Sejak dahulu Sejeong tak pernah mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tuanya, ia dipaksa melihat banyak kekerasan dan pengkhianatan. Sejeong tak pernah diajari cara mencintai seseorang dengan benar dan semua itu berimbas pada kehidupan percintaannya.
Sejeong merasa mendapatkan banyak cinta dari Sehun dan dirinya hanya memberikan banyak kesakitan pada Sehun. Sejeong tak bisa membalas Sehun dengan baik dan itu membuatnya tersiksa.Hari ini Sejeong menyadari jika ia terlalu mencintai Sehun dan terkadang egois karena perasaan nya sendiri. Ia tau kekurangannya tapi ingin terus menyimpan Sehun dengan keterbatasan yang ia miliki.
"Aku mencintaimu Oh Sehun...""Aku tau..."
"Kau benar-benar mengerti? Tapi aku tak pernah menunjukkan nya, bagaimana bisa kau tau?" tanya Sejeong karena selama ini yang ia tunjukkan hanyalah sebuah hubungan kekanak-kanakan yang tak memiliki komitmen.
Sembari menyisir rambut Sejeong yang panjang, Sehun tersenyum. Dirinya juga tidak tau tapi ia merasa dicintai oleh Sejeong meski banyak orang yang bilang jika Sejeong menyia-nyiakan nya.
"Sudah kubilang aku mengerti caramu mencintaiku dan itu sangat indah. Aku juga mencintaimu, Sayang...""Apa yang kau cintai dari aku? Semua orang bilang kita tidak cocok, aku perempuan gila sementara kau pria yang sempurna.."
Bukannya menanggapinya dengan serius, Sehun tertawa. Ia merasa tergelitik dengan ucapan Sejeong. Lalu apa yang bisa ia pusingkan? Yang terpenting adalah mereka saling mencintai.
"Justru itu yang membuatku jatuh cinta. Aku nyaman dan merasa puas dengan yang aku miliki sekarang. Lagipula orang-orang itu tak punya urusan dengan kita..""Bagaimana tanggapan keluarga mu perihal hubungan kita? Aku rasa mereka tidak akan setuju" lirih Sejeong, ia tak pernah berani membahas ini pada Sehun, karena Sejeong seakan tau jika keluarga Sehun yang kaya raya dan terhormat itu pasti menolak hubungan ini.
"Kau tak perlu khawatir. Kita bisa menemui mereka sekarang"
"Apa? Tidak! Aku belum siap!" ujar Sejeong gelagapan ketika Sehun menarik tubuhnya untuk pergi. Ucapan Sehun tak pernah diingkari, pria itu akan membawa Sejeong pergi ke rumah dan bertemu dengan ayah juga ibu nya.
Sehun menyeringai, ia suka melihat Sejeong gugup seperti ini. Itu membuatnya kembali seperti Sejeong yang ceroboh seperti gadis yang pertama ia temui.
"Terlambat, Ibu dan Ayahku akan segera datang.."Tebakan Sejeong salah nyatanya, bukan mereka yang datang ke rumah orang tua Sehun. Sebaliknya orang tua Sehun datang ke apartemen putranya untuk bertemu dengan Sejeong dan Sejeong sudah siap ditampar atau disiram dengan air oleh orang kaya seperti mereka.
Tapi yang perempuan itu dapatkan adalah sebuah senyuman, sapaan juga pelukan hangat dari ibu Sehun. Perempuan berpenampilan rapi yang sederhana itu terkagum-kagum dengan kecantikan Sejeong, kekasih putranya.
"Oh Tuhan!! Cantik sekali! Apakah ini calon menantuku? Lihat itu Sayang, Sejeong kita sangat cantik""Tentu saja, Bu. Aku tak pernah salah memilih. Sejeong bukan hanya cantik ia pintar memasak, pintar mencari uang, dan selalu membuatku tertawa..." ujar Sehun sambil merebut Sejeong dari pelukan ibunya. Sehun yakin jika semua orang akan jatuh cinta pada Sejeong dan kekhawatiran Sejeong tak ada gunanya.
"Sehun kau berlebihan..."
"Kenapa? Aku ingin memamerkan kau pada orangtuaku!"
Sementara ayah Sehun yang ikut tersenyum melihat interaksi mengemaskan anaknya berbisik.
"Ayah sudah setuju! Jangan sampai lari, Sehun. Dia sangat cantik...."Sejeong diperlakukan sangat baik hari itu. Ia mendapatkan kasih sayang bahkan dari keluarga Sehun. Kasih sayang dari ibu juga ayah yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Sejeong bahagia tapi kemudian tersadar setelah melihat jika keluarga Sehun sangatlah baik dan harmonis berbeda dengan dirinya.
Bahkan dari banyaknya kesempurnaan yang Sehun berikan, Sejeong melihat banyak celah untuk hubungan ini gagal.
![](https://img.wattpad.com/cover/353392828-288-k292237.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
champagne problems [SeSe] [Completed]
FanficSejeong sudah merusak segalanya ketika Sehun mempercayakan kebahagiaan mereka berdua.