Cerita sebelumnya...
Mobil sedan itu sudah terparkir dengan sempurna. Seokjin sengaja memilih tempat yang sampingnya kosong untuk tempat parkir Hoseok. Sudah sepuluh menit mereka menunggu di dalam mobil tapi, tidak muncul juga.
"Apa Hobi tahu lokasinya?" tanya Seokjin yang mencoba menghubungi Hoseok
"Aku sudah chat tadi sebelum kita pergi. Apa dia sudah lupa jalanan disini"
"Tidak mungkin. Hobi sangat memahami jalan Seoul, bahkan tanpa GPS. Bagaimana kalau kita tunggu di dalam saja" mendapat anggukkan Yeoreum. Tapi, hati Yeoreum merasakan ada yang tidak beres.
"Jin, belum bisa dihubungi?" tanya Yeoreum khawatir. Seokjin hanya menggeleng pelan.
Saat akan mereka masuk ke dalam restoran, ponsel Yeoreum berbunyi.
"Hobi, dimana? Kamu nyasar? Tidak kenapa-kenapa kan?" Yeoreum memburu pertanyaan pada Hobi disambungan teleponnya.
"Maaf, Sep..." sambungan teleponnya tiba-tiba terputus. Yeoreum terus memanggil nama Hoseok berulang kali. Namun, tidak ada jawaban dari seberang sana.
Lanjutannya...
Yeoreum khawatir sebab panggilannya terputus, begitupun juga dengan Seokjin.
"Hobi kenapa?!" tanya Seokjin pada Yeoreum yang sedang menghubungi Hoseok kembali
"Tidak tahu. Aku hanya mendengar kata 'maaf'"
Tuutt.. nada sambung terdengar dan langsung mendapat jawaban
"Maaf, Yeoreum tadi sinyalku hilang. Aku sepertinya tidak bisa ikut bersama kalian. Mobilku tiba-tiba ada masalah, posisiku juga masih jauh dari lokasi restorannya. Jadi, aku harus menunggu orang bengkel datang dulu" jelas Hoseok yang berbohong pada Yeoreum
"Mobil Hobi bermasalah, Jin" ucapnya pada Seokjin. Dengan cepat Seokjin mengambil ponsel Yeoreum
"Beritahu posisimu, aku akan kesana"
"Tidak usah, Jin. Aku sudah memanggil orang bengkel sekitar 5 menit lagi akan sampai" Bohong Hoseok pada Seokjin
"Ya sudah kalau gitu. Hati-hati Hob, kalau ada apa-apa hubungi aku saja"
Hoseok mengakhiri telponnya dan memperhatikan keduanya dari kejauhan.
Mereka berduapun akhirnya masuk ke dalam restoran, tanpa sadar tangan Seokjin meraih tangan Yeoreum yang melenggang bebas. Yeoreum sedikit terkejut hanya senyum yang menghiasi wajahnya yang sedikit lelah. Yeoreum membiarkannya, sebab kalau Seokjin tersadar dia akan segera melepaskannya.
"Mungkin setelah ini Jin akan berubah pikiran" batin Hoseok lalu melajukan kembali mobilnya
***
Mereka berdua menunggu hidangan disajikan tanpa ada percakapan, sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Seokjin sibuk dengan laptop yang terbuka dan Yeoreum tidak berani mengganggunya semenjak kejadian waktu itu.
Makanan yang sudah Yeoreum pesan datang membuat Seokjin menutup laptopnya dan melihat heran, begitu banyak jenis makanan sedangkan yang akan menyantapnya hanya dua orang.
"Yeoreum-a, kenapa memesan sebanyak ini? Siapa yang akan menghabiskannya?" tanya Seokjin yang heran kini mejanya penuh dengan pesanan Yeoreum
"Eum, aku bisa habiskan. Aku lapar sekali. Tadi aku hanya makan cemilan dari Hobi" jawab Yeoreum asal, sebenarnya diapun tidak yakin bisa menghabiskan semua
"Tapi aku tidak yakin. Kamu memesan karena melihat tampilan di buku menu menarik kan?" menebak sendiri. Seperti bisa membaca isi pikirannya, Yeoreum hanya menjawab dengan anggukkan pelan dengan sendok yang menempel pada bibirnya.
YOU ARE READING
Let's Not...
FanfictionApakah perpisahan adalah jalan keluarnya dari segala sakitmu? Jika benar.. biarkan aku pergi agar kau bisa bahagia dengan yang lain