Three

2.7K 138 3
                                    





"saoss... saosss nah itu" enzie melihat belanjaan terkahir yang ingin di ambil tapi ketinggian

"ARGHH APAANSI TINGGI AMA—"

"nih" ujar seseorang sambil menyerahkan saos XYZ pada enzie

enzie mendongakan kepalanya menatap orang yang membantunya
"makasihh" ucap enzie senang

orang itu tersenyum tipis
"makanya tinggi" ejeknya

enzie mendelik
"bangsat!, gua itu tinggi! rak itu aja yang ketinggian"

"bercadaa" orang itu terkekeh lalu mencondongkan tangan kananya

"Gio"

"enzie" ucap enzie menyambut tangan Gio

"makasih btw, gua duluan" ujar enzie.
Gio kecewa mendengarnya, baru saja ingin di ajak bicara malah kabur. dia hanya bisa melihat punggu enzie yang menghilang dari pandangannya.

gio menghela nafas lalu mencium telapak tangannya
"hmm vanilla" Gio tersenyum lalu melanjutkan belanja belanjanya tanpa berniat mengejar enzie.


•••


enzie sudah sampai dirumah dan membantu mamahnya untuk memasak didapur untuk makan malam.

jangan kira enzie ini ga bisa apa apa,enzie sangat berbakat memasak karena sejak SD sering membantu mamah didapur walaupun sering di tolak oleh mamahnya karena takut terluka.

"dagingnya di rebus pake kayu manis ga mah?" tanya enzie

"ga usah, pake lengkuas sama daun bawang aja sama sedikit garam" jawab mamah enzie sambil mengaduk adonan untuk tempe mendoan

enzie mengangguk lalu melanjutkan memotong motong bahan sayuran lainnya.

setelah semuanya sudah matang enzie menata rapih dimeja makan yang hampir penuh dengan aneka makanan

terdengar suara mesin mobil papah enzie dari luar garasi

"papah pulang" ujar papah enzi sambil melepaskan dasi kantornya

"eh mas pulang, gimana anuannya?" mamah enzie menaik turunkan alisnya

papah enzie terkekeh
"iya nanti mas kasih tau saat makan malam" mamah enzie memekik senang lalu menarik suaminya untuk cepat cepat membersihkan diri

"inget umur oy" cibir enzie


•••


dimeja makan mereka makan dengan nikmat terdengar sebuah candaan candaan dari mulut enzie yang sedang mengunya makanan

"oh iya mah" papah enzie membisikkan sesuatu pada istrinya yang membuat istrinya terkejut senang

"heh apaa coba ketawa ketawa sendiri mamah" ujar enzie melihat mamahnya memeluk lengan papahnya erat sambil tersenyum cerah

"zi besok mamah dan papah mau bulan madu untuk 1 minggu kedepan. kamu gapapa dirumah sendirian?" ujar papah enzie

"Dih!!?!! zizi ga di ajak???, kalian jahad" ucap enzie mengsedih

"mamah tu bosen liat muka kamu mulu! sekali kali mamah mau berduaan sama kakek kakek satu ini" ujar mamah enzie sambil mencubit pinggang suaminya

enzie menatap orang tuanya sinis
"iya deh terserah, tapi inget!! jangan ada anak kedua setelah kalian pulang!" mamah papah enzie tertawa mendengar itu

"iya iya, nanti mamah bawain oleh oleh mau apa?"

"enzie gamau apa apa, enzie mau kalian selamat sampai rumah" jawab enzie

papah enzie tersenyum
"yasudah lanjutkan makannya mamah mau beres beres untuk besok berangkat" ucap mamah enzie mengusak kepala enzie lalu meninggalkan mereka berdua

"tapi uang tetep lancar kan pah?" tanya enzie

"tenang aja boy nanti papah kasih lebih buat kamu, inget jangan sering makan diluar lebih baik masak sendiri okey?" enzie mengangguk, betapa senangnya ia tinggal sendiri dirumah, sebenarnya enzie tidak peduli dua manusia bucin itu kemana yang penting money always come to him

Keesokan harinya.

enzie dan kedua orangtuanya pagi pagi sekali sudah berada di bandara, enzie mengantarkan kedua orang tuanya yang akan pergi kenegeri waifu waifu bertebaran.

"kamu jaga rumah ya! baik baik dirumah!" ucap mamahnya yang tengah memeluk erat enzie, sedih juga tidak melihat anak kesayangannya selama seminggu kedepan

"jangan boros boros boy" ucap papah enzie

enzie mengangguk
"kalian hati hati, dan inget! ga ada Anak Kedua!!" tawa mereka pecah mendengar itu

lalu enzie melambaikan tangannya melihat mamah papahnya sudah di dalam pesawat dan segera pulang untuk melanjutkan harinya di sekolah.

Enzie menghela nafas panjang karena mengingat kembali kejadian kemarin siang yang dirinya di tolak oleh seorang yang ia dambakan yang malah menyentil hati mungielnya.g

selesai membenahi barang barang yang ingin di bawa lalu segera menghidupkan motor kesayangannya untuk pergi kesekolah.





Bersambung.

Its A BigBoy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang