7

40 3 14
                                    

Keesokan harinya Luna mengundang beberapa temannya untuk datang ke pesta ulang tahunnya yang ke 17, ya dia cuma mengundang beberapa teman terdekatnya terutama teman sekelasnya, dan udah pasti geng Anteros diundang, kebetulan ayahnya Luna dan Ayah nya Doyoung itu teman dekatnya, sebenernya Doyoung sama Luna rencananya mau dijodohin sama ayah mereka masing².
Luna sih udah pasti mau, tapi Doyoung udah pasti menolak rencana ayah nya. Sebenernya ayah nya Doyoung ga terlalu maksa juga, cuma pihak dari sana lah yang memaksanya.
Dan ya di ulang tahun Luna kali ini dia meminta ke ayah nya kalo dia mau dirayain pesta ultah nya besar² an dan dia minta Doyoung untuk jadi pendamping nya pada pesta ulang tahun nya yang diadakan 2 hari lagi.
Ayah nya pun menyetujui permintaan anaknya itu, tapi di sisi lain Doyoung marah besar sama ayah nya karena dia dipaksa untuk jadi pendamping Luna, dari awal Doyoung memang udah menolak perjodohan ini, dan ayah nya juga ga maksa, tapi buat kali ini ayah nya Doyoung merasa ga enak sama temennya yang udah mohon² demi anaknya (Luna).
Mau ga mau ayah nya Doyoung menyetujui permintaan teman dekatnya itu. Doyoung yang ga mau mengecewakan ayahnya pun akhirnya menyetujui permintaan ayah nya dengan syarat dia ga mau dijodohin sama Luna dan ini untuk terakhir kalinya dia berhubungan sama Luna. Ayah nya pun setuju dengan permintaan anaknya itu.



~~~



" Dateng ya guys ", ucap Luna kepada beberapa teman yang diundangnya.

" Oke semua undangan udah gw sebar nah tinggal ke satu orang lg yang belum gw kasih ", gumam Luna sembari smirk. Satu undangannya lagi itu untuk Caera, Luna sengaja mengundang Caera yah kalian tau lah Luna mengundang Caera karna ada maksud tertentu.
Luna menghampiri kelas Caera bersama Cindy, dia mencari Caera dan yah ketemu.

" Caera nih buat lo, jangan lupa dateng ya ke acara gw dan harus dateng gw tunggu kehadiran lu  ", ucap Luna sembari memberikan kartu undangannya ke Caera, Caera yang ngeliat sikap Luna ga kaya biasanya terheran heran.

" Oh ya gw lupa bilang, dateng nya harus sama pasangan lo ya ", lanjutnya dan langsung pergi meninggalkan kelas Caera, Caera yang ngeliat Luna seperti itu cuma bisa bengong. Jeongwoo yang ad di sebelahnya pun menggeplak tangannya Caera buat sadarin dia dari lamunannya.

" Awh sakit babi ", reflek ngomong halus.

" Hehe sori sori ", ucap Jeongwoo sembari cengengesan watados nya.

" Eh btw lu deket ama tuh cewe? ", tanya Jeongwoo.

" E engga engga ", jawab Caera gelagapan.

" Trus kalo ga deket kenapa lu diundang gw kaga? ", tanya Jeongwoo lagi.

" Y ya mungkin gw lagi hoki kali ", jawab Caera asal.

" Gj lu ", final Jeongwoo.

" Btw lu mau ga jadi pasangan gw Wu? ", tanya Caera.

" Emang kapan tuh acaranya? ", tanya jeongwoo balik.

" 2 hari lagi sih disini tanggal nya ", jawab Caera sambil liat tanggal yang ada di kartu undangan tsb.

" Duh sory² aja nih Cae gw udah ada janji di tanggal itu mah, gw mau jalan² ama ayang mbeb ", tolak Jeongwoo.

" Dih emang situ punya ayang? ", tanya Caera lagi.

" Punya dong ", jawab Jeongwoo bangga.

" Ko gw baru tau sih? jahat lu mah ga cerita ama gw, katanya kita upin ipin ", ucap Caera kesal.

" Dih kepooooo ", ledek Jeongwoo.

" Awas lu ya...... Yahhhhhhh gw harus ama siapa dong ish, sial nasib jomblo ", ucap Caera frustasi.

" Eh iya kenapa ga ama kak Dobby aja gw baru inget hehe " , gumam Caera.

Tempat TernyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang