Part III

1.2K 81 4
                                    

Sudah seminggu Henry berada di Inggris
Meninggalkan anak dan suaminya di Texas. Dia sudah sangat merindukan Alex dan Liam.

Selama di Inggris Henry disibukan dengan kegiatan yayasannya dan juga mengurus pembukaan toko bukunya di London

Terakhir ia berkomunikasi dengan Alex dua hari yang lalu dan melihat betapa suami dan anaknya Liam juga sangat merindukannya, jangan lupakan wajah sedih anaknya yang ditinggal jauh oleh papanya dalam jangka waktu yang cukup lama.

Selama seminggu itu lah Alex yang mengurus Liam. Dengan telaten Alex mengurus Liam tanpa kurang apapun Meskipun terkadang harus diiringi dengan drama anaknya setiap hari.

Alex mengadu padanya jika Liam tidak mau menurut padanya dan tanpa sengaja membentak Liam hingga bocah itu menangis

Dalam mengurus Liam, Alex tentu berbeda dengan Henry. Alex lebih tegas dalam mendidik Liam dan tidak segan memarahi Liam jika anak itu nakal

Terkadang Henry merasa kasihan dengan Liam. Alex terlalu keras dalam mendidik Liam, anaknya itu masih sangat kecil.

"Hm,mereka sedang ngapain ya" gumam Henry menatap langit kamar di dalam kamarnya

Henry dan Alex memang memiliki villa di Inggris sebagai tempat tinggal mereka disaat mereka berlibur ke inggris dan tentu hasil pribadi mereka.

Tok tok

Ketukan pintu membuyarkan lamunan henry. Segera ia membuka pintu dan melihat pelayan membawakan makan malamnya

"Tuan, ini makananya sudah siap" ucap pelayan perempuan menunduk

Henry mempersilahkan pelayan tersebut mengantar makanannya masuk kedalam kamarnya setelah selesai pelayan tersebut undur diri

Paginya, Henry terganggu dengan ketukan pintu kamarnya

Ia terbangun dan mengucek matanya guna memperjelas pandangan

"Siapa yang pagi begini sudah ribut mengetuk pintu" gumam Henry setelah melihat jam yang masih berada jam 6 pagi

Ia berjalan menuju pintu. Apakah pelayannya buta jam mengetuk pintu pagi buta

Ceklek

Setelah pintu terbuka

"SURPRISE" teriak Alex dan Liam dengan sebucket bunga ditangan Alex

Henry tentu sangat terkejut. Melihat suami dan anaknya ada di depan matanya sekarang

"Kalian..." Henry tidak sanggup melanjutkan kata-katanya. Ia langsung meloncat memeluk mereka.

Alex yang tidak siap hampir oleng, untung ia kuat. Henry tersenyum bahagia

"Kok gak bilang mau kesini" ucap Henry dengan bibir cemberut

"Kalau gak bilang gak surprise dong. Ini bunganya tolong diterima dong. Tanganku pegal. Mana Liam berat banget" ucap Alex menyerahkan bucket bunga mawar kepada Henry. Sedangkan tangan satunya menggendong Liam

Dengan senang hati Henry menerima bucket bunga tersebut dan mencium aroma mawar yang harum

"Lebay, bawa bunga segala. Beli dimana nih bunganya. Pasti nyuri" ucap Henry masih dengan senyuman di wajah tampannya

"Sembarangan kamu. Ada deh. Suka gak?"

"Suka. Senang banget lihat kamu sama Liam disini" ucap Henry bahagia

"Papa mau peluk, Liam rindu banget sama papa" Liam mencoba meraih Henry untuk ia peluk. Mencoba berpindah gendongan dari Alex. Bocah tampan tersebut sungguh sangat merindukan papanya

"Papa Liam bawa kue loh. Liam sendiri yang pilihin" ucap Liam memamerkan sekotak kue kecil ditangannya

"Wow, thank you sayang untuk kuenya. Cup"

Henry mengajak Alex dan Liam memasuki kamar agar mengistirahatkan diri. Dan mempersiapkan diri untuk kegiatan yang akan mereka lakukan beberapa hari di inggris. Menunda kepulangan Henry yang awalnya akan pulang hari ini.

"Oh iya sayang. Tolong kasih uang ke Amy ya. Utang bayar bunganya" celetuk Alex kabur masuk ke dalam kamar

"Alex, ih memalukan 😧"


##########

Makin tidak jelas nih cerita. Sampai sini dulu guys ceritanya. Semoga kalian suka

After Married (RWRB AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang