champagne problems 1

348 51 0
                                    

Sehun adalah definisi laki-laki sempurna yang Sejeong temui. Pria itu tampan, kaya raya, manis dan baik hati. Kesempurnaan itu berbanding terbalik dengan Sejeong, Sejeong melihat keindahan Sehun adalah hal yang membuatnya kurang sebagai pasangan.
Ia menganggap jika sebentar lagi dirinya akan menjadi sumber kekacauan yang menyakiti hubungan mereka berdua.

Hari ini adalah ulang tahun Sejeong dan Sehun mengajak Sejeong menginap di villa miliknya, mencoba mencari cara agar Sejeong melupakan masalah keluarganya yang hancur meski itu tak banyak membantu.

"Sudah kubilang aku ini wanita yang kacau, Oh Sehun. Kenapa kau tak mendengar nya?" Ucap Sejeong ketika tangan Sehun menyetuh pipi nya yang memerah setelah di tampar oleh sang ayah tadi malam.

Seperti hari biasanya, Sehun selalu bersikap dewasa. Pria itu tak masalah dengan masalah yang dialami kekasihnya, ia akan tetap disini dan mendampingi Sejeong hingga semua selesai.
"Aku paham masalahmu. Tapi hanya karena kau kacau aku tak akan pergi. Aku akan mengerti mu dan membantumu"

Itulah yang membuat Sejeong rasanya ingin kabur, dirinya merasa tak pantas untuk Sehun. Pria itu berhak mendapatkan yang lebih darinya. Seorang wanita yang cantik, terhormat, dan tak punya masalah keluarga sepertinya. Tapi disinilah Sehun terus menggenggam tangan Sejeong seakan pria itu buta jika masih banyak wanita yang lebih baik darinya.

"Masalahku ini bahkan melukai mu..." lirih Sejeong baru menyadari jika Sehun juga terluka ketika berusaha menyelamatkan dirinya dari pukulan sang ayah. Rahang pria itu tampak membiru dan sudut bibir Sehun terlihat memar, mengeluarkan sedikit darah.

"Ini bukan masalah yang penting, Sayang. Aku baik-baik saja. Aku akan selalu baik-baik saja asal kau tetap disini.." ujar Sehun memamerkan senyuman polosnya. Selalu saja begitu ketika pria itu menyadari jika Sejeong sudah mulai menyalahkan dirinya.

Sejeong menggeleng, Sehun masih saja bisa berkata manis disituasi yang membuat Sejeong kadang muak dan malu. Tapi Sejeong selalu senang karena ia punya Sehun disisinya. Ia bersyukur untuk itu.
"Kau bodoh, Sehun..."

"Bukankah kita harus merayakan hari ini? Ini hari ulang tahunmu dan sekarang ayah mu tak bisa lagi menyakitimu. Dia sudah ditahan dipenjara karena melukai aku dan kau..."

Mata sembap yang menyedihkan milik Sejeong kini melengkungkan senyuman manis. Perempuan itu tersenyum ketika Sehun mengingatkan jika hari ini adalah hari spesialnya.
"Ya kau benar. Kita harus merayakannya..."

champagne problems [SeSe] [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang