Lamaran Sehun yang ditolak Sejeong sudah didengar banyak orang. Karyawan Sehun juga teman-teman nya, mereka tak habis pikir kenapa pria seperti Sehun tak cukup baik bagi Sejeong. Mereka bertanya-tanya pria seperti apa yang Sejeong cari? Yang lain berpikiran merasa kasihan dengan Sehun, Sehun bisa mendapatkan kebahagiaan jika saja tak berkencan dengan perempuan gila seperti Sejeong yang tak pernah bersyukur dan Sehun adalah pria yang bebal dan terus membela Sejeong didepan semua orang meski dirinya tau jika ia juga tak punya alasan untuk itu. Sehun bahkan tak punya penjelasan cukup baik untuk menjawab kebingungan orang tuanya.
Disinilah mereka berada, Sejeong yang hendak mencari Sehun untuk menerima nya jika pria itu bertanya dan melamarnya lagi. Entahlah Sejeong merasa harapannya besar untuk itu, Sehun akan memintanya lagi. Mereka saling mencintai dan Sejeong percaya jika Sehun masih mencintainya. Akan ada kesempatan baginya. Tak butuh waktu lama bagi Sejeong untuk menemukan club’milik Jong In tempat biasanya Sehun datang tapi sayangnya pria itu tak ada, Sejeong hanya menerima sindiran juga makian tak setuju dari Jong In.
Jong In menggelengkan kepalanya, Sehun bukan hanya punya tipe yang buruk tapi pria itu bodoh karena memilih wanita yang terlalu memudahkan keadaan. Setelah menghancurkan Sehun dan Sejeong masih punya keberanian untuk datang layak nya bisa memperbaiki segalanya.
“Kau tak bisa melukai sahabatku kemudian kembali padanya semudah itu, Nona Kim”
“Saat itu aku kacau Kim Jong In. Aku hanya perlu dimengerti” lirih Sejeong, ia tau dirinya salah tapi saat itu Sejeong terlalu kacau untuk mengerti situasi dan perasaan Sehun.
Alasan yang dibuat Sejeong bagi Jong In tak merubah kebencian nya, Jong In tau perjuangan Sehun yang begitu banyak demi mempertahankan hubungan nya dengan Sejeong “Sejak awal Sehun selalu mencoba mengerti mu. Tapi kau melarangnya. Kau bilang jika dia akan selalu gagal memahamimu. Sekarang kau mengatakan dia berhasil?”
“Aku mencintai nya. Aku sangat kesepian aku akan menerima nya kali ini” ucap Sejeong yakin, ia sudah mengerti kerumitan nya sendiri. Sekarang yang ia butuhkan adalah Sehun kembali untuk nya. Sejeong berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan nya.
Malam di kota Seoul sangat dingin bagi orang-orang bodoh yang berkeliaran tanpa menggunakan mantel dan jas hangat musim dingin seperti Sehun. Pria itu berdiri di kantor sahabatnya, Kang Seulgi. Sahabat yang ia kenal selalu ada untuknya. Sehun ingat saat mereka masih kecil, dirinya dan Seulgi pernah melakukan janji untuk menikah tapi sekarang Sehun dengan bodohnya tak menyadari jika Seulgi selalu ada untuknya dan mencintainya.
Setelah selesai mengemas barang nya dan berniat pulang, Seulgi dikejutkan dengan sosok pria yang ada di depan kantornya. Seorang pria yang hanya mengenakan kemeja tipis yang belum diganti sejak kemarin. Pria itu Sehun sahabatnya, Sehun kembali membuatnya khawatir.
“Oh Sehun? Apa yang kau lakukan disini? Kau tidak kedinginan? Ya ampun kau pasti sangat mabuk! Sejeong tidak ada disini dia pergi_”
“Aku tidak mencari Sejeong, aku mencari mu...” Sehun menggeleng, ia tak mencari Sejeong karena Sehun tau ia akan kembali terluka jika melihat Sejeong dan berharap lagi pada perempuan itu. Sehun ingin memiliki seseorang yang tulus mencintai nya seperti Seulgi.
“Untuk menemani mu minum? Aku tak mau aku harus meeting besok pagi”
Pria itu menggeleng lagi, merasa bersalah karena selama ini hanya menemui Seulgi saat ia butuh sesuatu. Sehun sadar jika pria itu selalu merepotkan sahabatnya.
“Seulgi aku ingin mengatakan sesuatu. Aku salah selama ini“
Seulgi seakan tau apa yang ingin Sehun katakan. Perempuan itu menggeleng, ia tak mau mendengar Sehun atau perbyatacinta dari pria itu untuk nya. Ungkapan yang dikatakan Sehun hanyalah omong kosong sekarang. Seulgi tak bisa menjadi pelarian nya, “Oh jangan mengatakan itu sekarang Oh Sehun. Jangan menjadikan aku pelarian mu, aku tak butuh kasihan darimu. Kau menjadi jahat Oh Sehun”
“Aku serius”
“Kau menyedihkan Oh Sehun, hanya karena kau ditolak Sejeong kau harus melakukan ini padaku? Jika saja aku tak mencintaimu sejak awal! Aku membencimu sekarang!” teriak Seulgi, jika saja sejak awal ia tak mencintai Sehun mungkin perempuan itu tak akan sesakit ini melihat Sehun dalam keadaan sedih dan belum melepas masa lalunya, kini menemuinya dan mengatakan cinta yang tak bisa ia rasakan.
Sehun tidak tau yang mana yang lebih menyakitkan, ditolak oleh wanita yang ia cintai selama bertahun-tahun atau kehilangan orang yang mencintainya dengan tulus. Sehun kehilangan dua-duanya, cinta telah mengacaukan hidupnya. Mungkin karena ia tak pernah menemui kegagalan yang membuat Sehun lebih putus asa. Ia nyatanya tak bisa memiliki sesuatu yang benar-benar ia inginkan seperti hari lalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/353392828-288-k292237.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
champagne problems [SeSe] [Completed]
Fiksi PenggemarSejeong sudah merusak segalanya ketika Sehun mempercayakan kebahagiaan mereka berdua.