DEAR YOU || 4

2.8K 224 6
                                    

♥️♥️♥️hyuckren disini♥️♥️♥️

Rayen terjaga lebih dulu. Saat membuka matanya, yang dilihat pertama adalah wajah Heksa yang sangat dekat dengannya. Bahkan jika Rayen tidak memiliki gengsi yang segede gaban, bibir Heksa bisa diciumnya seperti apa yang Heksa sering lakukan dulu.

Dulu ya?

Huft.

Dulu memang Heksa sering mencium bibirnya sekilas dan puncak kepalanya untuk membangunkan Rayen. Atau kalau tidak, Heksa akan mengusap lembut pipi Rayen.

Tapi serakang, Rayen lebih sering bangun sendiri dengan atau tanpa alarm. Aneh.

Rayen kini beranjak, namun tangan Heksa langsung merengkuh tubuhnya untuk mendekat. Jelas Rayen kaget, tapi ada yang lebih mengejutkan lagi sampai hatinya ikut merasa sesak.

"stay with me, Na."

Na? Rayen tidak salah mendengar kan? Naja kan?

Dan ribuan jarum berhasil masuk kedalam dada Rayen tanpa mau berhenti. Ia kira namanya yang disebut, ternyata bukan.

Lagipula untuk apa Rayen berharap. Toh juga dia siapa?

Tapi ini sakit, kalian tau?

Rayen langsung mendorong tubuh Heksa sampai laki-laki itu terkejut.

Heksa langsung memandang Rayen heran. "Kenapa Yen?"

"Bacot!" Rayen langsung beranjak dan masuk kamar mandi dengan rasa sakit yang menyebalkan itu.

Kenapa sesak itu semakin memenuhi dadanya?

🖤🖤🖤

"Bang, nggak risih apa di dusel-dusel sama Bang Heksa?" tanya Jidan yang setengah geli melihat Heksa yang sedari tadi menduseli Naja yang duduk tenang menonton YouTube, tak lupa dengan tangan yang ikut mencomot cemilan dipangkuannya.

"Males negur. Sesuka dia aja," jawab Naja santai.

Heksa langsung menyengir dan mencubit pelan pipi Naja meski selanjutnya ia elus karna mendapat tatapan tajam dari sang pemilik.

Heksa tidak tau apa kalau Rayen yang duduk di sofa single, diam-diam melirik kelakuan Heksa yang memang menyebalkan dimatanya.

Tapi sadarkah Heksa akan hal itu? Rayen juga rindu itu. Diuyel-uyel, dipeluk-peluk, diganggu meski yang dilakukan Rayen adalah marah, tapi Heksa terus berada didekatnya. Bukan berjarak beberapa meter seperti ini.

"Sa, Sa, kelakuan lo udah bikin dua hati makin hari makin gosong," sindir Malta yang melirik Jeta dan Rayen yang sibuk sendiri.

"Makanya dibalik, biar nggak gosong." Seketika Heksa dan Naja menceletuk berbarengan.

"Tuhkan, artinya kita beneran jodoh Na," kata Heksa.

Naja menajamkan matanya pada Heksa, lalu melirik Rayen yang kebetulan Rayen menatapnya. Naja yang kikuk langsung tersenyum. "Yen, gue enggak suka ya sama Heksa."

Rayen hanya menaikan kedua alisnya acuh.

"Yen, Yen, kenapa sih gengsi lo gede banget, turunin lah dikit biar lu bisa bahagia juga," kata Malta.

"Gue bahagia gini," jawab Rayen.

"Apasih Bang. Lagian kalau Rayen turunin gengsinya dan suka sama gue, gue udah nggak bisa respect sama dia. Hati gue udah kecantol di Nana sayang, utututu." Heksa menggelitik dagu Naja yang membuat si empunya semakin muntab.

"Sekali lagi lo bikin suasana jadi tegang, gue seret lo kejurang."

"Ke kamar aja Yang, biar bisa lemes."

DEAR YOU || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang