DEVINO 15

3.9K 187 4
                                    

🐰


Pagi datang matahari mulai menampakkan sinarnya membangunkan pemuda yang masih setia tidur di atas lantai dingin kamarnya.

"Tuan muda nyonya menyuruh anda untuk segera turun ke bawah"ucap Vino

Suara terdengar dari balik pintu kamar, dengan cepat ia mulai membersihkan diri dan turun kebawah karena tidak ingin mendapat masalah di pagi hari.

"Akhirnya kau turun juga, apa kau pikir kau pangeran yang bisa bangun siang seperti itu, mulai sekarang aku mau kau membereskan rumah jangan sampai ada yang terlewatkan mengerti"

Vino memandang ke arah Mommynya, netra ya tak sengaja bertabrakan dengan netra kembarannya, namun tak bertahan lama karena kembarannya langsung memutuskan pandangannya.

"Mah Vano berangkat dulu"ucap Vano kemudian berjalan melewati Vano tanpa meliriknya sedikitpun.

Sedangkan Vino hanya memandang punggung tegap itu dari belakang, ada yang aneh menurut ya.

"Ngapain kamu masih di sini sana pergi jangan ganggu kami, membuat mual saja kamu"

🐰

Vino Samapi di parkiran sekolahnya dengan menggunakan motor sport warna hitamnya, sejak perjalanan menuju kelas, Vino banyak mendapatkan tatapan dari Murit lain, mungkin karena ia memakai Hoodie padahal cuaca sedang panas panasnya.

Baru saja masuk ke dalam kelas telinga Vino sudah di sambut oleh kericuhan teman temannya itu yang mungkin saja bisa terdengar sampai ke koridor sebrang.

"Vin Lo tau gak ada gosib baru"ucap Tian saat Vino baru saja mendudukan diri di bangkunya.

"Paan?"

"Ada murid baru Cok"ucap Tian heboh

"Lah terus apa masalahnya?" Krenyit Vino tak mengerti

"Nah itu masalahnya murid barunya itu mantannya si Kara, noh temen Lo jadi sad boy di pojokan gara-gara itu"ucap Tian menunjuk ke arah Galang yang saat itu tengah duduk menyendiri di pojokan kelas.

"Hhhhhh karma gak sih, lagian dia di suruh nembak gak mau giliran ada masalalu doinya yang Dateng malah galau, mana yang Dateng mantan terindah lagi"ucap Rangga dengan tertawa

Sedangkan Vino hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman-temannya itu, ngomong-ngomong soal cinta Vino jadi teringat seseorang.

"Kenapa Vin?"tanya Rangga

"Ha, gak pp"

Flashback on

"Kamu kenapa kok nangis?"

Vino yang kala itu berumur 10 tahun mendongak mendengar suara lembut seorang anak perempuan yang bertanya kepdanya.

"Minggir"

"Ih anak cowok gak boleh cengeng mending ayo main, aku punya banyak boneka loh"ucap anak perempuan itu

"Anak cowok gak main boneka"

"Ya udah deh, nama kamu siapa?"tanya anak perempuan itu

"Vino"

"Oh, kenalin nama aku Lala"

"Vino nanti kita main lagi ya tapi aku mau pulang dulu nanti bunda nyariin"ucap anak perempuan itu kemudian pergi meninggalkan Vino.

DEVINO || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang