Review Buku

0 0 0
                                    

Novel : NIRANI
Penulis : Patrick Kellan
Penerbit : Patrick Kellan Publisher
Tebal : 230 Halaman
ISBN : 978-623-94421-2-5

Jika petuah yang disampaikan melalui ucapan belum mampu menyentuh hati, coba sampaikan melalui novel, bukan tidak mungkin pintu hatinya akan terbuka dan nasehat demi nasehat terserap dengan mudah.

Dalam novel Nirani yang menggunakan POV 1, disampaikan tentang tipu daya. Laki-laki dewasa yang menjerat perempuan putih abu atau mungkin sebaliknya, siapa yang sadar. Karena tipu daya kerjanya sangat halus dan lembut menyusup pelan melalui aliran darah seirama dengan masalah yang bukannya terselesaikan, tetapi semakin tak berujung.

Tokoh aku, laki-laki dewasa bekerja pada sebuah perusahaan dan tentu sudah memiliki anak dan istri. Istri yang setia, putri yang selalu ceria menjadi pelengkap kebahagiaan rumah tangga mereka.

Pertemuan aku dengan Nirani—gadis putih abu--tanpa sengaja. Entah kenapa berawal dari tidak sengaja menciptakan pertemuan demi pertemuan selanjutnya, tapi dengan rasa yang berbeda.

Nirani yang memiliki latar belakang broken home selalu terjebak dalam masalah. Seperti sudah ditakdirkan, aku pun selalu siaga memberikan pertolongan. Awalnya ragu, takut menimbulkan salah paham, tetapi semakin sering Nirani bertemu masalah, sisi manusiawi tokoh aku dengan suka rela memberikan pertolongan.

Siapa yang menyangka bantuan yang lebih dari sekali melahirkan ketergantungan. Hati merana jika aku tidak ada, Gadis putih abu pun kelimpungan jika sebentar saja aku abai.

Berawal dari rasa kasihan ingin menolong Nirani, melahirkan rasa yang berbeda, semakin ditentang semakin nyata bahwa na fsu mulai hadir. Awalnya malu-malu tapi mau, lama-lama saling membutuhkan.

Ikatan suci yang bernama rumah tangga yang seharusnya dijaga pun mulai menjadi dongeng. Ketika istri dan keluarganya mulai tahu apa yang sebenarnya terjadi, masih ada kesempatan untuk memperbaiki, tetapi aku terpedaya dengan situasi yang ada, hati ingin bertahan dengan keluarga, tetapi badan disandera naf su dengan Gadis putih abu.

Segala sesuatu yang di awali dengan na fsu siapa yang akan paham akhir ceritanya menjadi pilu. Jika sudah terjadi sesal munculnya selalu di akhir cerita. Mahligai yang ternoda melahirkan keturunan yang sanggup membuat bin asa orang tuanya.

Apa daya nasi telah menjadi bubur.

Banyak yang menyalahkan, Gadis putih abu menjadi pemicu, membuat laki-laki dewasa hilang arah. Namun, nyatanya putih abu memiliki latar belakang yang pilu, karena orang tuanya tidak paham bagaimana menjadi orang tua yang sebenarnya.

Putih abu belum dewasa, wajar jiwanya penuh ego, masih bisa di maklumi. Namun, orang tua yang mengedepankan egonya dan menyebabkan anak-anak hidup dalam ketidakpastian, itu perlu dipertanyakan. Apa yang sudah dilakukan sebagai orang tua selama menjalani bahtera bernama rumah tangga, sehingga anak hilang arah?

Walaupun bertutur dengan diksi yang sederhana, tetapi mampu membuat dada terasa sesak ketika membaca novel dengan alur maju ini. Gemes dan geregetan menikmati jalan ceritanya, tapi harus dibaca sampai tuntas. Di akhir cerita pembaca pasti akan sepaham dan harus mengakui, begitulah adanya. Ini nyata dan kisah seperti dalam novel ini sangat sering terjadi dan ini fakta, tetapi kita sering abai. Bahkan ketika sudah terjadi pun masih tidak mau berbenah. 

Bukan solusi jika saling menuding, saling menuduh apalagi saling menyalahkan. Mari sama-sama selamatkan keluarga, sama-sama berjuang. Rekatkan kembali komunikasi yang renggang, rengkuh kembali hati anak-anak. Bagaimana pun juga kegagalan dalam berkomunikasi,  rumah tangga di ambang kehancuran.

Seperti pada novel atau cerpen Patrick Kellan yang lain, selalu berakhir dengan plot twist. Pada akhir cerita sangat jelas di gambarkan kalau orang tua itu ‘role model’ bagi anak-anaknya.

Tamat

Review bukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang