Kita Dan Segala Luka

Papa pulang!

Setelah momen yang terjadi di kantin tadi, disini lah rain sekarang berada. Yap dia sekarang berada di kantor guru ditemani oleh rey. Seorang wanita cantik yang berperan sebagai guru sekaligus wali kelas nya yang baru bernama ibu sonya, datang dengan tersenyum.

"Kamu yang namanya clarina rainy,nak?." Tanya sang guru cantik itu dengan suara yang lembut.

"Iya bu itu saya." Ucap nya dengan senyuman yang hangat. Sekedar informasi, rain memang sengaja tidak mencantumkan nama cassano di belakang namanya. Katanya, karena dia tidak ingin di pikir kuat hanya karena keluarga nya.

Bu sonya membawa rain ke dalam kelas, dan senantiasa diikuti oleh rey disampingnya selaku ketua osis dan kesayangan nya rain. Jangan tanya kemana semua anggotanya, mereka masih nyaman di basecamp, mereka memang sering cabut,padahal ketua mereka seorang ketua osis dan wakil ketua mereka seorang kebanggan sekolah.

Sesampainya di kelas, bu sonya mempersilahkan rain masuk ke dalam kelas untuk memperkenalkan diri, sedangkan rey, manusia kutub itu hanya menunggu didepan pintu. Semua mata memandang kagum kepada rain. Bagaimana tidak, rain terlalu menarik buat diabaikan, apalagi saat desas desus soal dia adalah murid pertukaran di amrik, itu membuat semua orang kagum terhadap nya.

"Silahkan nak rain perkenalkan namanya." Ucap bu sonya dibalas anggukan oleh rain.

"Hai everyone, nama aku clarina rainy kalian bisa panggil aku rain, aku baru menyelesaikan pendidikan di amrik dan sekarang akan resmi menjadi murid di DREAM HIGH SCHOOL. Aku harap kita semua bisa berteman dengan baik ya.
Ucap rain memperkenal kan diri nya dengan percaya diri dan terkesan tegas.

"Kiw kiww cantik amat neng, bisa kali nomor wa nya."
"Kapan kapan jalan sabi kali yakk."
"Cantik bangett woyy."
"Gue yang cewek aja kagum ama kecantikannya euy"
"Jadi pacar gue cocok kalii."

Begitu lah beberapa ungkapan dari siswa dikelas XI IPA 1 itu, sampai mengundang atensi dari rey dan langsung menatap mereka tajam seakan ingin memakan hidup hidup. Mereka yg ditatap langsung menunduk dan terdiam. Rain yang melihat itu hanya tersenyum.

"Baik sayang, kamu bisa duduk di belakang di dekat zahra." Ucap bu sonya.

"Baik bu terima kasih." Ucapnya seraya tersenyum.

"Baik ibu tinggal dulu kalian ya, soalnya guru ada rapat dengan anak osis. Buat kalian jangan ribut dan jangan ganggu anak baru. Mengerti kalian." Kata bu sonya dengan tegas.

"BAIKK IBUUU." Ucap semua murid dengan kompak.

Saat baru ingin menghampiri meja nya. Tiba tiba ada siswi yang datang ke rain dan langsung mendekap tubuh rain. Rain yang hampir terhuyung langsung menyeimbangkan badannya karena ada dua tangan yang menahannya dibelakang nya.

"Gue rindu bet ama eluu anjirr, sumpah kagak bohong guee." Ucap siswi itu. Siapa lagi jika bukan ZAHRA SABILA biasa dipanggil Zahra. Memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi, rambut pendek, wajah yang cantik dan memiliki sifat yang rame dan manja kepada teman teman nya. Dia merupakan inti dan informan dari TWA. Dia juga sedang dekat dengan sepupu rain, antariksa, ntah kapan akan jadian tapi katanya dekat aja dulu.

"Ck lo kira kira dong, asal nubruk aee. Kalau ga kita tahan lo pikir lo bedua kagak bakal nyungsep apa." Protes AMANDA SEA IRGI biasa di panggil Manda. Perempuan setengah laki ini adalah yang menahan badan rain agar tidak jatuh ditubruk zahra, dia juga agak sedikit pendiam dan cool. Tapi dia juga sangat cantik dengan rambut pendek yang selalu terikat. Dia merupakan inti dan hacker dari TWA. Dia adalah gebetan dari alaska. Yap alaska yang mengejarnya, tapi dia tidak ingin dengan alaska. Terlalu rame katanya.

"Iya zahra. Untuk gue tahan nih sama manda, kalau ga kan lu berdua bakalan amnesia gegara noh nyium lantai noh." Ucap QUEENCA ARDOGAN biasa dipanggil Caca. Dia yang membantu manda menahan rain tadi. Wanita lemah lembut dan keibuan ini memiliki wajah yang cantik nan ayu, rambut sepinggang menambah kesan elegan untuk nya. Tapi jangan salah, jika di lapangan dia tak kalah ganas dari manda, karena dia merupakan wakil dari TWA. Dia juga merupakan adik dari alaska.