" Mungkin aku yang terlalu bodoh untuk hanya sekedar menyukai orang seperti dirimu "
...
" Udah ya jangan nangis lagi, Qeela pasti ga akan kenapa napa " Kenzo menangkup kedua pipi Sheena.
Setelah itu, keduanya menyusul masuk ke dalam rumah sakit. Saat tiba di depan ruangan di mana Qeela di rawat, Sheena teringat oleh mamanya, lantas ia langsung menghubungi mamanya untuk memberitahu tentang keadaan Qeela.
" Halo ma... " bahkan suara gadis itu makin terdengar serak, seperti akan habis jika ia berbicara lagi.
" ... "
" Mama bisa tolong ke sini? "
" ... "
" Qeela masuk rumah sakit ma.. "
"..."
" Di rumah sakit Dharma Husada, ruangan Anggrek nomor 26 "
Panggilan terputus saat Sheena selesai mengucap kalimat terakhirnya, di seberang sana Sheena tau bahwa mamanya sedang panik saat tau keadaan Qeela.
Sheena, mama serta papanya telah menganggap gadis yatim piatu itu sebagai bagian dari keluarga mereka sendiri, maka dari itu Sheena dan mamanya sangat khawatir dengan keadaan Qeela sekarang, apalagi Sheena. Ia adalah orang satu satunya yang tahu keadaan sebenarnya dari gadis malang tersebut.
Mama dan papanya hanya tahu kalau Qeela mempunyai kekebalan tubuh yang lemah, untuk yang lain mereka tidak mengetahuinya.
Sekitar 15 menitan akhirnya mamanya datang, " Sheena, di mana Qeela nak? " sang mama datang dengan linangan air mata, hati Sheena semakin sakit melihat mamanya menangis tersedu sedu.
" Qeela ada di dalam, ma "
" Kita tunggu Dokternya keluar dulu... "Selang beberapa menit seorang lelaki memakai jas putih khas Dokter keluar dari ruangan yang di tempati Qeela.
" Dok! Bagaimana keadaan anak saya? "
" Anak ibu kelelahan dan juga terlalu lama terkena udara dingin, apalagi daya tahan tubuh pasien yang lemah, itu yang membuat pasien pingsan. Lain kali jangan biarkan pasien terlalu lama terkena udara malam ya, bu" jelas Dokter.
Sheena sempat cemas tentang penjelasan dokter sebelumnya, ia takut dokter akan mengatakan penyakit Qeela yang sebenarnya pada sang mama, namun ternyata dugaannya salah, dokter tak mengatakannya.
" Baik Dokter, terima kasih banyak "
" Sama-sama bu, jika ingin menjenguk dimohon untuk tidak terlalu banyak orang terlebih dahulu ya, pasien sudah boleh pulang besok pagi. Kalau begitu saya permisi " Dokter pun pergi meninggalkan tiga orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Jingga || 𝐉𝐚𝐧𝐠𝐤𝐤𝐮 𝐟𝐭 𝐖𝐢𝐧𝐭𝐤𝐞
FanficSebuah harapan terhampar bebas di samudera biru, berdiri di atas pasir putih tanpa alas kaki. Deburan suara itu terasa menenangkan jiwa yang sedang bergejolak. Membelai setiap relung hati yang mulai terasa rapuh. Sendirian. Pendar memancarkan kilau...