Malam ini, aku akan mendatangi rumah Turner untuk hadir ke acara pestanya. Dan tentu, aku tidak sendirian kali ini. Aku mengajak Holly untuk pergi ke pesta Turner malam ini. Holly pun tidak merasa keberatan atas ajakanku.
Holly menjemputku pada pukul 8. Aku sudah memperingatinya untuk menjemputku pada pukul 8.30 agar tidak terlalu awal. Tetapi, Holly menolaknya. Dan aku hanya pasrah dengan keputusannya.
Ini bukanlah keputusanku untuk membiarkan Holly menjemputku. Melainkan, Holly sendiri yang meminta agar ia menjemputku terlebih dahulu. Dan setelah kupikir, itu tidak terlalu buruk kurasa.
Setidaknya, jika aku sampai di sana aku sudah menemukan teman mengobrol, bukan?
"Leana, cepatlah! Aku takut kita terlambat," ujar Holly dari luar kamarku memerintah.
Aku segera mengambil clutch berwarna putih milikku, dan segera keluar dari kamar. "Apa kau takut terlambat ke pesta Turner? Oh, Holly. Ini masih pukul 8 malam. Masih tersisa satu jam sebelum pesta mulai,"
"Aku tahu. Aku--well, aku hanya terlalu bersemangat untuk itu. Ayo, Leana!"
**Setelah kurang lebih dua puluh menit perjalanan dari apartement ku menuju rumah Turner, kini aku sudah sampai bersama dengan Holly.
Suara musik kencang mulai terdengar menyeruaki indera pendengaranku. Serta tempo yang cukup up beat membuatku bersemangat seketika. Dan di sini, sudah terdapat beberapa orang-orang yang ku asumsikan sebagai teman-teman Turner.
Ku edarkan pandanganku ke segala arah, untuk menemukan sesuatu yang menarik. Holly menghilang dari pandanganku. Dan aku tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Toh, juga aku akan bisa menemukannya kembali.
"Leana!"
Aku berbalik arah, dan melihat Turner kini mulai berjalan ke arahku.
"Kau datang rupanya. Aku senang kau bisa hadir di pestaku. Maksudku, itu akan semakin membuat pesta ramai karena banyak orang yang berdatangan."
Aku tersenyum dan tidak tahu harus menjawab dengan bagaimana. "Well, dimana temanmu tersebut?" Ujarnya lagi bertanya padaku.
"Holly? Ah, entahlah. Ia menghilang sejak tadi. Bukan hal yang buruk kurasa," jawabku seramah mungkin.
Turner terlihat melihat ke arah belakangku. "Baiklah, Leana. Aku harus menemui teman-temanku yang lainnya. Nikmati pestanya!" Dan dengan itu, Turner melesat pergi menjauh dariku.
Aku berjalan ke arah meja besar yang terdapat banyak gelas-gelas kecil yang berisi minuman, dan mulai mengambil salah satunya.
Pikiranku kembali melayang tentang Harry. Dimana lelaki bermata hijau tersebut? Tidak mungkin jika Harry tidak datang ke pesta Turner. Bukankah Harry sendiri yanh memaksaku untuk datang ke sini? Lantas, aku tetap bertanya-tanya pada diriku sendiri, sehingga aku tidak menyadari keberadaan orang lain yang ada di sebelah kananku.
"Leana! Kau datang rupanya, huh? Aku kira kau tidak akan datang," Ujar Jason yang terlihat terkejut atas kehadiranku.
"Seperti yang kau lihat, aku datang. Dan--Jason, apa kau melihat Harry?" Tanyaku spontan.
Raut wajah Jason menunjukkan sesuatu yang tidak bisa ku deskripsikan. Terlihat terkejut, dan kemudian tersenyum.
"Kau sama halnya dengan Harry. Aku bertemu dengannya beberapa menit yang lalu. Dan Harry pun juga menanyakan keberadaanmu."
Aku terdiam beberapa saat. Aku tidak bisa menahan senyum yang ada di wajahku. Dan perasaanku bergejolaj seketika. Benarkah Harry mencariku? Aku merasakan ketidak sengajaan di sini. "Uh--Leana, aku hampir lupa. Harry berada di dekat pintu masuk dengan beberapa gelas Vodka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadness
Short StorySemua ini tentang kisah kesedihan di dalam hidupku. Aku selalu berusaha untuk menutupinya. Hingga akhirnya aku sadar, bahwa ini semua adalah kesalahan fatal yang ku perbuat. Pada akhirnya, aku hanya bisa membiarkannya, dan mulai menerima kenyataan p...