kejadian

20 4 0
                                    

Cakrawala yang terbentang di angkasa, menjadi saksi terjadinya pergantian antara waktu dan zaman,Bumi bagaikan panggung sandiwara yang menciptakan kisah kisah yang memahat sebuah sejarah.

Dari Galaksi Galaksi di Semesta,dari planet Bumi hingga Nebula, kehidupan ini fana tapi tidak fatamorgana.
Tuhan memiliki Rahmat yang tidak terbatas kepada setiap makhluknya termasuk kepada manusia, baik yang beiman kepadanya maupun yang tidak beriman kepadanya.

12 Agustus 1524, Di pagi hari yang cerah ketika di sekolah Syah(Qois) bersama teman temannya Hafsah,kulsum,Asep,Javad,Shahal,Alamsyah,Abdullah,Jaka dan Ujang sedang bersiap siap untuk berolahraga lalu mereka joging keliling keliling di daerah sekitar atas suruhan pak Pak Arjuna Al Galuhi dan pak Arjuna juga berpesan "jangan ada yang memotong jalan atau melalui jalan pintas nantinya akan bernasib apes".

Dan di saat mereka sedang joging,2 orang di barisan paling belakang Jaka dan Abdullah berbisik bisi !
Jaka:
Dul bagaimana kalau kita lewat jalan pintas saja biar bisa istirahat duluan?!

Abdullah:
Lah kan tadi kata pak Arjuna téh jangan ada yang melalui jalan pintas?

Jaka:
Ah,moal teu kunanaon(Tidak akan apa apa) soalna tidak akan ada yang nyadar ini.

Abdullah:
Tapi ?

Jaka:
Tak usah tapi tapian,kita langsung meluncur aja atuh.

Abdullah:
Hayu.

Jaka dan Abdullah pun langsung belok menuju jalan pintas yang melewati sawah dan kolam Empang milik warga,namun sesuatu akan menimpa Jaka dan Abdullah. Ketika sedang menelusuri tepian Empang milik warga Jaka tak sengaja menginjak tikus yang lewat.
'Kwiêk suara tikus terinjak'

Yang membuat Jaka kaget lalu berkata !!!
Jaka:
Ah si goblok bangsat

Lalu Jaka jatuh ke belakang menimpa Abdullah.

Abdullah:
Eh eh ee Jak ?!!

lalu mereka kehilangan keseimbangannya dan terjun bebas ke arah samping yang tiada lain tiada bukan yaitu ke kolam Empang milik warga.

Gejebur !!! suara terjatuhnya Jaka dan Abdullah ke kolam Empang.

Di sisi lain Kulsum menyadari kalau Abdullah dan Jaka menghilang !.

Kulsum:
La si Dul Ama si Jak kemana kok hilang?

Lalu yang lain langsung berhenti bergerak dan mulai nimbrung.

Javad:
Paling belok ke jalan pintas mereka !.

Syah:
Bisa jadi sih Soalnya mereka yang paling nyantai saat joging.

Asep:
Mungkin mereka sebentar lagi sudah sampai di sekolah?!.

Alamsyah:
Nah bisa jadi.

Shahal:
Sudahlah hayu kita joging lagi supaya bisa cepat sampai di sekolah !.

Ujang:
Apa yang di katakan Si hal bener,hayu kita joging lagi supaya bisa cepat sampai di sekolah.

Hafsah:
Baiklah hayu kita joging lagi.

Ujang:
Hayu.

Kulsum,Javad,Syah,Asep,Alamsyah,Shahal,Ujang,Hafsah pun melanjutkan lagi joging keliling mereka.
Dan disisi lain Jaka dan Abdullah sedang saling menyalahkan tentang kenapa mereka bisa terjun bebas ke kolam Empang, Abdullah menyalahkan Jaka karena mengajaknya ke jalan pintas dan melanggar perkataan pak Arjuna sedangkan Jaka membela dirinya kalau dirinya hanya ingin cepat cepat beristirahat di sekolah dan bertanya kenapa Abdullah tidak merangkulnya saat terjatuh ke arahnya, sehingga mereka tidak terjatuh ke kolam renang.

Sedang di sekolah pak Arjuna sedang nyantai duduk di sebuah kursi di depan kelas, menunggu anak anak didiknya yang sedang joging keliling untuk kembali ke sekolah,tak berselang lama pak Juna melihat dari kejauhan tampak anak anak didiknya sudah semakin mendekati sekolah.

Pak Juna:
Nah,anak anak seperti sebentar lagi sampai di sekolah !.

Saat sampai di sekolah pak Juna heran kok Jaka dan Abdullah tidak ada !?!

Pak Juna:
Loh, kok si Jaka sama si Abdul teu aya (Tak ada) ?

Asep:
Lah bukannya mereka sudah sampai duluan pak ?

Pak Juna:
Teu ah mereka tidak bapak lihat.

Syah(Qois):
Ah mana mungkin mereka di culik ?!

Hafsah:
Mustahil !!!.

Ujang:
Mungkin mereka sedang nangkring di sebuah warung.

Alamsyah:
Awan semakin gelap seperti akan terjadi hujan!.

Kulsum:
Enya(iya) Awan sudah semakin gelap.

Pak Juna:
Ya sudah kita ngobrol nya di ruang kelas saja.

Shahal:
Iya pak

Javad:
Pak saya ijin ke Jamban dulu ?

Pak Juna:
Ya,jangan lama-lama

Javad:
Ok

Dan saat di ruang kelas mereka melanjutkan mengobrol lagi tentang "kemana hilangnya Jaka dan Abdullah"

Pak Juna:
Tadi siapa yang menyadari paling awal kalau si Jaka dan si Abdul hilang?

Kulsum:
Saya pak,tadi paling awal nyadar kalau si Jaka sama si Abdullah ilang,lalu kami berhenti sebentar untuk ngobrol kemana hilangnya Jaka dan Abdullah.

Syah:
Dan kami berkesimpulan kalau Jaka dan Abdullah sudah sampai di sekolah karena melalui jalan pintas.

Di sisi lain Jaka dan Abdullah sedang duduk duduk termenung di pinggiran kolam Empang dan menyadari kesalahan mereka lalu mereka sama sama berdoa kepada yang Ilahi kalau mereka menyadari kesalahan mereka karena telah melanggar perkataan pak Arjuna.

Doa mereka:
Ya Allah ampunilah kelakuan kami
Kami telah melanggar apa yang di katakan pak Arjuna
Dan sekarang kami telah sadar
Dan memohon ampun kepadamu ya Allah.

"GULUDUG" Suara petir terdengar,Jaka dan Abdullah pun ngibrit sebisa mereka menuju ke sekolah tetap melalui jalan pintas.Dan di saat yang bersamaan Javad yang baru keluar dari jamban kaget mendengar suara petir yang bergemuruh.

Javad:
Astaghfirullah Suara petirna manikat edan wah kudu langsung ke kelas ini mah.

Sesampainya Javad di kelas lalu tak lama berselang Abdullah dan Jaka pun ikut serta masuk kedalam kelas dengan pakaian yang sedikit basah.

Javad:
Assalamualaikum

Seisi kelas:
Waalaikumsalam

Pak Juna:
Alhamdulillah kalian teh dari mana wae Dul,Jak ?.

Jaka:
Tadi kami terjun bebas ke arah kolam Empang Pak.

Abdullah:
Karena kami melalui "jalan pintas".

Jaka:
Kami mohon maaf Pak Arjuna karena telah melanggar perkataan bapak?

Pak Arjuna:
Iya,Bapak maafkan kalian karena kalian telah mengakui kesalahannya kalian.

Jaka dan Abdullah:
Terima kasih Pak.

Pak Arjuna:
Iya.

Cakrawala yang terbentang di angkasa, menjadi saksi terjadinya pergantian antara waktu dan zaman,Bumi bagaikan panggung sandiwara yang menciptakan kisah kisah yang memahat sebuah sejarah.

Dari Galaksi Galaksi di Semesta,dari planet Bumi hingga Nebula, kehidupan ini fana tapi tidak fatamorgana.
Tuhan memiliki Rahmat yang tidak terbatas kepada setiap makhluknya termasuk kepada manusia, baik yang beiman kepadanya maupun yang tidak beriman kepadanya.

Layla & Qois (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang