Perjodohan?

64 6 0
                                    

Ruang tamu itu kini tampak lebih hening daripada beberapa menit yang lalu. Yang awalnya dipenuhi canda tawa dari sahabat-sahabat Yuta, yaitu Jaehyun, Johnny dan Ten, kini hanya tersisa keheningan dari Yuta dan kedua orang tuanya.

Beberapa saat lalu setelah makan malam bersama, Yuta dan sahabat-sahabatnya berbincang melepas rindu dengan kedua orang tua Yuta yang telah mereka anggap orang tua sendiri. Sekaligus memperkenalkan anggota baru, Ten, sebagai kekasih Johnny.

Nyonya Nakamoto adalah orang yang paling excited ketika tau bahwa Johnny membawa kekasih nya untuk makan malam. Sesekali mereka sibuk berbincang berdua membahas sesuatu yang tidak dimengerti oleh para dominan diruangan itu.

"Bukankah Ten sangat menggemaskan?"

Yuta melirik sekilas ketika suara ibu nya menginterupsi keheningan di ruang tamu itu, menyesap teh hijau khas Jepang yang tersaji di meja lalu kemudian menyahut "Biasa saja"

Nyonya Nakamoto mendengus mendengar jawaban datar dari anak keduanya itu, "Akan sangat menyenangkan jika Okasan memiliki menantu seperti Ten, Okasan akan memiliki teman belanja yang menyenangkan" Ujarnya ceria sembari melirik Yuta, penasaran dengan reaksi anak nya itu.

"Benar, sayang. Seandainya anak kita yang satu lagi sedikit saja mau tersenyum pasti dia sudah laku" Tuan Nakamoto menambahkan tanpa melirik pada anaknya, seakan-akan keberadaannya transparan di ruangan itu.

Sedangkan Yuta hanya bisa menghela nafas lelah ketika lagi-lagi dihadapkan ke situasi dimana orang tuanya mulai menyindir nya secara terang-terangan seperti ini.

"Jika aku jauh-jauh dari Jepang hanya untuk mendapat sindiran seperti ini, lebih baik aku ke mansionku saja" Yuta berkata dengan wajah masamnya.

"Sebenarnya apa yang ingin Otousan dan Okasan bicarakan? Sampai aku harus terbang ke Korea dan mendapat sambutan tidak menyenangkan seperti ini?" Yuta menaruh cangkir teh nya di meja dan memusatkan atensinya pada kedua orang tuanya.

Tuan dan Nyonya Nakamoto saling melirik dengan senyum misterius nya. Kemudian Tuan Nakamoto berkata, "Bagaimana hubungan mu, nak?"

Yuta memutar matanya malas, ia tahu kalau Otousan dan Okasan nya sudah tau perihal kandasnya hubungan nya dengan Yuki. Orang tuanya sangat terobsesi untuk mendapatkan menantu secepatnya, tidak mungkin mereka tidak tau mengenai perkembangan hubungan asmara anak nya, 'mata dan telinga' mereka banyak.

"Seperti yang kalian tau" Jawab Yuta singkat.

Nyonya Nakamoto menghela nafas, "Masih dengan alasan yang sama, kan?" Tanya nya yang dibalas anggukan oleh Yuta.

"Jika begini terus kapan Okasan akan mendapatkan teman belanja!" Nyonya Nakamoto merengut kesal.

"Yuta, kau tau Otousan dan Okasan semakin tua. Kami hanya ingin melihat anak laki-laki kami menikah dan berbahagia sebelum waktu kami tiba" Tuan Nakamoto berujar tenang seraya melihat tepat pada mata anaknya.

Yuta mengerutkan kening mendengar itu, "Apa maksud Otousan berkata seperti itu? Lagipula sudah ada Yui-Chan yang sudah menikah dan berbahagia, memberi kalian cucu juga. Bukankah itu sudah cukup?"

"Belum, kami belum melihatmu bahagia, Yuta sayang. Kau menderita karna belum memiliki kekasih, dan kami ingin membantumu" Ujar Nyonya Nakamoto.

"Membantu seperti apa?"

"Membantumu bertemu dengan jodohmu. Kami sudah menemukan seseorang yang cocok denganmu, sayang"

Yuta terperangah mendengar nya. Apa-apaan ini? Belum selesai kegalauan nya karna diputusi, sekarang ia akan dijodohkan? Sebenarnya dosa apa yang telah ia perbuat di kehidupan sebelumnya??

Jodoh  | YutaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang