Chapter 22

1.8K 169 8
                                    

Sakura mengeratkan genggamannya pada lengan Sasuke, menyandarkan kepalanya pada bahu pria itu.

"Sakura, kita bisa jatuh jika kau berjalan seperti ini," ujar Sasuke, sejak tadi ia berusaha menyeimbangkan tubuhnya karena Sakura terus memeluk lengan kirinya.

Sakura menggeleng cepat, "Aku mau seperti ini."

Sasuke menghela napas pelan, kedua kakinya berhenti melangkah. Ia menoleh pada Sakura yang tampak kebingungan. Sasuke melepas paksa genggaman Sakura pada lengannya.

"Berat, jalan sendiri."

Sakura kembali memeluk lengan Sasuke, tidak memedulikan helaan napas yang dihembuskan berkali-kali.

Hari ini Sasuke dan Sakura pergi ke bioskop untuk mengisi waktu luang mereka. Jika diperhatikan, mereka memang belum berkencan sejak hubungannya membaik. Sasuke terlalu sibuk bekerja, dan Sakura harus menuntaskan tugas kuliahnya.

Setelah sedikit perdebatan, akhirnya Sasuke dan Sakura memutuskan untuk menonton film Barbie yang sedang tayang di bioskop. Tentu saja semua itu karena Sakura, gadis itu merengek dan meminta Sasuke untuk ikut menonton film kesukaannya.

"Ah, maaf." Sasuke mengambil dompet yang jatuh di hadapannya.

"T-Tidak apa, terima kasih."

Sakura menatap jengkel wanita aneh yang sempat bertabrakan dengan suaminya. Wanita itu menatap genit dengan pipi yang merona. Sasuke bahkan menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan wanita itu.

Sakura benci hal seperti ini.

Sakura melepas genggamannya pada lengan Sasuke, dan berjalan meninggalkan pria itu.

"Maaf, saya harus pergi."

Wanita asing itu tampak mencoba untuk menahan Sasuke, namun Sasuke menepisnya dengan cepat.

"Sakura!" Sakura tak menghiraukan panggilan itu. Ia memilih untuk tetap berjalan tanpa menoleh.

Sasuke menarik bahu Sakura, namun gadis itu menyingkirkan tangannya.

"Hey, kau kenapa?" tanya Sasuke, mencoba menyeimbangkan langkahnya dengan Sakura.

Sakura berjalan menjauh dari Sasuke, menjaga jaraknya tanpa memedulikan panggilan yang terus Sasuke lontarkan.

Sakura menghentikan langkahnya ketika tidak lagi mendapati Sasuke di sana. Ia mengedarkan pandangannya, mencari sosok itu di antara banyaknya orang yang berlalu lalang. Sakura menghentakkan kakinya kesal. Pria itu bahkan tega meninggalkannya dalam keadaan seperti ini.

Sakura mendudukkan diri di salah satu bangku yang berjejer di depan bioskop, mengayunkan kakinya yang menggantung dari lantai. Suasana hatinya menjadi buruk karena wanita asing tadi. Sakura tidak suka melihat Sasuke melontarkan tatapan hangat pada orang lain.

"Menyebalkan," gumamnya.

Sakura tersentak ketika rasa dingin menjalar di pipinya, ia menoleh dan mendapati segelas es krim di hadapannya. Maniknya melirik, tentu saja Sasuke yang memberikannya. Pria itu membawa dua gelas es krim dengan rasa yang berbeda.

"Ambilah," ujar Sasuke menyodorkan es krimnya pada Sakura.

Sakura mengambilnya dengan sedikit kasar, ia masih kesal perihal kejadian beberapa saat lalu.

Sasuke memakan es krimnya tanpa memedulikan emosi Sakura yang masih meluap-luap. Hatinya justru berniat untuk menjahili gadis itu.

Sasuke melirik salah seorang wanita yang berjalan di hadapannya, kemudian menatapnya dengan tatapan memuja.

"Cantik sekali," ujarnya melirik Sakura.

Merasa terserang, Sakura mendelik tajam, gigi-giginya saling menggertak bersamaan dengan tangannya yang mengepal.

Young Wife • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang