"Kakak tumben memaksaku ikut sarapan? Aku ada kelas pagi ini," keluh Alan, dengan tampang angkuh khas miliknya.
Tanpa ekspresi Rayhan membalas perkataan Alan. "Tidak perlu khawatir, kakak sudah menyuruh Rendy untuk mengurus absenmu pagi ini."
"Memang ada apa, sih? Apa mungkin Papa pulang ke Indonesia?" tanya Alan lagi, kali ini dengan tampang serius dan dahi mengkerut.
Rayhan baru akan menanggapi perkataan adiknya, tetapi kegiatannya terhenti ketika netranya menangkap sosok Karla yang terlihat sangat cantik dengan gaun hitam yang telah disiapkan olehnya.
Tebakan Rayhan mengenai perempuan itu tidak salah. Karla adalah gadis yang sangat cantik, hanya saja kecantikannya tertutupi oleh baju kumal dan penampilannya yang tidak beraturan.
Di lain sisi, Karla berjalan dengan hati-hati supaya tidak terjatuh dan berakhir malu karena tidak terbiasa memakai hak tinggi.
Ketika Karla datang ke rumah itu semalam, dia tidak menyadari betapa megahnya rumah Alan karena dia hanya fokus dengan tujuannya mencari Alan.
Namun, ketika dia melihatnya saat ini, rumah Alan mirip seperti istana. Pelayan di rumah ini pun terhitung banyak, sampai dia harus beberapa kali membungkukkan badan untuk membalas sapaan semua pelayan.
Karla juga sempat melihat dua orang yang mengenakan jas hitam seperti bodyguard berdiri dekat ruang makan.
Karla tahu bahwa Alan memang kaya, tetapi tidak menyangka pria itu sekaya ini. Bahkan para pelayan sampai memanggilnya dengan sebutan 'Tuan Muda' di rumah ini.
Di meja makan, Alan mengikuti arah pandang kakaknya, menyadari seorang wanita cantik tengah berjalan mendekati mereka.
"Ah, Kakak membuat pertemuan ini untuk mengenalkan dia? Siapa? Kekasih Kakak?" Alan bertanya dengan asal, karena dia belum memperhatikan Karla secara seksama.
Sesampainya Karla di meja makan, Rayhan melemparkan senyum menatapnya. "Kamu sangat cantik, Karla," puji Rayhan.
Mendengar nama yang familiar untuknya, Alan menolehkan kepala kembali untuk menatap wanita cantik yang berdiri di sebelahnya. Bola matanya berhasil membulat ketika menyadari sosok itu.
"Karla?! Kenapa kamu bisa ada di sini?" Alan sampai berdiri dari posisinya karena terkejut.
"Kakak yang mengundangnya," sahut Rayhan, membuat Alan mengerutkan kening bingung.
"Duduk, Karla," imbuh Rayhan.
Karla tersenyum dan duduk tepat di sebelah Alan, membuat pria yang berada di sampingnya itu bergerak gelisah, seperti seorang maling yang tertangkap basah mencuri.
Sejak kejadian di mana Alan merenggut keperawanan gadis itu, dia selalu menghindari Karla. Selalu kabur setiap melihat sosok gadis itu di kampusnya.
"Halo, Alan. Sudah lama tidak berjumpa, kamu apa kabar?" tanya Karla. Sikapnya sangat tenang, lebih dari yang Rayhan duga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SERIES || Love In Marriage
RomanceSekar Langit Dirgantara, biasa dipanggil dengan Karla. Gadis biasa dengan cita-cita sederhana, tetapi sayang hidupnya sudah seperti cerita telenovela, penuh konflik yang tiada habisnya. Semenjak ditelantarkan oleh ayahnya sendiri lima tahun lalu, de...