Xiang Lu [ PART II ]

961 65 1
                                    

"Masukkan. Aku akan membeli wewangian lain"

"Ini sudah malam mana ada yang jual?"

"Aku akan mencarinya"

"Lan Zhan kamu keras kepala sekali. Tidak akan terjadi apa-apa kok aku jamin... atau mungkin..."

"..."

"Kamu mimpi basah lagi tentangku...
Umfh!" Lan Wangji langsung menutup mulut rapat mulut ember istrinya yang tidak punya malu dan kontrol itu. Kedua daun telinganya memerah. Wei Wuxian menggeleng-gelengkan kepala berusaha lepas dari bekapan Lan Wangji sedang tangannya sibuk menangkup pembakar dupa. Lan Sizhui langsung berbalik badan, merapatkan mata dan kedua telinganya dengan tangan.

'Sizhui tidak dengar, Sizhui tidak dengar'
Batinnya.

Wei Wuxian berhasil lepas dari bekapan Lan Wangji, ia langsung menghindar ke belakang sambil membawa pembakar dupa. "Lan Zhan, jangan lupa kita bersama Sizhui. Tidak mungkin kamu mau berbuat aneh-aneh meskipun di dalam mimpi"

"Justru karena ada Sizhui..." Lan Wangji diam tidak meneruskan kalimatnya lalu berdecap lidah. Sebuah suasana yang jarang sekali di temui oleh Lan Sizhui. Apa gerangan yang membuat ayahnya sampai begitu panik dengan kehadiran benda tersebut.

"Ibu, ada apa?" Tanya Lan Sizhui.

Wei Wuxian berjinjit riang mendekati putranya.

"Sizhui"

"Hm?"

"Apakah kamu pernah mimpi basah?"
Pertanyaan itu spontan membuat darah Lan Sizhui mendidih. Leher dan seluruh permukaan kulit di wajahnya merah bagai tomat. Ia menaikkan kedua tangannya kaku seperti gagang ranting, lalu di kibaskan sambil menggeleng dengan keras.

Ia jadi teringat dulu ibunya pernah bertanya apakah dia masih perjaka atau tidak dan siapa sangka akan ditanyai hal pribadi lain oleh ibunya sendiri.

Belum sempat Wei Wuxian menanyai beberapa hal lagi tangan dingin Hanguang Jun sudah membekapnya lagi dan menariknya ke bilik sebelah. Dia meronta ronta melambaikan tangan pada putranya Sizhui yang cuma tersenyum simpul.

Setelah selesai makan malam mereka berdua kembali ke kamar. Menanggalkan jubah dan bersiap tidur. Untung penjaga penginapan menawari mereka wewangian untuk mengusir bau apek dan pengap kamar sehingga Lan Wangji tidak perlu susah payah mencari keluar.

Dari luar terdengar peronda patroli meneriakkan hai shi yang berarti sudah menandakan pukul sembilan malam. Tanpa diberitahu pun tubuh Lan Wangji secara refleks langsung berbaring dan terlelap begitu jam sembilan malam. Sedang Wei Wuxian jangan di tanya. Ia cuma berbaring di ranjang sambil melamun menanti kantuknya datang.

Malam semakin larut tapi Lan Sizhui belum tertidur pulas, ia sangat gugup tidur bersama kedua orang tuanya. Memejamkan mata sambil marapalkan empat ratus sembilan belas ribu aturan yang ada di Gusu, berharap itu dapat membantunya tidur. Di tengah usahanya itu ia mendengar bunyi berisik di sebelah. Lan Sizhui langsung menarik selimut dan bergegas memejamkan matanya.

Lan Sizhui mendengar suara menggeram ayahnya dan suara ranjang berderit dinaiki.

"Lan Zhan, geser sedikit... aku tidak bisa tidur kalau kau tidak memelukku" bisik ibunya. Lan Wangji menghela nafasnya panjang. Ia mendengar selimut disibak dan kekehan kecil Wei Wuxian.

Ah... Menggelikan sekali, batin Sizhui. Namun selain rasa geli dan malu Lan Sizhui juga merasakan hangat di hatinya. Selama ini ayah dan ibunya telah melewati banyak cobaan dan penderitaan, dan sekarang saatnya mereka menuai hasilnya.


Jakarta, November 08 2023
Seperti nya saya akan segera menyelesaikan buku pertama ini. Terima kasih sudah setia nunggu new update dari novel fic ini🥰

The JOURNEY of Love [WangXian] TAMAT✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang