hari semakin gelap dan seven magic masih saling diam dan bergulat dengan pikiran mereka masing masing, tidak ada topik tidak ada candaan seperti biasanya
kembali kepada bang si hyuk ,ia sedang mencari keberadaan seven magic yang berada di tengah hutan, dan tentunya ia tidak sendiri bang si hyuk di temani oleh kru asrama bagian penanggung jawab
pikiran bang si hyuk teralihkan oleh sebuah kertas dengan kode yang telihat rumit
XNZV QV SVAV GBYBAT XNZY tulisan merah di kertas putih dan tentu bang si hyuk mengenali tulisan tersebut ya itulah tulisan hesa yang sempat ia lempar lewat pantilasi
bang si hyuk mengumpulkan kru lalu berpencar di sekitar daerah tersebut
setelah itu bang si hyuk melihat sebuah rumah kecil di tengah hutan apa itu mereka? apa bang si hyuk berhasil menemukan seven magic?
ia sedikit berlari dan lalu mendekat kejendela, jendela itu diketuk oleh papa bear dan tidak ada jawaban apapun dari dalam sana
'papa bear? kau sudah datang kami takut' ucap jungalesya
'apa kau mendengar sebuah ketukan di jendela itu papa bear buka lah jendela itu dan keluar lewat jendela jangan ada suara sedikit pun mengerti?' mendengar lah itu jungalesya mengarahkan teman temannya untuk keluar lewat jendela
tapi alangkah sayang saat jendela dibuka bertepatan dengan munculnya para pengawal yang masuk untuk mengatarkan makanan
"jangan berani berani kalian kabur!" ucap salah satu dari mereka
mendengar hal itu papa bear bersembunyi terlebih dahulu lalu ia mengarahkan tangannya kesalahan satu pengawal tersebut dan ya! pengawal itu membeku dan pengawal yang lain keluar dari ruangan dengan kesempatan itu seven magic berhasil keluar
"hanya keluar bukan selamat, ini belum selesai" -jakeula
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Magic
Teen Fictionseven magic me back!! hehehe ini cerita kedua setelah cerita 'Ariya anak tengah' hmmm enjoy cerita ini bagaikan cerita dongeng yang diceritakan oleh orangtua untuk anaknya sebelum tidur